Skala Perilaku Asertif Observasi

Metode observasi dilakukan dengan menggunakan skala penilaian. Menurut Sutoyo, 2009: 90, skala penilaian rating scale adalah pencatatan gejala menurut tingkatan-tingkatannya. Pencatatan ini tidak hanya menggambarkan ada tidaknya suatu gejala pada subjek yang sedang diamati. Namun, mendasarkan pada pertimbangan bahwa suatu gejala yang muncul pada subjek yang diamati akan beragam intensitasnya. Observasi ini dilakukan saat siswa melaksanakan bimbingan kelompok dan permainan peran yaitu dengan mengamati perilaku asertif siswa. Penyusunan pedoman observasi dilakukan untuk memudahkan pengataman perilaku asertif siswa sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Pedoman observasi ini digunakan untuk memperlengkap data tentang perilaku asertif siswa serta mengetahui perubahan perilaku asertif selama pemberian treatmen sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai pendukung data kualitatif.

3.6 Penyusunan Instrumen

3.6.1 Skala Perilaku Asertif

Dalam penyusunan instrumen berupa skala perilaku asertif dilakukan melalui beberapa tahap. Instrumen skala perilaku asertif ini dikembangkan sendiri oleh peneliti melalui kajian teori dan definisi operasional yang selanjutnya didetailkan sebagai indikator-indikator yang dikembangkan menjadi suatu item pernyataan- pernyataan. Adapun bagan penyusunan instrumen skala perilaku asertif adalah. Gambar 3.2 Prosedur Penyusunan Instrumen Dengan mengacu pada bagan tersebut, berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen skala perilaku asertif. Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Perilaku Asertif Variabel Indikator Deksriptor No. Item Jumlah item + - Perilaku asertif Terbuka 1. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka 2. Meminta bantuan dengan baik dan sopan 3. Mampu menerima dan memberikan pujian 4. Bersikap jujur terhadap dirinya dan orang lain 1, 2, 5 8, 10 12, 13, 14 18, 19 3, 4, 6 7, 9 11, 15 16, 17, 20 6 4 5 5 Tidak cemas 1. Percaya diri dalam bertindak 2. Berani menghadapi situasi yang penuh tekanan 3. Mengekspresikan perasaan positif 22, 24, 25, 26 29, 30, 32 34, 35, 39 21, 23 27, 28, 31 33, 36, 37, 38 6 6 7 Teori Instrumen Jadi Revisi Uji Coba Instrumen Kisi-Kisi Instrumen 4. Semangat dalam beraktivitas 40, 42, 44 41, 43 5 Berprinsip kuat 1. Tegas dalam mengambil keputusan 2. Tegas dan jelas dalam menyatakan perasaan 3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan positif 4. Bertanggung jawab atas tindakannya 46, 49, 51, 53, 54, 56, 59, 61, 63 64, 68 45, 47, 48, 50 52, 55 57, 58, 60, 62 65, 66, 67 7 5 7 5 Tidak mudah dipengaruhi 1. Mampu menolak apa yang tidak sesuai dengan dirinya 2. Mampu menegakkan hak-hak individu tanpa melanggar hak-hak orang lain 3. Tidak mudak dibujuk dan dipengaruhi orang lain 70, 71, 74 75, 78, 79, 82 85, 86, 88 69, 72, 73 76, 77, 80, 81 83, 84, 87 6 8 6 Jumlah 44 44 88

3.6.2 Observasi

Penyusunan instrumen observasi dilakukan dengan melihat pada teori dan definisi operasional yang ada. Adapun langkahnya yaitu membuat kisi-kisi pedoman observasi terlebih dahulu berdasarkan teori dan definisi operasional yang kemudian dijadikan acuan dalam menyusun pedoman observasinya. Validasi instrumen observasi dilakukan oleh dosen pembimbing. Berikut kisi-kisi pedoman observasi perilaku asertif. Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi Perilaku Asertif No. Prosedur Variabel No. Item 1. Tujuan Mengetahui perilaku asertif siswa selama mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama - 2. Fokus Perilaku asertif siswa selama di kelas atau di sekolah - Penjelasan a Perilaku asertif merupakan keterampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan baik secara jujur dan terbuka serta dapat menegakkan hak individu tanpa melanggar hak-hak orang lain. b Perilaku asertif yang baik mencakup: 1. Terbuka, ada keterusterangan dan mengungkapkan mereka kepada orang lain. 2. Tidak cemas, maksudnya dalam menjalani kehidupan dan berkomunikasi selalu bersemangat dan mereka siap menghadapi situasi yang penuh dengan tekanan tanpa rasa takut. 3. Berprisip kuat artinya mereka mempunyai pandangan yang positif dan dalam berkomunikasi antar pribadi walaupun dengan teman mereka selalu membantah apabila tidak setuju, namun tetap menunjukkan sikap yang sederajat dengan teman tersebut. 4. Tidak mudah dipengaruhi atau tidak mudah dibujuk walaupun membujuk adalah teman atau atasan mereka. 1, 2, 3 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11 12, 13, 14

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL RENDAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

1 28 245

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SEMARANG

3 30 167

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA (Penelitian Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 20152016)

1 11 225

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014.

0 3 15

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (TEKNIK SOSIODRAMA) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN KONFLIK INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 22

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA DENGAN GURU SMA NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 63

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86