Kerangka Konseptual Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

Nasser et.al 2006 melakukan penelitian hubungan auditor – klien dan kegiatan switching serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Dengan metode kemungkinan maksimal maximum – likelihood method dan menggunakan regresi logistik. Objek penelitian adalah perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE pada periode 1990 – 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan untuk melakukan praktek switching akan lebih besar bagi perusahaan – perusahaan besar yang sedang mengalami tekanan dan praktek switching lebih dipengaruhi oleh jenis kantor audit. Knechel et.al 2007 melakukan penelitian hubungan antara audit tenure dan kualitas audit yang diimplikasikan dengan menggunakan opini going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenure yang panjang tidak mengurangi independensi auditor dan tidak mempengaruhi kualitas audit yang diproksikan dengan opini going concern. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan. Dong Yu 2007 melakukan penelitian pengaruh ukuran kantor audit Big Four terhadap kualitas audit. Objek penelitiannya adalah perusahaan – perusahaan di Amerika yang diaudit oleh KAP Big Four periode 2003 – 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara ukuran perusahaan audit KAP dengan kualitas audit. Febrianti dkk 2014 melakukan penelitian pengaruh masa perikatan audit, rotasi KAP, ukuran perusahaan klien, dan ukuran KAP pada kualitas audit. Objek penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2009 – 2012 dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa perikatan audit, rotasi KAP, dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan, ukuran perusahaan klien berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban – jawaban ilmiah terhadap masalah – masalah penelitian yang menjelaskan tentang variabel – variabel, hubungan antara variabel – variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris Sekaran, 2006 . Untuk memperoleh jawaban – jawaban ilmiah mengenai pengaruh audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan,dan komite audit terhadap kualitas audit, peneliti menyusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Febrianti 2012 dan Ardianingsih 2013, sehingga faktor – faktor yang dianggap mempengaruhi dalam penelitian ini disesuaikan dengan yang digunakan dalam Febrianti 2012 dan Ardianingsih 2013. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan independensi komite audit. Sedangkan variabel terikat adalah kualitas audit. Hubungan antara variabel-variabel tersebut, penelitian ini menggunakan teori kepatuhan compliance theory teori sinyal signalling theory. Tuntutan akan kepatuhan dalam mematuhi peraturan dalam rangka peningkatan kualitas audit sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17PMK.012008 tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3 yang merupakan penyempurnaan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 423KMK.062002 dan No. 359KMK.062003. Peraturan ini mewajibkan rotasi auditor partner setiap 3 tiga tahun dan rotasi KAP setiap 6 enam tahun. Peraturan ini dimaksudkan untuk meminimalkan terjadinya skandal keuangan yang melibatkan auditor. Audit Switching X2 Audit Capacity Stress X3 Ukuran Perusahaan X4 Variabel Dependen Kualitas Audit Y Komite Audit X5 Audit Tenure X1 Universitas Sumatera Utara Signalling Theory menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberi sinyal baik positif maupun negatif kepada para penggunanya. Signalling Theory juga dapat membantu mengurangi asimetri informasi antara perusahaan agent, pemilik principal, dan pihak luar perusahaan melalui laporan keuangan yang berkualitas. Audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan komite audit merupakan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit. Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Masa penugasantenur auditor didefiniskan sebagai jumlah tahun auditor dipertahankan oleh perusahaan Myers et.al., 2003. Auditor switching adalah pergantian auditor. Pergantian auditor dapat dibagi menjadi 2 yaitu pergantian auditor yang terjadi karena regulasi pemerintah yang mengikat mandatory dan pergantian auditor yang terjadi dikarenakan alasan lain diluar regulasi voluntary, auditor switching secara sukarela dilakukan apabila klien mengganti auditornya ketika tidak ada peraturan yang mewajibkannya melakukan auditor switching Susan dan Trisnawati, 2011. Audit Capacity Stress berarti masa-masa sibuk pada auditor di masa awal tahun karena banyaknya penugasan audit yang harus diselesaikan auditor di masa tersebut. Audit Capacity Stress adalah tekanan terhadap auditor AP sehubungan dengan banyaknya klien audit umum yang harus ditanganinya. Hansen et.al 2007 menyatakan bahwa audit capacity stress juga berkaitan dengan bertambahnya klien baru yang berasal dari dibubarkannya Anderson. Ukuran perusahaan menyangkut tentang operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan. Fernando et.al 2010 menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi perusahaan kecil, jika laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan saji material, maka dapat memberikan kepercayaan pengguna laporan serta dapat meningkatkan investasi mereka dan menjadi lebih disorot publik. Komite audit membutuhkan independensi dan efektivitasnya dalam mengawasi pelaporan keuangan. Komite audit minimal terdiri dari tiga orang yang terdiri dari Komisaris Independen dan pihak luar perusahaan yang ahli dalam bidang akuntansi. Perusahaan yang memiliki jumlah anggota yang berasal dari luar emiten yang lebih besar akan mampu bekerja lebih efektif dan mandiri Universitas Sumatera Utara dalam mengawasi jalannya pelaporan keuangan oleh manajemen perusahaan sehingga komite audit menjadikan pertimbangan bagi kantor akuntan publik KAP untuk memberikan jasa atestasiaudit secara lebih berkualitas Ardianingsih, 2013.

2.4. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 200

0 0 7

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, TENURE AUDIT, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Wida Tri Septia

0 0 7