Jenis Perilaku Asertif Perilaku Asertif

mengungkapkan perasaannya secara langsung tanpa bertindak agresif atau melecehkan dan merugikan orang lain. Rathus dan Nevid dalam Ratna 2013:40 mengemukakan sepuluh aspek dari perilaku asertif, yaitu. 1. Bicara asertif 2. Kemampuan mengungkapkan perasaan 3. Menyapa atau memberi salam kepada orang lain 4. Ketidaksepakatan 5. Menanyakan alasan 6. Berbicara mengenai diri sendiri 7. Menghargai pujian dari orang lain. 8. Menolak untuk menerima begitu saja pendapat orang yang suka berdebat 9. Menatap lawan bicara 10. Respon melawan rasa takut. Berdasarkan ciri-ciri dan aspek aspek perilaku asertif tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri perilaku asertif adalah dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan baik, dapat menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya, dapat mempertahankan hak-hak pribadi tanpa melanggar hak orang lain, mempunyai pandangan positif terhadap diri sendiri dan orang lain serta bertanggung jawab. Dari kesimpulan tersebut apabila diringkas, maka indikator perilaku asertif terdiri atas terbuka, tidak cemas, berprinsip kuat dan tidak mudah dipengaruhi.

2.2.1.4 Jenis Perilaku Asertif

Menurut Gunarsa 2004: 215-216 ada tiga kategori perilaku asertif yakni: 1. Asertif penolakan. Ditandai oleh ucapan untuk memperhalus seperti, maaf 2. Asertif pujian. Ditandai oleh kemampuan untuk mengekspresikan perasaan positif seperti menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur, 3. Asertif permintaan. Jenis asertif ini terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan suatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai, tanpa tekanan atau paksaan. Dari uraian ini terlihat bahwa bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukan adanya keterampilan untuk bisa menyesuaikan dalam hubungan interpersonal, dalam lingkungan sosial. Sebaliknya dari perilaku yang tidak asertif ialah misalnya, agresivitas. Labate dan Milan dalam Ratna 2013: 40 juga menjelaskan ada tipe perilaku asertif, yaitu. 1. Asertif untuk menolak Perilaku asertif dalam konteks ketidaksetujuan atau ketika seseorang berusaha untuk menghalangi atau mencampuri pencapaian tujuan orang lain. Hal ini membutuhkan keterampilan sosial untuk menolak atau menghindari campur tangan orang lain. 2. Asertif untuk memuji Mengekspresikan perasaan-perasaan positif terhadap orang lain sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut akan sangat menunjang pencapaian hubungan interpersonal yang menyenangkan. 3. Asertif untuk meminta Jenis asertif ini terjadi jika seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa melakukan pemaksaan. Dari dua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa perilaku asertif terdiri atas tiga jenis yaitu asertif untuk menolak, asertif untuk memuji dan asertif untuk meminta. Ketiga jenis perilaku tersebut tidak hanya berorientasi pada bagaimana verbal saja namun juga pada non verbal. Hal itu dikemukakan Alberti dan Emmons dalam Jones 2011: 468, bahwa perilaku asertif seharausnya bukan hanya terfokus pada perilaku verbal, tetapi juga komponen-komponen lain seperti, kontak mata, postur tubuh, gesture, ekspresi wajah, warna, inpleksi dan volume suara dan kelancaran dan timing asersi.

2.2.2 Layanan Bimbingan Kelompok

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL RENDAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

1 28 245

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SEMARANG

3 30 167

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA (Penelitian Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 20152016)

1 11 225

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014.

0 3 15

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (TEKNIK SOSIODRAMA) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN KONFLIK INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 22

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA DENGAN GURU SMA NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 63

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86