Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

maksimum sebesar 209,00 dengan rata-rata sebesar 50,2000 dan standar deviasi sebesar 30,02203. e. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan SIZE menunjukkan nilai minimum sebesar 28, nilai maksimum sebesar 34 dengan rata-rata sebesar 30,8 dan standar deviasi sebesar 1,67525. f. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap independensi komite audit COM menunjukkan nilai minimum sebesar 0,13, nilai maksimum sebesar 0,50 dengan rata-rata sebesar 0,2844 dan standar deviasi sebesar 0,6505.

4.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini bersifat dikotomi diaudit oleh KAP big 4 dan diaudit oleh KAP non big 4, maka pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut Ghozali 2006 :

4.2.2.1. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood -2LL pada awal Block Number = 0 dengan nilai -2 Log Likelihood -2LL pada akhir Block Number = 1. Nilai - 2LL awal adalah sebesar 170,968. Setelah dimasukkan kelima variabel independen, maka nilai -2LL mengalami penurunan menjadi sebesar 148,206. Penurunan likelihood -2LL ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Tabel 4.4 Menilai Keseluruhan Model Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Universitas Sumatera Utara Constant TEN ROT ACS SIZE COM Step 1 148.206 -14.997 -.044 -.177 .005 .490 .296 1 2 147.659 -17.626 -.058 -.211 .006 .576 .387 3 147.657 -17.812 -.059 -.213 .006 .582 .395 4 147.657 -17.813 -.059 -.213 .006 .582 .395 Initial -2 Log Likelihoo d : 170,968 Sumber : output SPSS 16

4.2.2.2. Koefisien Determinasi

Nagelkerke R Square Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 147.657 a .170 .228 a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : output SPSS 16 Universitas Sumatera Utara Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Hasil pengujian di tabel 4.5 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,228 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel – variabel independen adalah sebesar 22,8 sedangkan sisanya sebesar 77,2 dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model penelitian.

4.2.2.3. Menguji Kelayakan Model Regresi

Tabel 4.6 Menguji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 5.874 8 .661 Sumber : output SPSS 16 Kelayakan model regresi dinilai dngan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hasil pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 5,874 dengan signifikansi sebesar 0,661. Hasil pengujian pada tabel 4.6 menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka model penelitian ini dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.2.4. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Correlation Matrix Constant TEN ROT ACS SIZE COM Step 1 Constant 1.000 .106 -.124 -.148 -.977 -.637 TEN .106 1.000 .469 -.164 -.208 -.006 ROT -.124 .469 1.000 .013 .056 .063 ACS -.148 -.164 .013 1.000 .113 .000 SIZE -.977 -.208 .056 .113 1.000 .489 COM -.637 -.006 .063 .000 .489 1.000 Sumber : output SPSS 16 Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 4.7. Menurut Ghozali 2006, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 0,90, maka dapat disimpulkan tidak terdapat indikasi multikolinieritas antar variabel independen.

4.2.2.5. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kualitas audit yang dihasilkan perusahaan perbankan. Matriks klasifikasi disajikan pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Matriks klasifikasi Classification Table a Universitas Sumatera Utara Observed Predicted AQ Percentage Correct 1 Step 1 AQ 38 16 70.4 1 17 54 76.1 Overall Percentage 73.6

a. The cut value is ,500

Sumber : output SPSS 16 Berdasarkan hasil pengujian, kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi probabilitas kualitas audit yang dihasilkan dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 adalah 76,1. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 54 perusahaan 76,1 yang diprediksi akan menghasilkan audit yang berkualitas yang dihasilkan KAP big 4 dari total 71 perusahaan. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kualitas audit perusahaan yang dihasilkan oleh KAP non big 4 adalah sebesar 70,4 yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 38 perusahaan yang tidak menghasilkan audit yang berkualitas dari total 54 perusahaan yang diaudit oleh KAP non big 4 dan 16 prediksi tidak tepat. Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan prediksi dari model regresi sebesar 73,6.

4.2.2.6. Model Regresi Logistik Yang Terbentuk

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Universitas Sumatera Utara Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Keterangan Step 1 a TEN -.059 .197 .091 1 .763 Tidak signifikan ROT -.213 .535 .159 1 .690 Tidak signifikan ACS .006 .007 .818 1 .366 Tidak signifikan SIZE .582 .160 13.282 1 .000 Signifikan COM .395 3.829 .011 1 .918 Tidak signifikan Constant -17.813 5.505 10.471 1 .001

a. Variables entered on step 1: TEN, ROT, ACS, SIZE, COM.

Sumber : output SPSS 16 Hasi pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: AQ = -17,813 - 0,059TEN – 0,213ROT + 0,006ACS +0,582SIZE + 0,395COM

4.3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah diajabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama membahas pengaruh audit tenure TEN terhadap kualitas audit AQ H1. Bagian kedua membahas pengaruh audit switching ROT terhadap kualitas audit AQ H2. Bagian ketiga membahas pengaruh audit capacity stress ACS terhadap kualitas audit AQ H3. Bagian keempat membahas pengaruh ukuran perusahaan SIZE terhadap kualitas audit AQ H4. Bagian kelima membahas pengaruh independensi komite audit COM terhadap kualitas audit AQ H5.

4.3.1. Pengaruh Audit Tenure TEN terhadap Kualitas Audit AQ

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 200

0 0 7

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, TENURE AUDIT, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Wida Tri Septia

0 0 7