Hubungan antara audit capacity stress dengan kualitas audit

audit switching. Selain itu kualitas audit tidak terpengaruh oleh berapa lama hubungan yang terjalin antara auditor dengan klien. Jackson et.al 2008 menguji pengaruh rotasi wajib KAP pada kualitas audit. Kualitas audit diproksikan dengan kecenderungan pemberian opini going concern dan akrual diskresioner. Mereka menemukan bahwa dengan menggunakan dua proksi kualitas audit, yaitu dengan kecenderungan pemberian opini going concern dan akrual diskresioner, kualitas audit tidak dipengaruhi secara negatif oleh tenure KAP. Panjangnya tenure secara nyata meningkatkan kualitas audit ketika diproksikan dengan kecenderungan pemberian opini going concern. Akan tetapi dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner tenure tidak menaikkan atau menurunkan kualitas audit. Chi et.al 2009 tidak menemukan dukungan bahwa kewajiban rotasi KAP meningkatkan kualitas audit. Mereka meneliti dengan data audit di Taiwan, dengan rotasi lima tahunan secara de facto menjadi wajib pada tahun 2004. Selain itu, mereka juga tidak menemukan bukti yang konsisten yang mendukung keyakinan bahwa kewajiban rotasi KAP berdasarkan persepsi investor meningkatkan kualitas audit. Catanach dan Walker 1999 berpendapat bahwa peraturan rotasi KAP akan mencegah terbentuknya hubungan jangka panjang antara klien dan auditor yang dapat menurunkan independensi. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis: H2 : Audit Switching berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

2.4.3. Hubungan antara audit capacity stress dengan kualitas audit

Awal tahun merupakan masa – masa sibuk para auditor karena banyaknya penugasan audit yang harus diselesaikan auditor di masa tersebut sehingga menimbulkan tekanan terhadap auditor untuk menangani banyaknya klien. Hansen et.al 2007 berpendapat bahwa audit capacity stress berkaitan dengan bertambahnya klien baru yang berasal dari dibubarkannya KAP Andersen setelah terjadinya kasus Enron. Audit Capacity Stress yang tinggi berdampak pada menurunnya kualitas audit dan juga berdampak pada menurunnya kualitas laba. Fitriany 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh audit tenure dan spesialisasi audit terhadap kualitas audit. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa ada hubungan kuadratik antara Universitas Sumatera Utara audit tenure dengan kualitas audit. Sedangkan KAP dengan audit capacity stress yang tinggi dapat menurunkan kualitas audit dan memperbesar manajemen laba di perusahaan. Setiawan 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh workload dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit dengan kualitas komite audit sebagai variabel moderasi. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa beban kerja memiliki dampak negatif terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis: H3 : Audit Capacity Stress berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 2.4.4. Hubungan antara ukuran perusahaan dengan kualitas audit Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi yaitu besar kecilnya perusahaan dapat dinilai dari total aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Semakin besar nilainya maka mencerminkan semakin besar ukuran perusahaan. Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sangat memerlukan KAP yang dapat mengurangi agency cost Nasser et.al., 2006. Semakin besar perusahaan, semakin meningkat pula agency cost yang terjadi. Sehingga perusahaan berukuran besar akan cenderung memilih jasa auditor besar yang profesional, independen, dan bereputasi baik untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih baik Watts dan Zimmerman, 1986. Bedasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis: H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

2.4.5. Hubungan antara independensi komite audit dengan kualitas audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 200

0 0 7

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, TENURE AUDIT, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Wida Tri Septia

0 0 7