Nasser et.al 2006 melakukan penelitian hubungan auditor – klien dan
kegiatan switching serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Dengan metode
kemungkinan maksimal maximum – likelihood method dan menggunakan
regresi logistik. Objek penelitian adalah perusahaan – perusahaan yang terdaftar di
Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE pada periode 1990 – 2000. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan untuk melakukan praktek switching akan lebih besar bagi perusahaan
– perusahaan besar yang sedang mengalami tekanan dan praktek switching lebih dipengaruhi oleh jenis kantor audit.
Knechel et.al 2007 melakukan penelitian hubungan antara audit tenure dan kualitas audit yang diimplikasikan dengan menggunakan opini going concern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenure yang panjang tidak mengurangi independensi auditor dan tidak mempengaruhi kualitas audit yang diproksikan
dengan opini going concern. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan.
Dong Yu 2007 melakukan penelitian pengaruh ukuran kantor audit Big Four terhadap kualitas audit. Objek penelitiannya adalah perusahaan
– perusahaan di Amerika yang diaudit oleh KAP Big Four periode 2003
– 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif
antara ukuran perusahaan audit KAP dengan kualitas audit. Febrianti dkk 2014 melakukan penelitian pengaruh masa perikatan
audit, rotasi KAP, ukuran perusahaan klien, dan ukuran KAP pada kualitas audit. Objek penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2009
– 2012 dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa masa perikatan audit, rotasi KAP, dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan, ukuran perusahaan klien
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban
– jawaban ilmiah terhadap masalah – masalah penelitian yang menjelaskan tentang variabel
– variabel, hubungan antara variabel
– variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris Sekaran, 2006 . Untuk
memperoleh jawaban – jawaban ilmiah mengenai pengaruh audit tenure, audit
switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan,dan komite audit terhadap kualitas audit, peneliti menyusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Febrianti 2012 dan Ardianingsih 2013, sehingga faktor
– faktor yang dianggap mempengaruhi dalam penelitian ini disesuaikan dengan yang digunakan dalam
Febrianti 2012 dan Ardianingsih 2013. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan
independensi komite audit. Sedangkan variabel terikat adalah kualitas audit.
Hubungan antara variabel-variabel tersebut, penelitian ini menggunakan teori kepatuhan compliance theory teori sinyal signalling theory. Tuntutan
akan kepatuhan dalam mematuhi peraturan dalam rangka peningkatan kualitas audit sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan RI
Nomor 17PMK.012008 tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3 yang merupakan penyempurnaan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 423KMK.062002 dan
No. 359KMK.062003. Peraturan ini mewajibkan rotasi auditor partner setiap 3 tiga tahun dan rotasi KAP setiap 6 enam tahun. Peraturan ini dimaksudkan
untuk meminimalkan terjadinya skandal keuangan yang melibatkan auditor.
Audit Switching
X2
Audit Capacity Stress
X3
Ukuran Perusahaan
X4 Variabel Dependen
Kualitas Audit Y
Komite Audit
X5 Audit Tenure
X1
Universitas Sumatera Utara
Signalling Theory menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberi sinyal baik positif maupun
negatif kepada para penggunanya. Signalling Theory juga dapat membantu mengurangi asimetri informasi antara perusahaan agent, pemilik principal, dan
pihak luar perusahaan melalui laporan keuangan yang berkualitas.
Audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan komite audit merupakan faktor
– faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit.
Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Masa penugasantenur
auditor didefiniskan sebagai jumlah tahun auditor dipertahankan oleh perusahaan Myers et.al., 2003.
Auditor switching adalah pergantian auditor.
Pergantian auditor dapat dibagi menjadi 2 yaitu pergantian auditor yang terjadi karena regulasi pemerintah
yang mengikat mandatory dan pergantian auditor yang terjadi dikarenakan alasan lain diluar regulasi voluntary, auditor switching secara sukarela dilakukan apabila
klien mengganti auditornya ketika tidak ada peraturan yang mewajibkannya melakukan auditor switching Susan dan Trisnawati, 2011.
Audit Capacity Stress berarti masa-masa sibuk pada auditor di masa awal tahun karena banyaknya penugasan audit yang harus diselesaikan auditor di
masa tersebut. Audit Capacity Stress adalah tekanan terhadap auditor AP sehubungan dengan banyaknya klien audit umum yang harus ditanganinya.
Hansen et.al 2007 menyatakan bahwa audit capacity stress juga berkaitan dengan bertambahnya klien baru yang berasal dari dibubarkannya Anderson.
Ukuran perusahaan menyangkut tentang operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan
meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan. Fernando et.al 2010 menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki sistem pengendalian internal yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi perusahaan kecil, jika laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan saji material, maka dapat
memberikan kepercayaan pengguna laporan serta dapat meningkatkan investasi mereka dan menjadi lebih disorot publik.
Komite audit membutuhkan independensi dan efektivitasnya dalam mengawasi pelaporan keuangan. Komite audit minimal terdiri dari tiga orang
yang terdiri dari Komisaris Independen dan pihak luar perusahaan yang ahli dalam bidang akuntansi. Perusahaan yang memiliki jumlah anggota yang berasal
dari luar emiten yang lebih besar akan mampu bekerja lebih efektif dan mandiri
Universitas Sumatera Utara
dalam mengawasi jalannya pelaporan keuangan oleh manajemen perusahaan sehingga komite audit menjadikan pertimbangan bagi kantor akuntan publik
KAP untuk memberikan jasa atestasiaudit secara lebih berkualitas Ardianingsih, 2013.
2.4. Hipotesis Penelitian