Strategi Marketing Jasa LANDASAN TEORI
konsumen dengan baik, pertama-tama perusahaan harus dapat membedakan beberapa segmen pasar. Lalu perusahaan mengembangkan produk atau jasa yang ada pada
berbagai program pemasaran untuk menjangkau segmen tersebut. Dengan kata lain, perusahaan harus fokus pada segmen dimana perusahaan bisa berkompetensi dengan
baik. Karena alasan ini, Wind 1978 menyebutkan segmentasi pasar sebagai salah satu konsep dari pemasaran yang modern dan paling fundamental.
32
Dengan demikian pemahaman konsep segmentasi pasar merupakan elemen penting dalam sebuah perumusan strategi pemasaran pada setiap industri jasa
financial baik pada bank maupun perusahaan asuransi. Setiap industri financial harus mampu memahami praktik segementasi pasar demi keberhasilan program pemasaran,
karena segmentasi pasar merupakan kunci untuk memperbaiki posisi persaingan perusahaan. Banyak peneliti telah mengungkapkan manfaat penerapan strategi
segementasi pasar York, 1982; Kotler, 1997; Berry dan Leventhal, 1996. Berikut ini adalah manfaat penerapan strategi segmentasi pasar:
1. Perusahan atau penyedia jasa dapat menciptkan dan menawarkan produk atau jasa dengan baik, dengan membidik satu atau beberapa segmen, agar
perusahan dapat mengemat biaya. Hal ini membantu perusahaan untuk menetapkan harga produk lebih murah dibandingkan dengan produk pesaing.
32
Lizar Alfansi, Financial Service Marketing Membidik Konsumen Perbankan Indonesia, Jakarta: Salemba Emapat, 2010, h. 51-52.
2. Perusahaan dapat menemukan peluang pasar dan memanfaatkannya lebih cepat. Sehingga upaya organisasi perusahaan menjadi outward looking
mengikuti dinamika perubahan di luar, dengan cara memberikan kepuasan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Perusahaan dapat menggunakan informasi segmentasi pasar untuk merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif dengan membidik segmen
tertentu, dan perusahaan dapat mengembangkan rencana-rencana segmen dengan memeperluas pangsa pasar, penetrasi produk, distribusi, dan kinerja
keuangan. Meskipun segmentasi pasar memiliki banyak manfaat, namun lembaga
keuangan agak lama menyadari potensi strategi ini Harrison, 2000. Menurut McKechinie 1992, penelitian empiris dalam bidang perilaku jasa financial cendrung
menghindari pengujian kerangka konseptual. Fokus penelitian selama ini lebih banyak pada isu spesifik yang terkait dengan perilaku pembelian seperti faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan bank dan penggunaan jasa finansial lainnya, kesetiaan pelanggan, dan kualitas layanan. Speed dan Smith 1992 melakukan tinjauan kajian
segmentasi yang komprehensif dan menyimpulkan bahwa sebagian besar kajian segmentasi bersifat deskriftif, menerapakan sangat sedikit variabel yang pada umunya