Uji Multikolonieritas Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

plotnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Analisis Statistik dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Dalam uji Kolmogrov-Smirnov, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yakni : 1 Jika nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka distribusi data normal. 2 Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka distribusi data tidak normal. Beberapa cara untuk mengatasi distribusi tidak normal yaitu: 1. Dengan melakukan transformasi data ke bentuk lain, misalnya ke dalam bentuk logaritma natural Ln. 2. Trimming, yaitu membuang data yang bersifat outlier. Data outlier adalah data yang mempunyai nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. 3. Winsorizing, yaitu mengubah nilai data outlier menjadi nilai maksimum atau minimum supaya distribusi menjadi normal.

3.7.2.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2013:105. Multikolonieritas adalah situasi dimana terjadinya korelasi antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Model regresi Universitas Sumatera Utara yang baik adalah tidak terjadinya korelasi di antara variabel-variabel independen tersebut. Multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance value dan variance inflation factor VIF. Tolerance value mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya sementara VIF merupakan suatu estimasi mengenai seberapa besar multikolonieritas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah jika Tolerance ≤0,1 dan nilai VIF 10.

3.7.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2013:139. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas , di mana pada nilai variabel independen tertentu, masing-masing kesalahan mempunyai nilai varian yang sama. Jika model yang diperoleh ternyata tidak memenuhi asumsi tersebut maka dalam model tersebut terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola grafik scatterplot dengan dasar analisis: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas, Universitas Sumatera Utara 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2013:110. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Tabel 3.3 Kriteria Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 _ dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 _ du ≤ d ≤ 4 _ dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 _ du Sumber : Ghozali 2013:111 Universitas Sumatera Utara

3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 85

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 14 17

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 11

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Signalling Theory - Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang T

0 0 33

Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17