DeAngelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai gabungan probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan laporan
keuangan yang material. Beliau menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih baik.
Ukuran Kantor Akuntan Publik biasanya ditunjukkan dengan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik
yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm Big 4. Kategori KAP the big four di Indonesia:
1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP
Haryanto Sahari dan rekan. 2.
KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, yang bekerjasama dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.
3. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP
Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. 4.
KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.
DeAngelo 1981 menyatakan bahwa variabel ukuran KAP dapat mengukur kualitas audit karena KAP yang mempunyai klien yang
lebih banyak akan berusaha menjaga nama baiknya dengan tetap mempertahankan kualitas audit yang dihasilkannya.
2.1.6. Audit tenure
Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Di
Indonesia, ketentuan mengenai audit tenure telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359KMK.062003 pasal
2 yaitu masa jabatan untuk KAP paling lama 5 tahun berturut
– turut. Keputusan Menteri tersebut juga membatasi masa kerja auditor paling
lama 3 tahun berturut – turut untuk klien yang sama. Pada tahun 2008,
dikeluarkan peraturan terbaru yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 pasal 3 yaitu tentang
pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP paling lama 6 tahun berturut
– turut dan untuk
Universitas Sumatera Utara
auditor paling lama 3 tahun berturut – turut. Keputusan ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kecurangan karena kedekatan antara auditor dengan klien. Hal ini juga memungkinkan auditor kehilangan
independensinya. Masa penugasantenur auditor didefiniskan sebagai jumlah tahun auditor dipertahankan oleh perusahaan Myers et.al., 2003.
Audit Tenure biasanya dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap independensi auditor. Al-Thuneibat et.al. 2011 dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa hubungan yang lama antara auditor dan kliennya berpotensi untuk menciptakan kedekatan antara mereka,
cukup untuk menghalangi independensi auditor dan mengurangi kualitas audit. Namun, Jackson et.al. 2008 memiliki pandangan yang berbeda
dari hasil penelitian yang dilakukan Al- Thuneibat et.al. 2011. Mereka menyimpulkan bahwa kualitas audit akan meningkat dengan adanya
hubungan antara auditor dan klien.
Dalam investigasi yang dilakukan oleh American Institute of Certified Accountants AICPA dalam Al-Thuneibat et al., 2011,
ditemukan bahwa kegagalan audit tiga kali lebih mungkin pada dua tahun pertama dari ikatan yang dibuat dibandingkan dengan tahun-tahun
berikutnya. Penelitian tersebut melakukan survei terhadap 406 kasus kegagalan audit.
2.1.7. Audit Switching