Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Sebelum Transformasi

1055,9640 dan standar deviasi sebesar 1492,15207 yang berarti variasi data sangat besar, yaitu 141 dari rata-rata. Secara keseluruhan, data yang digunakan dalam penelitian ini terlihat tidak baik, karena seluruh standar deviasi yang dimiliki kelima variabel tersebut berada diatas 50 dari nilai rata-ratanya. Hal ini berarti data yang ada tersebar jauh dari angka rata-rata yang dimiliki, untuk itu dalam pengujian berikutnya akan dibutuhkan transformasi masing-masing data, sehingga karakteristik data menjadi lebih baik untuk digunakan dalam penelitian.

4.1.2. Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Sebelum Transformasi

4.1.2.1.Uji Normalitas Sebelum Transformasi Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dengan analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Sedangkan analisis statistik dilakukan dengan uji non-parametrik One Sample kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka Ho diterima sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Gambar 4.1 Grafik Histogram sebelum data di transformasi Sumber: hasil olah data SPSS, 2015 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot sebelum data di transformasi Sumber: hasil olah data SPSS, 2015 Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.1, terlihat bahwa grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, karena menceng ke sebelah kiri positive skewness. Pada gambar 4.2, titik-titik grafik normal p-plot menyebar di sekitar garis diagonal tetapi penyebarannya jauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan data model regresi tidak normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test sebelum data di transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 111 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1355.18037914 Most Extreme Differences Absolute .227 Positive .227 Negative -.147 Kolmogorov-Smirnov Z 2.390 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: hasil oleh data SPSS, 2015 Data yang tidak terdistribusi secara normal juga ditunjukkan oleh hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.2. Hasil pengujian memiliki nilai signifikansi 0,000 atau 0,05, sehingga data secara positif dapat dikategorikan tidak normal. 4.1.2.2.Uji Multikolonieritas Sebelum Transformasi Tujuan uji multikolonieritas yaitu untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Secara umum, Universitas Sumatera Utara ada dua cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, yakni dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah jika tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Sebelum Data di Transformasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -26.138 297.863 -.088 .930 NPM 10.009 5.941 .151 1.685 .095 .962 1.040 PER -5.509 3.385 -.151 -1.628 .107 .900 1.111 PBV 576.157 132.573 .395 4.346 .000 .934 1.070 a. Dependent Variable: HS Sumber: hasil olah data SPSS, 2015 Berdasarkan data olahan pada tabel 4.3, maka dapat dilihat bahwa semua variabel independen memiliki nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel independen yang diuji dalam penelitian ini. 4.1.2.3.Uji Heterokedastisitas Sebelum Transformasi Tujuan uji heterokedastisitas yaitu untuk menguji apakah dalam model terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Scatterplot sebelum data di transformasi Sumber: hasil olah data SPSS, 2015 Dari gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disumpulkan bahwa terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi tidak layak dipakai untuk memprediksi harga saham. 4.1.2.4.Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 periode sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson DW. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak diantara terletak antara batas atas Universitas Sumatera Utara atau Upper Bound DU dan 4 _ DU, maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi, positif atau negatif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Data di Transformasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .419 a .175 .152 1374.04691 2.217 a. Predictors: Constant, PBV, NPM, PER b. Dependent Variable: HS Sumber: hasil data olah SPSS, 2015 Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 2,217. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel yang mempunyai nilai signifikansi α = 5, jumlah sampel n =111 dan jumlah variabel independen k = 3. Berdasarkan tabel Durbin-Watson, maka diperoleh nilai batas atas DU = 1,746 dan nilai batas bawah DL =1,636 serta nilai 4 _ DU = 2,254. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, sebab nilai DW terletak antara batas atas DU dan 4 _ DU. 1,7462,2172,254.

4.1.3. Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Setelah Transformasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 85

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 14 17

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 11

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Signalling Theory - Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang T

0 0 33

Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17