i
2.1.2. Teori Sinyal Signalling Theory
Teori signalling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan
demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk Hartono, 2005.
Signalling Theory menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberi sinyal baik
positif maupun negatif kepada para penggunanya. Signalling Theory juga dapat membantu mengurangi asimetri informasi antara perusahaan
agent, pemilik principal, dan pihak luar perusahaan melalui laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
pihak auditor independen dapat digunakan sebagai dasar informasi yang independen dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan
yang sebenarnya. Menurut Scott 2001, manajer yang rasional tidak akan memilih auditor berkualitas tinggi dan membayar fee yang tinggi
apabila karakteristik perusahaan tidak bagus. Argumen ini didasarkan dengan anggapan bahwa auditor berkualitas tinggi akan mampu
mendeteksi
karakteristik perusahaan
yang tidak
bagus dan
menyampaikannya kepada publik.
2.1.3. Audit
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataaan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan dengan kriteria yang
ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pemakai yang berkepentingan Mulyadi, 2010. Pengertian auditing menurut Arens dan Loebbecke
2009 adalah: suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh
seorang yang independen dan kompeten.
Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar auditing yang telah
ditetapkan dan disajikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Standar umum
Audit dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor. Dalam semua hal
yang berhubungan dengan independensi dan perikatan dalam sikap mental harus dipertahankan. Dalam penyusunan laporan
dan pelaksanaan audit, auditor wajib menggunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama.
b. Standar pekerjaan lapangan
Pekerjaan direncanakan sebaik – baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Bukti audit kompeten
yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
c. Standar pelaporan
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum
di Indonesia.
Laporan auditor
harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
memadai kecuali dinyatakan dalam laporan auditor. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Jenis – jenis audit umumnya digolongkan menjadi tiga
Mulyadi, 2002:30 yaitu: a. Audit laporan keuangan
Audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dalam audit laporan keuangan, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuainnya dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
b. Audit kepatuhan Audit yang bertujuan untuk menentukan apakah yang diaudit
sesuai dengan kondisi atau peraturan. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang dengan
membuat kriteria dan dijumpai dalam pemerintahan.
c. Audit operasional Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan
perusahaan dan bagian dari perusahaan atau organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional
adalah untuk
mengevaluasi kinerja,
mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan, dan membuat rekomendasi
untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau pihak
ketiga. Hasil audit diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.
2.1.4. Kualitas Audit