dananya dan pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham di pasar saham.
2.1.8. Nilai Pasar
Nilai pasar menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per sahaamnya. Nilai pasar memberi indikasi bagi
manajemen tentang bagaimana pandangan investor terhadap risiko dan prospek perusahaan di masa depan Brigham dan Houston, 2010:150.
Dalam penelitian ini, nilai pasar diproksikan dengan rasio Price Earning Ratio dan Price to Book Value.
2.1.8.1. Price Earning Ratio PER
Price Earning Ratio PER merupakan rasio antara harga pasar per lembar saham dengan laba per saham. Darmadji dan Fakhrudin
2006:198 menyatakan bahwa “Price earning ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba.” Dengan mengetahui besarnya PER, investor dapat memperkirakan jangka waktu pengembalian investasi pada saham tersebut serta dapat
membandingkannya dengan saham lainnya. Rumus untuk menghitung Price Earning Ratio sebagai berikut:
PER=
Market Price per Share Earning Per Share
PER menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan investor dalam membeli atau menjual saham suatu perusahaan. Jika PER
dari suatu saham adalah lima kali, maka artinya harga pasar dari saham
Universitas Sumatera Utara
tersebut adalah lima kali dari EPS. Artinya, modal investasi saham tersebut akan kembali dalam waktu lima tahun sebab EPS pada
umumnya dibagikan tiap tahun. Dengan demikian, secara teoritis dapat dinyatakan semakin kecil PER akan semakin baik dimana tingkat
pengembalian investasi saham tersebut akan semakin cepat.
Pengembalian yang besar secara konsisten dapat dicapai dari nilai investasi pada saham PER yang rendah Truong,2009.
2.1.8.2. Price to Book Value PBV
Price to Book Value PBV merupakan rasio antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per saham. Rasio price to book
value menunjukkan sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya. Sihombing 2008:95 berpendapat bahwa “price to
book value merupakan suatu nilai yang dapat digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah
dibandingkan dengan saham lainnya.” Untuk membandingkannya, kedua perusahaan harus berasal dari satu kelompok usaha yang memiliki sifat
bisnis yang sama. Sawir 2000:22 berpendapat bahwa “rasio price to book value menggambarkan nilai pasar keuangan terhadap manajemen
dan organisasi dari perusahaan yang sedang berjalan.” Rumus untuk menghitung Price to Book Value sebagai berikut:
PBV=
Market Price per Share Book Value per Share
Rasio price to book value dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga suatu saham. Semakin tinggi rasio PBV suatu saham,
Universitas Sumatera Utara
berarti semakin tinggi apresiasi pasar terhadap prospek perusahaan, namun di sisi lain juga meningkatkan resiko bagi investor, karena harga
saham dengan PBV yang tinggi juga berpotensi untuk turun dikarenakan kinerja keuangan yang sangat buruk sehingga nilai buku saham tersebut
menjadi rendah. Jika saham suatu perusahaan yang berkinerja baik memiliki PBV yang masih rendah, harga saham tersebut masih
berpotensi untuk naik, dan sebaliknya. Menurut Simatupang 2010:68, “secara teoritis rasio PBV yang wajar adalah sebesar dua kali atau
dengan kata lain harga saham dikategorikan masih wajar dalam kaitannya dengan tingkat resiko investasi, apabila harga saham perusahaan adalah
dua kali nilai buku suatu perusahaan”
2.1.9. Struktur Modal