Pengaruh Audit Tenure TEN terhadap Kualitas Audit AQ Pengaruh Audit Switching ROT terhadap Kualitas Audit

Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Keterangan Step 1 a TEN -.059 .197 .091 1 .763 Tidak signifikan ROT -.213 .535 .159 1 .690 Tidak signifikan ACS .006 .007 .818 1 .366 Tidak signifikan SIZE .582 .160 13.282 1 .000 Signifikan COM .395 3.829 .011 1 .918 Tidak signifikan Constant -17.813 5.505 10.471 1 .001

a. Variables entered on step 1: TEN, ROT, ACS, SIZE, COM.

Sumber : output SPSS 16 Hasi pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: AQ = -17,813 - 0,059TEN – 0,213ROT + 0,006ACS +0,582SIZE + 0,395COM

4.3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah diajabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama membahas pengaruh audit tenure TEN terhadap kualitas audit AQ H1. Bagian kedua membahas pengaruh audit switching ROT terhadap kualitas audit AQ H2. Bagian ketiga membahas pengaruh audit capacity stress ACS terhadap kualitas audit AQ H3. Bagian keempat membahas pengaruh ukuran perusahaan SIZE terhadap kualitas audit AQ H4. Bagian kelima membahas pengaruh independensi komite audit COM terhadap kualitas audit AQ H5.

4.3.1. Pengaruh Audit Tenure TEN terhadap Kualitas Audit AQ

Universitas Sumatera Utara Variabel TEN menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,059 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,763, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis pertama tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ardianingsih 2013, Febrianti 2014, Sinaga 2012, Permana 2012, Leonora 2012, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Jackson 2008, Nugrahanti 2014. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan audit tenure terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena seharusnya auditor mampu mendeteksi tindakan manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan pada masa penugasan audit yang lebih panjang. Karena auditor akan semakin mengerti dan memahami industri klien. Namun arah penelitiannya negatif. Artinya semakin lama perikatan audit seharusnya auditor mengenal lebih dalam industri klien sehingga mampu mendeteksi kekeliruan dan manipulasi yang dilakukan manajemen. Akan tetapi, semakin lama masa perikatan audit tenure juga membuat auditor semakin percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan auditor yang berdampak pada penurunan kualitas audit.

4.3.2. Pengaruh Audit Switching ROT terhadap Kualitas Audit

AQ Variabel ROT menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,213 dengan tingkat signifikansi p 0,690, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α =5 maka hipotesis kedua tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh audit switching terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Febrianti 2014, Hartadi 2009, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Siregar 2011, Pedana 2014. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan audit switching terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena pasar tidak terlalu peduli dan enggan untuk mengekplorasi apakah auditor yang menyatakan opini pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah dirotasi atau tidak. Di samping itu, sebagaimana umumnya pelaku pasar di Indonesia, kebanyakan di antaranya pergerakan pasar disebabkan oleh capital gain, sehingga sangat kecil kemungkinan mereka Universitas Sumatera Utara menggunakan analisis fundamental sebagai dasar pengambilan keputusan jual beli saham.

4.3.3. Pengaruh Audit Capacity Stress ACS terhadap Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 200

0 0 7

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, TENURE AUDIT, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Wida Tri Septia

0 0 7