Dalam audit laporan keuangan, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuainnya dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
b. Audit kepatuhan Audit yang bertujuan untuk menentukan apakah yang diaudit
sesuai dengan kondisi atau peraturan. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang dengan
membuat kriteria dan dijumpai dalam pemerintahan.
c. Audit operasional Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan
perusahaan dan bagian dari perusahaan atau organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional
adalah untuk
mengevaluasi kinerja,
mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan, dan membuat rekomendasi
untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau pihak
ketiga. Hasil audit diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.
2.1.4. Kualitas Audit
Kualitas merupakan komponen profesionalisme yang benar –
benar harus dipertahankan oleh Akuntan Publik profesional. Independen disini berarti akuntan publik lebih mengutamakan kepentingan publik di
atas kepentingan manajemen atau kepentingan auditor itu sendiri dalam membuat laporan auditan. Oleh sebab itu, keberpihakan auditor dalam
hal ini seharusnya lebih diutamakan pada kepentingan publik IAI, 2001.
De Angelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai sebuah kemungkinan bahwa auditor akan mendeteksi dan melaporkan
salah saji material. Proses pelaporan yang dilakukan oleh auditor tergantung kepada independensi auditor untuk mengungkapkan
pelanggaran tersebut.
Kualitas audit memiliki arti yang berbeda – beda. Dari sisi
auditor, kualitas audit merupakan hasil kerja para auditor yang telah sesuai dengan standar
– standar serta kode etik profesi yang telah ditetapkan. Kualitas audit diharapkan dapat mengurangi ketidakpuasan
para pemakai informasi dan menjaga reputasi auditor. Sedangkan kualitas audit menurut para pengguna laporan keuangan adalah jika auditor dapat
Universitas Sumatera Utara
memberikan opini yang sesuai dan bertanggung jawab serta memberikan jaminan bahwa tidak terdapat kecurangan atau salah saji material. Baik
tidaknya kualitas suatu hasil audit bergantung kepada kemampuan penyedia jasa audit dalam memenuhi harapan klien secara konsisten.
Menurut Jackson et.al., 2008, kualitas audit terdiri atas Actual Quality kualitas sebenarnya dan Perceived Quality kualitas yang
dirasakan. Actual Quality merupakan tingkat dimana risiko dari pelaporan salah saji material dalam rekening keuangan berkurang.
Perceived Quality adalah seberapa efektif pengguna laporan keuangan percaya bahwa auditor telah mengurangi salah saji material.
Meningkatkan kualitas dari pelaporan keuangan menambah nilai bagi laporan - laporan yang dijadikan alat bagi investor untuk
memperkirakan nilai dari perdagangan saham. Peningkatan kualitas adalah sebuah fungsi tidak hanya deteksi auditor atas salah saji material,
tetapi juga perilaku auditor terhadap deteksi ini. Maka dari itu, jika auditor memperbaiki salah saji material yang ditemukan, kualitas audit
yang lebih tinggi dihasilkan, sementara itu kegagalan untuk memperbaiki salah saji material dan belum mampu mengeluarkan laporan audit yang
bersih, menghalangi peningkatan kualitas audit Al-Thuneibat et.al., 2011. Dalam penelitian ini, ukuran KAP digunakan sebagai proksi
kualitas audit.
2.1.5. Ukuran Kantor Akuntan Publik