3.8 Teknik Analisis Data
Sugiyono 2012: 335 mengemukakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan paparan
diatas, maka analisis data merupakan hal yang penting dalam penelitian guna mengetahui kesimpulan atau hasil penelitian. adapun teknik analisis data yang
digunakan yaitu.
3.8.1 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif digunakan menjelaskan hasil perhitungan skor pretest dan posttest yaitu mengetahui tingkat perilaku asertif sebelum diberikan treatmen
pretest layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan perilaku asertif setelah diberikan treatmen posttest berupa layanan bimbingan kelompok dengan
teknik sosiodrama. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan :
DP : persentase yang dicari
n : skor yang diperoleh
N : jumlah skor yang diharapkan
Persentase :
� N
X 100
3.8.2 Uji Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonparametris dengan menggunakan uji wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan teknik
yang digunakan untuk menguji beda nilai rata-rata hasil antara skala penilaian awal dan skala penilaian akhir. Menurut Sugiyono 2010: 134 teknik ini digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal berjenjang. Alasan peneliti menggunakan uji wilcoxon karena variabel yang
ada dalam penelitian ini adalah variabel ordinal, selain itu uji Wilcoxon tidak menerapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan
subjek penelitian. Jadi penelitian ini teknik analasis datanya menggunakan uji Wilcoxon match pairs tests yaitu dengan mencari perbedaan mean pre test dan post
test. Pada penelitian ini tidak menggunakan rumus Wilcoxon tetapi menggunakan tabel penolong uji Wilcoxon dikarena subjek penelitian berjumlah 10 atau kurang dari
25 sehingga distribusinya tidak normal.
Kesimpulan diambil dengan menggunakan taraf signifikansi 5 dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. H
ditolak dan H
a
diterima apabila t
hitung
jumlah jenjang terkecil lebih kecil atau sama dengan t
tabel
. 2.
H diterima dan H
a
ditolak apabila t
hitung
jumlah jenjang terkecil lebih besar dari t
tabel
.
70
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian, pembahasan penelitian terkait
“pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap perilaku asertif siswa kelas IX SMP Negeri 25 Semarang Tahun Ajaran
20152016 ” serta keterbatasan penelitian.
4.1 Hasil Penelitian
Dalam sub bab ini akan dipaparkan hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Adapun yang akan dilaporkan yaitu 1 perilaku asertif siswa sebelum
mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pre test; 2 perilaku asertif siswa setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama post
test; 3 perbedaan perilaku asertif siswa sebelum dan setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Guna melengkapi data penelitian terkait
perilaku asertif siswa, juga akan dipaparkan deskripsi selama proses pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Adapun sub bab tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1 Gambaran Perilaku Asertif Siswa Sebelum Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Mengacu pada tujuan penelitian yang pertama yaitu mengetahui perilaku asertif siswa sebelum diberi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok dengan