Populasi Sampel Populasi, dan Sampel Penelitian

dilaksanakan melalui tahap pembentukan, peralihan, kegiatan dan pengakhiran dengan mengedepankan keaktifan siswa, interaksi, komunikasi dan saling menghargai. Fokus layanan bimbingan kelompok ini ada pada teknik sosiodrama, dimana siswa memainkan peran tertentu dengan mengacu pada sinopsis sosiodrama yang telah disediakan serta dilaksanakan berdasarkan aturan main yang telah dibuat. Pada proses sosiodrama, siswa melakukan improvisasi peran dengan cara mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungan dan pergaulan sosial namun tetap memainkan watak atau karakter yang sesuai dengan sinopsis yang ada. Setelah proses sosiodrama selesai, siswa mendiskusikan bersama makna dari permainan peran yang dilaksanakan serta melakukan evaluasi dari sosiodrama yang telah dimainkan.

3.4 Populasi, dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjekobjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012: 117. Sedangkan Hadi 2004: 182 menyatakan bahwa populasi merupakan seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX SMP Negeri 25 Semarang Tahun 20152016 yang terbagi menjadi delapan kelas. Pemilihan sampel didasarkan atas observasi yang dilakukan peneliti dan dari hasil analisis DCM yang telah disebarkan. Adapun rincian populasinya adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian NO KELAS JUMLAH 1. IX A 30 2. IX B 31 3. IX C 30 4. IX D 31 5. IX E 30 6. IX F 30 7. IX G 30 8. IX H 30 JUMLAH 242

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012: 118. Sedangkan Hadi 2004: 182 menyatakan bahwa sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang. Dengan kata lain sampel adalah sebagian objek penelitian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive random sampling. Menurut Arikunto 2006:139 purposive random sampling merupakan teknik pengambilan sampel penelitian dimana cara pengambilan sampelnya berdasarkan tujuan terntentu yang dilakukan secara randomacak. Peneliti menggunakan teknik tersebut karena adanya tujuan tertentu yaitu dengan melihat hasil data awal tingkat perilaku asertif siswa setiap kelas. Berdasarkan hasil tersebut, diambil satu kelas dengan rata-rata tingkat perilaku asertif terendah yang disesuaikan dengan rekomendasi dari guru BK. Adapun jumlah sampelnya yaitu sepuluh siswa. Sampel tersebut dipilih secara acak dengan melakukan undian. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas sampel inklusi dan ekslusi. Sampel inklusi adalah sampel yang menjadi fokus dalam penelitian yaitu siswa dengan perilaku asertif rendah dengan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.3 Kriteria Sampel Penelitian No Kriteria Sampel Penelitian Inklusi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Siswa cenderung pasif di kelas Sangat jarang mengemukakan pendapat Tidak berani menolak Mudah dipengaruhi Bersikap kaku dan tidak toleransi Sukar menyesuaikan diri Mudah tersinggung Merasa lelah dan tidak bersemangat Sering ditegur karena kurang sopan Sering berdusta atau tidak jujur Sering tidak menepati janji Sering mengganggu teman Terlibat perkelahian Nilai mata pelajaran yang cenderung rendah Sedangkan sampel ekslusi dalam penelitian ini yaitu siswa dengan perilaku asertif yang sedang dan tinggi. Sampel ekslusi ini sebagai pelengkap agar kelompok menjadi heterogen sehingga dinamika kelompok dapat berkembang dengan baik. Hal tersebut akan menunjang proses bimbingan kelompok teknik sosiodrama berjalan dengan efektif. Penentuan sampel dengan jumlah sepuluh siswa mengacu kepada teori menurut Prayitno 2012: 157 bahwa kekurang-efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi sepuluh orang. Oleh karena itu peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak sepuluh siswa agar proses pemberian treatmen berupa layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat berjalan efektif. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sepuluh siswa kelas IX SMP Negeri 25 Semarang.

3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL RENDAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

1 28 245

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SEMARANG

3 30 167

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA (Penelitian Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 20152016)

1 11 225

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014.

0 3 15

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (TEKNIK SOSIODRAMA) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN KONFLIK INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 22

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA DENGAN GURU SMA NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 63

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86