3 Perwujudan dinamika kelompok
Berdasarkan pendapat tersebut, dinamika kelompok merupakan jiwa penghidup suasana dalam kelompok. Dengan adanya dinamika kelompok, kegiatan dalam
kelompok dapat berjalan dengan baik, adanya semangat, antusias mengikuti jalannya kegiatan bimbinga bimbingan kelompok.
2.2.2.6 Komponen
Prayitno 2012: 153, menyebutkan bahwa dalam layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok berperan dua pihak, yaitu pemimpin kelompok
dan peserta atau anggota kelompok. 1.
Pemimpin kelompok Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang
menyelenggarakan praktik konseling professional. Dalam layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, tugas pemimpin kelompok adalah
memimpin kelompok yang bernuansa layanan kon seling melalui “bahasa”
konseling untuk mencapai tujuan-tujuan konseling. Secara khusus, pemimpin kelompok diwajibkan menghidupkan dinamika kelompok antara semua peserta
seintensif mungkin yang mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan umum dan khusus bimbingan kelompokkonseling kelompok.
2. Anggota kelompok
Anggota kelompok dalam bimbingan kelompok atau konseling kelompok akan efektif apabila besarnya jumlah anggota dalam kelompok tidak terlalu sedikit
ataupun tidak terlalu banyak. Jumlah efektif dengan 10 anggota kelompok.
Kegiatan bimbingan kelompok tidak dapat berjalan tanpa adanya dua komponen tersebut. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok merupakan
komponen yang harus ada sebelum melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok. Pemimpin kelompok merupakan individu yang akan memimpin jalannya bimbingan
kelompok. Pemimpin kelompok ini adalah individu yang sudah terlatih menyelenggarakan praktik konseling khususnya bimbingan kelompok. Sedangkan
anggota kelompok adalah individu yang akan mengikuti jalannya kegiatan bimbingan kelompok. Jumlah efeftif untuk anggota dalam bimbingan kelompok
tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak yaitu sekitar 10 orang.
2.2.2.7 Prosedur Pelaksaan
Romlah 2001: 68-80, tahap-tahap dalam bimbingan kelompok adalah sebagai berikut.
1. Tahap orientasi
Tahap orientasi atau tahap penciptaan rasa aman adalah tahap awal kelompok diantara anggota kelompok merasa tidak aman, cemas berada dalam situasi baru, dan
ingin mengetahui apa yang akan terjadi dalam kelompok. Tujuan utama tahap orientasi adalah untuk saling mengenal dan mengetahui identitas masing-masing
anggota kelompok dan mengembangkan kepercayaan anggota kelompok. 2.
Tahap pembinaan norma dan tujuan kelompok Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam pengembangan kelom[ok,
karena akan memberi arah pada perkembangan kelompok belajar bekerja sama
sebagai suatu tim. Individu juga belajar bagaimana akibat perilakunya terhadap anggota lain, belajar memberikan balikan dan menerima balikan.
3. Tahap mengatasi pertentangan-pertentangan dalam kelompok
4. Tahap produktivitas
5. Tahap pengakhiran kelompok atau terminasi
Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan prosedur tertentu. Dengan adanya prosedur pelaksnaan ini proses bimbingan kelompok dapat berjalan teratur serta
berjalan dengan baik. Prosedur bimbingan kelompok ini terdiri atas tahap-tahap tertentu. Prayitno 2012: 170, menyebutkan bahwa layanan bimbingan kelompok
dan konseling kelompok diselenggarakan melalui empat tahap kegiatan, yaitu. 1.
Tahap pembentukan, yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah
individu menjadi
satu kelompok
yang siap
mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
2. Tahap peralihan yaitu tahapan untuk mengalihkan kegiatan awal
kelompok ke kegiatan berikutnya yang lebih terarah pada pencapaian tujuan kelompok
3. Tahap kegiatan yaitu tahapan “kegiatan inti” untuk membahas
topik-topik pada bimbingan kelompok atau mengentaskan masalah pribadi anggota kelompok pada konseling kelompok.
4. Tahap penyimpulan, yaitu tahapan kegiatan untuk melihat kembali
apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok. Peserta kelompok diminta melakukan refleksi berkenaan dengan kegiatan
pembahasan yang baru saja mereka ikuti.
5. Tahap penutupan, yaitu merupakan tahap akhir dari seluruh
kegiatan. Kelompok merencanakan kegiatan bimbingan kelompok atau konseling kelompok selanjutnya dan salam hangat perpisahan.
2.2.2.8 Operasionalisasi Layanan Bimbingan Kelompok