Jenis dan Sumber Data Variables entered on step 1: TEN, ROT, ACS, SIZE, COM. Kesimpulan

13. Bank Bumi Arta Tbk 31-12-99 14. Bank CIMB Niaga Tbk 21-11-89 15. Bank Internasional Indonesia Tbk 14-07-03 16. Bank Permata Tbk 15-01-90 17. Bank Swadesi Tbk 01-05-02 18. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12-03-08 19. Bank Victoria International Tbk 12-03-08 20. Bank Artha Graha International Tbk 30-06-99 21. Bank Mayapada International Tbk 29-08-97 22. Bank Windu Kentjana International Tbk 03-07-07 23. Bank Mega Tbk 17-04-00 24. Bank Pan Indonesia Tbk 29-12-82 25. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15-12-06 Sumber : www.idx.co.id Data diolah

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen – dokumen yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini secara keseluruhan data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada periode 2009 – 2013 antara lain ukuran KAP, jumlah tahun sebuah KAP mengaudit laporan keuangan, total asset, jumlah klien, jumlah akuntan publik pada KAP, dan jumlah komite audit yang digunakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan ICMD Indonesia Capital Market Directory. Universitas Sumatera Utara

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel – variabel yang ada dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata – rata mean dan standar deviasi.

3.6.2. Analisis Regresi Logistik

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dalam skala angka dengan alat analisis regresi logistik, dengan harapan bahwa hasil yang diperoleh lebih akurat dan baik. Analisis regresi logistik dibutuhkan untuk mengungkap probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Pendekatan ini menggunakan simbol “1” untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP the Big 4 dan ”0” untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP non-Big 4. Selanjutnya pengujian akan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Berdasarkan rumusan masalah dan model penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka model penelitian yang dibentuk adalah sebagai berikut : AQ = b0 + b 1 TEN + b 2 ROT + b 3 ACS +b 4 SIZE+b 5 COM+ e Keterangan: AQ = Kualitas Audit b0 = Konstanta TEN = Audit Tenure ROT = Audit Switching ACS = Audit Capacity Stress SIZE = Ukuran Perusahaan COM = Independensi Komite Audit b 1 = Koefisien regresi variabel X 1 b 2 = Koefisien regresi variabel X 2 b 3 = Koefisien regresi variabel X 3 b 4 = Koefisien regresi variabel X 4 b 5 = Koefisien regresi variabel X 5 e = Standard Error Universitas Sumatera Utara

3.6.2.1. Menilai Model Regresi Goodness Of Fit

Logistic Regression adalah model regresi yang telah mengalami modifikasi, sehingga karakteristiknya sudah tidak lagi sama dengan regresi sederhana atau berganda. Dalam menilai model regresi logistik dapat dilihat dari pengujian Hosmer and lemeshow’s goodness of fit. Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan agar data cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistik Hosmer and lemeshow’s goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis 0 ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05, maka hipotesis 0 tidak dapat ditolak, artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data. Ho : Model yang dihipotesiskan Fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak Fit dengan data

3.6.2.2. Menilai Keseluruhan Model

Overall Model Fit Untuk menilai keseluruhan model overall model fit ditunjukkan dengan Log Likelihood Value nilai -2 Log Likelihood Value, yaitu dengan cara membandingkan antara nilai -2 Log Likelihood Value pada awal block number = 0, dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likelihood Value pada saat block number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Apabila nilai -2 Log Likelihood Value block number = 0 lebih besar dari nilai -2 Log Likelihood Value block number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik. Sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

3.7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui pengujian koefisien regresi, yang bertujuan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald Statistik dan nilai probabilitas Sig dengan cara nilai Wald Statistik dibandingkan dengan Chi-Square tabel, sedangkan nilai probabilitas Sig dibandingkan dengan tingkat signifikansi α. Untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho didasarkan pada tingkat signifikans i α 5 dengan kriteria : Universitas Sumatera Utara - Ho diterima apabila Wald hitung Chi-Square tabel, dan nilai Asymptotic Significance tingkat signifikansi α. Hal ini berarti H alternatif ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. - Ha diterima apabila Wald hitung Chi-Square tabel, dan nilai Asymptotic Significance nilai signifikansi α. Hal ini berarti H alternatif diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. Koefisien regresi dapat juga ditentukan dengan menggunakan Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square, dalam hal ini ada dua ukuran R Square yaitu Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square. Cox Snell R Square menggunakan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari Cox Snell R Square dengan nilai yang bervariasi dari 0 sampai dengan 1. 3.7.1. Uji Asumsi Klasik 3.7.1.1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi hubungan diantara variabel bebas dalam model regresi Situmorang dan Lufti, 2012:133. Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai tolerance. Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.

3.7.1.2. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan ukuran KAP Universitas Sumatera Utara pada perusahaan terkait dengan berkualitas atau tidaknya sebuah proses audit. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perbankan

Penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2009 –2013. Alasan objek penelitian pada perusahaan perbankan karena penelitian kualitas audit di industri tersebut masih sangat sedikit. Penelitian mengenai kualitas audit lebih banyak menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian. Selain itu juga untuk menghindari adanya industrial effect, yaitu risiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain. Fokus penelitian pengaruh audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan independensi komite audit terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan. Jumlah perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2009-2013 berjumlah 41 perusahaan. Peneliti menggunakan data sekunder yaitu dari situs www.idx.co.id dan Indonesia Capital Market Directory ICMD tahun 2009-2013. Peneliti menggunakan purpossive sampling dalam pemilihan sampel sehingga diperoleh 25 perusahan yang dapat dijadikan sampel atau total 125 25x5 tahun. Tabel 4.1 berikut menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tabel 4.1 Proses seleksi sampel dengan kriteria Jumlah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI 41 Terdaftar sebelum tahun 2009 30 Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan dan data tidak lengkap 3 Perusahaan tidak menampilkan profil KAP secara lengkap 2 Jumlah perusahaan sampel 25 Tahun pengamatan tahun 5 Jumlah sampel total selama periode penelitian 125 Universitas Sumatera Utara Sumber : Data Diolah

4.1.1. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih bagi perusahaan perbankan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti lamanya masa perikatan audit, rotasi KAP, jumlah klien general audit, total aset, nama KAP, dan komite audit. Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Sampel Penelitian No. Kode Perusahaan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 5 BBCA Bank Central Asia Tbk 6 BBKP Bank Bukopin Tbk 7 BBNI Bank Negara Indonesia Persero Tbk 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 12 BKSW Bank Kesawan Tbk 13 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 14 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk Universitas Sumatera Utara 15 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 16 BNLI Bank Permata Tbk 17 BSWD Bank Swadesi Tbk 18 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 19 BVIC Bank Victoria International Tbk 20 INPC Bank Artha Graha International Tbk 21 MAYA Bank Mayapada International Tbk 22 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk 23 MEGA Bank Mega Tbk 24 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 25 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Sumber : Data Diolah

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum Lutfi dan Situmorang, 2012. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Universitas Sumatera Utara AQ 125 .00 1.00 .5680 .49735 TEN 125 1.00 5.00 2.2080 1.23325 ROT 125 .00 1.00 .2400 .42880 ACS 125 2.00 209.00 50.2000 30.02203 SIZE 125 28.00 34.00 30.8000 1.67525 COM 125 .13 .50 .2844 .06505 Valid N listwise 125 Sumber : output SPSS 16 Dari hasil pengujian statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa : a. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 125 yaitu 25 perusahaan perbankan dikali periode penelitian yaitu 2009-2013. Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kualitas audit AQ menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,5680 dan standar deviasi sebesar 0,49735. b. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap audit tenure TEN menunjukkan nilai minimum sebesar 1, nilai maksimum sebesar 5 dengan rata-rata sebesar 2,2080 dan standar deviasi sebesar 1,23325. c. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap audit switching ROT menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,24 dan standar deviasi sebesar 0,42880. d. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap audit capacity stress ACS menunjukkan nilai minimum sebesar 2, nilai Universitas Sumatera Utara maksimum sebesar 209,00 dengan rata-rata sebesar 50,2000 dan standar deviasi sebesar 30,02203. e. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan SIZE menunjukkan nilai minimum sebesar 28, nilai maksimum sebesar 34 dengan rata-rata sebesar 30,8 dan standar deviasi sebesar 1,67525. f. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap independensi komite audit COM menunjukkan nilai minimum sebesar 0,13, nilai maksimum sebesar 0,50 dengan rata-rata sebesar 0,2844 dan standar deviasi sebesar 0,6505.

4.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini bersifat dikotomi diaudit oleh KAP big 4 dan diaudit oleh KAP non big 4, maka pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut Ghozali 2006 :

4.2.2.1. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood -2LL pada awal Block Number = 0 dengan nilai -2 Log Likelihood -2LL pada akhir Block Number = 1. Nilai - 2LL awal adalah sebesar 170,968. Setelah dimasukkan kelima variabel independen, maka nilai -2LL mengalami penurunan menjadi sebesar 148,206. Penurunan likelihood -2LL ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Tabel 4.4 Menilai Keseluruhan Model Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Universitas Sumatera Utara Constant TEN ROT ACS SIZE COM Step 1 148.206 -14.997 -.044 -.177 .005 .490 .296 1 2 147.659 -17.626 -.058 -.211 .006 .576 .387 3 147.657 -17.812 -.059 -.213 .006 .582 .395 4 147.657 -17.813 -.059 -.213 .006 .582 .395 Initial -2 Log Likelihoo d : 170,968 Sumber : output SPSS 16

4.2.2.2. Koefisien Determinasi

Nagelkerke R Square Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 147.657 a .170 .228 a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : output SPSS 16 Universitas Sumatera Utara Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Hasil pengujian di tabel 4.5 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,228 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel – variabel independen adalah sebesar 22,8 sedangkan sisanya sebesar 77,2 dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model penelitian.

4.2.2.3. Menguji Kelayakan Model Regresi

Tabel 4.6 Menguji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 5.874 8 .661 Sumber : output SPSS 16 Kelayakan model regresi dinilai dngan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hasil pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 5,874 dengan signifikansi sebesar 0,661. Hasil pengujian pada tabel 4.6 menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka model penelitian ini dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.2.4. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Correlation Matrix Constant TEN ROT ACS SIZE COM Step 1 Constant 1.000 .106 -.124 -.148 -.977 -.637 TEN .106 1.000 .469 -.164 -.208 -.006 ROT -.124 .469 1.000 .013 .056 .063 ACS -.148 -.164 .013 1.000 .113 .000 SIZE -.977 -.208 .056 .113 1.000 .489 COM -.637 -.006 .063 .000 .489 1.000 Sumber : output SPSS 16 Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 4.7. Menurut Ghozali 2006, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 0,90, maka dapat disimpulkan tidak terdapat indikasi multikolinieritas antar variabel independen.

4.2.2.5. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kualitas audit yang dihasilkan perusahaan perbankan. Matriks klasifikasi disajikan pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Matriks klasifikasi Classification Table a Universitas Sumatera Utara Observed Predicted AQ Percentage Correct 1 Step 1 AQ 38 16 70.4 1 17 54 76.1 Overall Percentage 73.6

a. The cut value is ,500

Sumber : output SPSS 16 Berdasarkan hasil pengujian, kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi probabilitas kualitas audit yang dihasilkan dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 adalah 76,1. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 54 perusahaan 76,1 yang diprediksi akan menghasilkan audit yang berkualitas yang dihasilkan KAP big 4 dari total 71 perusahaan. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kualitas audit perusahaan yang dihasilkan oleh KAP non big 4 adalah sebesar 70,4 yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 38 perusahaan yang tidak menghasilkan audit yang berkualitas dari total 54 perusahaan yang diaudit oleh KAP non big 4 dan 16 prediksi tidak tepat. Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan prediksi dari model regresi sebesar 73,6.

4.2.2.6. Model Regresi Logistik Yang Terbentuk

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Universitas Sumatera Utara Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Keterangan Step 1 a TEN -.059 .197 .091 1 .763 Tidak signifikan ROT -.213 .535 .159 1 .690 Tidak signifikan ACS .006 .007 .818 1 .366 Tidak signifikan SIZE .582 .160 13.282 1 .000 Signifikan COM .395 3.829 .011 1 .918 Tidak signifikan Constant -17.813 5.505 10.471 1 .001

a. Variables entered on step 1: TEN, ROT, ACS, SIZE, COM.

Sumber : output SPSS 16 Hasi pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: AQ = -17,813 - 0,059TEN – 0,213ROT + 0,006ACS +0,582SIZE + 0,395COM

4.3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah diajabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama membahas pengaruh audit tenure TEN terhadap kualitas audit AQ H1. Bagian kedua membahas pengaruh audit switching ROT terhadap kualitas audit AQ H2. Bagian ketiga membahas pengaruh audit capacity stress ACS terhadap kualitas audit AQ H3. Bagian keempat membahas pengaruh ukuran perusahaan SIZE terhadap kualitas audit AQ H4. Bagian kelima membahas pengaruh independensi komite audit COM terhadap kualitas audit AQ H5.

4.3.1. Pengaruh Audit Tenure TEN terhadap Kualitas Audit AQ

Universitas Sumatera Utara Variabel TEN menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,059 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,763, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis pertama tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ardianingsih 2013, Febrianti 2014, Sinaga 2012, Permana 2012, Leonora 2012, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Jackson 2008, Nugrahanti 2014. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan audit tenure terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena seharusnya auditor mampu mendeteksi tindakan manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan pada masa penugasan audit yang lebih panjang. Karena auditor akan semakin mengerti dan memahami industri klien. Namun arah penelitiannya negatif. Artinya semakin lama perikatan audit seharusnya auditor mengenal lebih dalam industri klien sehingga mampu mendeteksi kekeliruan dan manipulasi yang dilakukan manajemen. Akan tetapi, semakin lama masa perikatan audit tenure juga membuat auditor semakin percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan auditor yang berdampak pada penurunan kualitas audit.

4.3.2. Pengaruh Audit Switching ROT terhadap Kualitas Audit

AQ Variabel ROT menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,213 dengan tingkat signifikansi p 0,690, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α =5 maka hipotesis kedua tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh audit switching terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Febrianti 2014, Hartadi 2009, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Siregar 2011, Pedana 2014. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan audit switching terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena pasar tidak terlalu peduli dan enggan untuk mengekplorasi apakah auditor yang menyatakan opini pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah dirotasi atau tidak. Di samping itu, sebagaimana umumnya pelaku pasar di Indonesia, kebanyakan di antaranya pergerakan pasar disebabkan oleh capital gain, sehingga sangat kecil kemungkinan mereka Universitas Sumatera Utara menggunakan analisis fundamental sebagai dasar pengambilan keputusan jual beli saham.

4.3.3. Pengaruh Audit Capacity Stress ACS terhadap Kualitas Audit

AQ Variabel ACS menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,006 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,366, lebih besar dari α =5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis ketiga tidak berhasil didikung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh audit capacity stress terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ardianingsih 2013, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Fitriany 2011. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan audit capacity stress terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena di masa – masa sibuk auditor di awal tahun karena banyaknya penugasan audit yang harus diselesaikan oleh auditor di masa tersebut tidak menjadikan auditor memberikan jasa audit tidak optimal atau kurang berkualitas. Auditor senantiasa berpegang pada kode etik dan standar audit yang mensyaratkan bagi auditor dalam melakukan pekerjaan audit harus menjaga profesionalismenya.

4.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan SIZE terhadap Kualitas Audit AQ

Variabel SIZE menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,582 dengan tingkat signifikansi p 0,000, lebih kecil dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih kecil dari α = 5 maka hipotesis keempat berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan SIZE terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Febriyanti 2014, Sinaga 2012. Perusahaan besar secara politis, lebih besar melakukan transfer political cost dalam kerangka politic process, dibandingkan dengan perusahaan kecil. Political process memiliki dampak pada pemilihan prosedur akuntansi oleh perusahaan yang berukuran besar Watt dan Zimmerman, 1981. Ukuran perusahaan menyangkut tentang operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan. Fernando et.al 2010 menyatakan bahwa perusahaan Universitas Sumatera Utara besar memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi perusahaan kecil, jika laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan saji material, maka dapat memberikan kepercayaan pengguna laporan serta dapat meningkatkan investasi mereka dan menjadi lebih disorot publik. Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi 0,582 dengan tingkat signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.

4.3.5. Pengaruh Independensi Komite Audit COM terhadap Kualitas Audit AQ

Variabel COM menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,395 dengan tingkat signifikansi p 0,918, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis kelima tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh independensi komite audit terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ardianingsih 2013 dan Fitriany 2011. Hasil pengujian yang gagal menemukan pengaruh signifikan independensi komite audit terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena adanya komite audit tidak menjadikan auditor memberikan audit kepada klien secara berkualitas. Hal ini dikarenakan pengawasan terhadap kinerja auditor eksternal yang dilakukan oleh komite audit di perusahaan belum optimal. Keberadaan komite audit hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. Komite audit biasanya merangkap sebagai dewan komisaris atau dewan direksi sehingga benturan kepentingan sering tidak dapat dihindarkan. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh audit tenure, audit switching, audit capacity stressi, ukuran perusahaan, dan independensi komite audit terhadap kualitas audit. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel dependen, yaitu kualitas audit. Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah audit tenure, audit switching, audit capacity stress, ukuran perusahaan, dan independensi komite audit. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik logistic regression dengan program Statistical Package for Social Sciences SPSS Ver. 16. Data sampel perusahaan sebanyak 125 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2013. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Hasil pengujian analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara statistik audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan selama tahun 2009 – 2013. 2. Hasil pengujian analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara statistik audit switching tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan selama tahun 2009 – 2013. 3. Hasil pengujian analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara statistik audit capacity stress tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan selama tahun 2009 – 2013. 4. Hasil pengujian analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara statistik ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan selama tahun 2009 – 2013. 5. Hasil pengujian analisis regresi logistik menunjukkan bahwa secara statistik independensi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan selama tahun 2009 – 2013. Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 200

0 0 7

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, TENURE AUDIT, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Wida Tri Septia

0 0 7