Pengaruh Pendapatan,Pengetahuan Produk,Citra Perusahaan Asuransi Syariah Terhadap Kesadaran Masyarakat Berasuransi Syariah
i
PENGARUH PENDAPATAN, PENGETAHUAN PRODUK,
CITRA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT BERASURANSI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
YULI YANTI NIM 1110046200063
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A
(2)
PENGARUII PENDAPATAN, PENGETAHUAN PRODUK,
CITR,A PERUSAHAAN A$URANSI SYARIAH TERIIADAP KESADARAN
.
MASYARAKAT BERAS{'RANSI SYARIAH
SKR,IPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
YULI YANTI NIM : 1110046200063
Dosen Pembimbing I
Fahmi Basvah, ST. MM.
AAII( AIIS.
OIP
Ir. EIa Partiana. MM. AAAIJNIP: 196905282008012010
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAII
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JA KART
A2015M/1436}I
(3)
Asuransi Syariah Terhadap Kesadaran Masyarakat Berasuransi Syariah" telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum tJN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Maret 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 31 Maret 2015
ukum
hdanH
f--MA, Ph.D 31001
Ketua
Sekretaris
Pembimbing I
Pembimbing
II
l']engu.ji I
UJIANMUNAQASAH
Ah. Azharuddin Lathif. MA. Ag. M H.
NIP : 197425072001 121001
Abdurrauf. LC. MA.
NiP : 19731215200501 1002
Fahmi Basyah, ST, MM, AAIK, AIIS, QIP
Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ NIP : 196905282008012010
Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, Ms., M.Sc, Ph.D
NIP : 19610624 1985121001
AM. IIasan Ali, MA. NIP : 975 1201200501 1005
(
.
. ...PengLrj i
ll
(4)
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
2.
J.
1. Skripsi
ini
merupakan hasil asli karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sa4'ana strata 1 di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah JakartaSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canfumkan sesuai dengan ketentuan
di
Universitas yang berlaku.di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah JakartaJika dikemudian hari terbukti bahwa karya hasil saya ini bukan hasil karya saya sendiri atau merupakan hasil jiblakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciputat, 20 Februai 20i5
1V
(5)
v
“Sebaik
-baik Manusia Diantaramu Adalah Yang
Paling Banyak Manfaat Bagi ORang Lain
”
H.R Bukhari
Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit
Bermimpilah Setinggi Langit
Jika Engkau Jatuh, Engkau Akan Jatuh Diantara Bintang-Bintang
Bung Karno
Sesungguhnya DiBalik Kesusahan Ada Kemudahan
Maka Berkatalah Yang Baik dan Benar. “
PLEASE JADILAH DIRIMU
SENDIRI
APA ADANYA”
Skripsi Ini Kupersembahkan
Untukmu ya Allha SWT, Bapak , Ibu dan Kakakku Tercinta, Nenekku
Tersayang dan Keluarga Besar Bapak Supriyanto & Ibu Kurniyati
Beserta Para Dosen dan Kawan-Kawan Seperjuanganku
Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(6)
vi
ABSTRAK
Yuli Yanti, NIM : 1110046200063, “Pengaruh Pendapatan, Pengetahuan Produk, Citra Perusahaan Asuransi Syariah Terhadap Kesadaran Masyarakat Berasuransi Syariah”. Skripsi Program Studi Muamalat Strata Satu (S1), Konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436/2015 M. xix+122 halaman + 21 halaman lampiran.
Ditengah perkembangan industri jasa keuangan syariah di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, tidak terlepas dari peran industri asuransi syariah Indonesia untuk bermain dinegri sendiri meraih pangsa pasar yang besar terhadap produk asuransi syariah karena sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, untuk menghadapi persaingan tersebut harus adanya peran serta masyarakat dalam kesadaran berasuransi syariah, namun hal itu bukanlah hal yang mudah faktanya pertumbuhan asuransi syariah masih sangat rendah dibandingkan dengan asuransi konvensional, kemungkinan hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dan edukasi produk yang ditawarkan kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan, pengetahuan produk, dan citra perusahaan asuransi syariah terhadap kesadaran masyarakat untuk berasuransi syariah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data diambil melalui penyebaran kuesioner terhadap 58 responden sampel yang diambil menggunakan teknik sampling purposive.
Untuk menguji tentang kesadaran masyarakat dalam berasuransi syariah digunakan analisis data yaitu analisis korelasi spearman rank dengan program SPSS Versi 16 dengan singnifikansi 5%. Dari hasil analisis spearman rank yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel kesadaran berasuransi syariah dengan nilai korelasi 0.887. Variabel pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kesadaran berasuransi syariah dengan nilai korelasi 0.924. Variabel citra perusahaan asuransi syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kesadaran berasuransi syariah dengan nilai korelasi 0.860. Hasil hipotesis menggunakan spearman dan nilai signifikansi lebih kecil (< 0,05) maka Ho ditolak. Dari ketiga varibel tersebut diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan ketiga variabel tersebut berpengaruh dan memiliki hubungan yang kuat dan positif karena nilainya mendekati 1.
Kata Kunci : Pendapatan, Pengetahuan Produk, Citra Perusahaan, dan Kesadaran Berasuransi Syariah.
(7)
vii
atas segala nikmat dan karunia, atas limpahan rahmat dan rahim-Mu yang tiada
pernah terputus engkau berikan, sehingga menjadikan kekuatan tiada habisnya bagi
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir menempuh gelar S1 ini. Shalawat serta
salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW. Beliau adalah sesosok figur manusia sempurna yang patut dijadikan teladan
dalam mengarungi kehidupan. Semoga kesejahteraan senantiasa menyelimuti
keluarga dan sahabat Nabi beserta seluruh umat muslim di dunia ini.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa tidak sedikit waktu, pikiran,
tenaga, usaha dan doa yang tercurahkan untuk dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan baik langsung maupun tidak
langsung dari berbagai pihak. Berkenan dengan hal itu, penulis hanya dapat
menghanturkan ucapan terima kasih yang tidak terkira sebagai tanda rasa syukur
penulis kepada yang terhormat:
1. Dengan rasa cinta, hormat dan terima kasih kepada Ayahku (Syair), dan Ibunda
tercinta (Inyah) yang telah berjuang mengandung dan melahirkan-ku, dengan
kelembutan dan tatapan matamu yang selalu terlihat bersinar bagaikan permata
dengan genangan airmata berkaca-kaca, mampu selalu membuatku bangkit dan
(8)
Doa-viii
restumu semoga menjadi berkah dan barokah disetiap langkah anakmu.
Ampunilah semua kesalahan anakmu ini.
2. Keluarga Besar Bapak Supriyanto dan Ibu Kurniati, selaku om dan tante serta
Nenek Tercinta Ibu Saenah yang telah memperjuangkan selama 23 tahun
mencurahkan kasih sayangnya membesarkan penulis, mengajarkan hidup secara
mandiri dan menjadi orang yang kuat, serta telah memberikan kesempatan yang
luar bisa kepada penulis untuk mengecam bangku pendidikan mulai tingkat SD
hingga SMK hingga akhirnya penulis bisa masuk keperguruan tinggi.
3. Ibu Mahmudah selaku Ibu Angkat, yang telah mencurahkan perhatian dan kasih
sayang kepada penulis, selama penulis menempuh pendidikan di kampus tercinta.
4. Mba Yaroh dan Mba Dariyah selaku Kakak Angkat sekaligus motivator yang
menginspirasi penulis untuk selalu sabar dan bekerja keras dalam menghadapi
rintangan hidup terutama dalam menjalani pendidikan selama di kampus tercinta.
5. Kakak tercinta Asni dan Supendi Kakak Iparku beserta jagoan-jagoannya Akmal
dan Fauzan, yang telah memberikan arahan, doa, dan dukungannya disetiap
langkah penulis dalam menghadapi kesulitan menyelesaikan program studi S1
ini.
6. Umi Encup, Encing Turoh dan Om Anto, Aa Rusdi yang selalu memberikan doa,
dukungan serta motivasi agar penulis cepat menyelesaikan tugas akhir ilmiah ini.
7. Saudara dan Sepupuhku Tersayang Karti, Ambrul, Mita, Nasiah, Ikbal, Intan,
(9)
ix (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum dan Ibu Dr. Euis Amalia, MA., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10.Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H., selaku Ketua Program Studi
Muamalat dan Bapak Abdurrauf. LC. M.A., selaku Sekretaris Program Studi
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
11.Bapak Fahmi Basyah, ST., MM., AAIK, AAIS, QIP., selaku Dosen Pembimbing
I dan Ibu Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang
dengan sabar telah memberikan banyak masukan, arahan, saran-saran, serta
motivasi dan menerima keluh kesah penulis selama proses penyusunan skripsi ini
dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat terselesai dengan baik.
12.Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S, M.Ec, Ph.D., selaku Dosen Penguji
Munaqasah (Sidang Skripsi) I dan Bapak AM. Hasan Ali, MA., selaku Dosen
Penguji Sidang Skripsi II yang telah meluangkan waktunya dan dengan sabar
menguji keabsahan karya tulis ilmiah hasil karya penulis sendiri, sehingga
(10)
x
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
13.Bapak AM. Hasan Ali, MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan nasehat, saran, dan masukan selama penulis menjadi mahasiswa.
14.Kepada seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis dan generasi
muda lainnya. Serta para pengurus Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
dan Juga Perpustakaan Umum yang senantiasa memberikan pelayanan yang baik
kepada penulis dan para mahasiswa lainnya.
15.Kepada BUMN Angkasa Pura II yang telah memberikan beasiswa penuh kepada
penulis hingga dapat menyelesaikan masa pendidikan S1 di kampus tercinta.
16.Kepada Bapak Prof. Dr Yusran Razak, MA., selaku Wakil Rektor
Kemahasiswaan yang telah melancarkan penyelenggaraan Beasiswa BUMN di
UIN. Tidak lupa juga kepada seluruh pihak di Bagian Kemahasiswaan (Ka Amel,
Ibu Mahmudah, Mas Adhrian, Ibu Iis, dan semua jajaran yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu) yang dengan sabar telah mengurus segala kegiatan
administrasi sehingga beasiswa ini bisa sampai ke tangan kami hingga akhir
masa studi.
17.Kepada Ibu Nailil Huda, LC., M. Ed., selaku Pengasuh Asrama Putri dan Bapak
H. Utob Thobroni LC., M.C.L., selaku Kiyai Asrama Putra dan juga semua para
(11)
xi
Takaful Keluarga yang telah bersedia meluangkan waktunya serta berperan
sebagai sumber analisis dalam penyusunan skripsi ini
19.Ibu Yuli Setiawati selaku Kabag Human Capital dan semua Staff PT Takaful
Keluarga beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan bantuannya
mau bekerja sama dengan penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini
20.Sahabat-sahabat terbaik Asuransi Syariah: Lina, Diana, Nabila, Suci, Sri, Mufti,
Yanu, Amelisa, Arista, Listya Serta teman-teman Asuransi angkatan 2010
lainnya. Terima kasih untuk tetap saling memotivasi meski akhirnya tidak bisa
lulus dalam waktu yang bersamaan.
21.Teman-teman seperjuangan di Asrama Putri: Rini Farida, Rini Nuraeni, Yuni
Rosie, Ida, Ipeh, Lia, Nurul, Holipah, Husna, Yeni, Nurhasanah, Aldita, Dewi,
Weni, Putri yang telah setia mendengarkan keluh kesah penulisselama proses
penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir, dan secara alamiah telah memberi
sugesti positif untuk menjadi perempuan yang cerdas dan tangguh seperti kalian.
22.Kakak BUMN diantaranya: Ka Yanti, Ka Hawa, Ka Nisa, Ka Samsul, Ka Jijah,
Ka Fitri, Ka Maroh, Ka Raisa, Ka Fazrul, Ka Mubin, Ka Agus dan semua Kakak
Penerima Beasiswa BUMN lainnya yang telah lulus yang tidak bisa penulis
(12)
xii
23.Agus Supriyanto selaku teman terdekat yang telah mencurahkan seluruh
perhatian dan menciptakan semangat baru ketika penulis merasa jenuh.
24.Abang Penjaga Fhoto copy dan Mba Penjaga Warnet yang senantiasa sabar dan
baik melayani penulis untuk mencetak hasil akhir skripsi ini. Dan Seluruh pihak
lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu telah membantu dan
menyemangati penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis hanya dapat mengucapkan jazakumullahu
khairan katsira. Semoga senantiasa Allah melimpahkan rahmat, hidayah dan
ampunan-nya. Pada akhirnya penyusun pun menyadarai bahwa penyusunan skripsi
ini masih banyak kelemahan dan kekurangan, karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan juga bagi seluruh lapisan masyarakat serta umat islam.
Ciputat, 20 Februari 2015
Penulis
YULI YANTI NIM : 1110046200063
(13)
xiii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
F. Teknik Penulisan Skripsi ... 9
G. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Asuransi 1. Pengertian Asuransi ... 13
(14)
xiv B. Konsep Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah ... 15
2. Prinsip-Prinsip Dasar Aktivitas Asuransi Syariah ... 16
3. Manfaat Asuransi Syariah ... 17
4. Produk-Produk Asuransi Syariah ... 18
5. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional ... 19
C. Strategi Marketing Jasa ... 20
D. Segmentasi Pasar Jasa Financial 1. Pengertian Pasar ... 21
2. Pengertian Segemtasi Pasar Jasa Financial ... 22
E. Sikap Konsumen 3. Pengertian Sikap Konsumen ... 25
4. Komponen Sikap ... 25
F. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 26
2. Metode Keputusan Konsumen ... 27
G. Kesadaran Masyarakat Dalam Berasuransi ... 29
H. Pengetahuan Produk ... 32
I. Pendapatan ... 34
J. Citra Perusahaan Asuransi ... 37
K. Study Review ... 40
(15)
xv
2. Metode Pengumpulan Data ... 52
3. Metode Penarikan Sample... 54
4. Variabel Data Penelitian ... 55
B. Operasional Variabel Penelitian ... 55
C. Pengujian Instrumen Data Penelitian 1. Pengujian Validitas ... 60
2. Pengujian Reliabilitas... 61
D. Uji Statistik Nonparametrik ... 62
E. Metode Analsis Data 1. Korelasi Spearman Rank ... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profile Perusahaan Asuransi Syariah ... 66
2. Gambaran Karakteristik Responden ... 68
3. Gambaran Jawaban Responden Pernyataan Screening ... 73
4. Uji Instrumen Data Penelitian a. Uji Validitas ... 76
b. Uji Reliabilitas ... 79
5. Analisis Deskripsi Data Variabel Penelitian a. Pendapatan (X1) ... 82
(16)
xvi
b. Pengetahuan Produk (X2) ... 85
c. Citra Perusahaan Asuransi Syariah (X3) ... 91
d. Kesadaran Berasuransi Syariah (Y) ... 96
B. Hasil Dan Pembahasan
1. Analisis Uji Korelasi Spearman Rank ... 106 2. Implikasi Manajerial ... 111
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 113
B. Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 118
(17)
xvii
Tabel 3.1. : Perbandingan Total Aset Asuransi dan Reasuransi Syariah Vs Asuransi
dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014 ... 1
Tabel 3.1. : Operasional Variabel Penelitian ... 56
Tabel 3.2. : Skala Penilaian Kuesioner ... 60
Tabel 3.3. : Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi ... 63
Tabel 4.1. : Uji Validitas Variabel Pendapatan ... 78
Tabel 4.2. : Uji Validitas Variabel Pengetahuan Produk ... 78
Tabel 4.3. : Uji Validitas Variabel Citra Perusahaan Asuransi Syariah... 79
Tabel 4.4. : Uji Validitas Variabel Kesadaran Berasuransi Syariah ... 79
Tabel 4.5.: Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 80
GAMBAR Gambar 2.1. : Tahap-Tahap Proses Keputusan ... 29
Gambar 2.2. : Kerangka Pemikiran ... 49
Gambar 4.1. : Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 69
Gambar 4.2. : Distribusi Usia Responden ... 70
Gambar 4.3. : Distribusi Tingkat Pendidikan Responden ... 71
Gambar 4.4. : Distribusi Status Pernikahan Responden ... 72
(18)
xviii
Gambar 4.6. : Distribusi Produk Yang Dimiliki Responden Saat ini ... 73
Gambar 4.7. : Dari mana Pertama Kali Responden Mengetahui Asuransi ... 74
Gambar 4.8. : Iuran Premi Yang Dibayarkan Responden Dalam Setahun ... 75
Gambar 4.9. : Yang Menyebabkan Responden Menggunakan Asuransi Syariah .. 76
Gambar 4.10. : Skor Jawaban X1.1 ... 83
Gambar 4.11. : Skor Jawaban X1.2 ... 84
Gambar 4.12. : Skor Jawaban X2.1 ... 85
Gambar 4.13. : Skor Jawaban X2.2 ... 86
Gambar 4.14. : Skor Jawaban X2.3 ... 87
Gambar 4.15. : Skor Jawaban X2.4 ... 88
Gambar 4.16. : Skor Jawaban X2.5 ... 89
Gambar 4.17. : Skor Jawaban X2.6 ... 90
Gambar 4.18. : Skor Jawaban X3.1 ... 91
Gambar 4.19. : Skor Jawaban X3.2 ... 92
Gambar 4.20. : Skor Jawaban X3.3 ... 93
Gambar 4.21. : Skor Jawaban X3.4 ... 94
Gambar 4.22. : Skor Jawaban X3.5 ... 95
Gambar 4.23. : Skor Jawaban Y.1 ... 97
Gambar 4.24. : Skor Jawaban Y.2 ... 98
Gambar 4.25. : Skor Jawaban Y.3 ... 99
Gambar 4.26. : Skor Jawaban Y.4... 100
(19)
xix
Gambar 4.31. : Skor Jawaban Y.9... 105
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pertumbuhan asuransi syariah dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut jika dirata-ratakan sejak didirikannya pada Tahun 1994 sampai
sekarang Tahun 2015, hanya tumbuh kurang lebih sekitar 30-40% per tahun,
sedangkan pertumbuhan asuransi konvensional jauh melebihi angka itu. Untuk
memperkuat pernyataan di atas, dibawah ini saya sajikan tabel 1.1 perbandingan total
aset asuransi dan reasuransi syariah VS total aset asuransi dan reasuransi
konvensional TW IV Tahun 2014.
Tabel 1.1 Perbandingan Total Aset Asuransi dan Reasuransi Syariah VS
Total Aset Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014
Sumber Data (an audited): OJK, AAUI &AAJI tahun 2014, statistik dan Riset AASI
Dalam kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa pertumbuhan asuransi syariah
sangat lamban dibandingankan asuransi konvensional meskipun pertumbuhan
ekonomi dalam 10 tahun terakhir ini di Indonesia sangat bagus. Dengan realita
tersebut, tentunya peran asuransi syariah masih sangat kecil dalam rangka
Dalam : Milyaran
Keterangan Asuransi & Reasuransi Syariah
Asuransi & Reasuransi Konvensional
Market Share Asuransi Syariah dengan Total
Asuransi Jiwa Syariah 18,051.63 323,150.84 5.29% Asuransi Umum dan Reasuransi 4,312.72 117,679.90 3.54% Jumlah Asuransi & Reasuransi 22,364.35 440,830.74 4.83%
(21)
memberikan pelayanan asuransi syariah kepada masyarakat Indonesia yang kini
jumlahnya sudah melewati 250 juta jiwa.Tentu saja peran asuransi syariah ini cukup
menyedihkan dalam membangun perekonomian berbasis syariah di Indonesia yang
mana mayoritas penduduknya adalah muslim. Apalagi di tahun 2015 ini akan
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Implementasi MEA secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
pada perekonomian Indonesia dan juga kinerja industri domestik. MEA adalah
sebuah realita pasar tunggal yang harus dihadapi para pelaku bisnis industri tanah air
diantaranya adalah Industri Keuangan Non Bank (INKB) syariah nasional seperti
asuransi syariah.1 Yang mana keberadaan MEA memang akan memungkinkan
perusahaan asuransi asing seperti dari Brunei Darusalam, Singapura, Malaysia,
Thailand, dan lainnya untuk masuk dengan membuka cabang di Indonesia, karena
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar terhadap asuransi syariah yang mana
sebagian besar penduduknya menganut agama Islam. Akibatnya intensitas persaingan
bisnis diantara sesama perusahaan asuransi akan semakin meningkat.
Untuk menghadapi persaingan tersebut, harus adanya kerjasama antara
Pemerintah, Perusahaan Nasional baik Swasta maupun BUMN, serta guna
memperkuat peran industri asuransi dalam pembangunan ekonomi Indonesia, yang
1
GRC/FMB, IKNB Syariah Diminta Persiapkan Diri Hadapi Pasar Bebas Asean, diakses pada hari Rabu, 13 Agustus 2014, sumber Investor Daily dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/139355-iknb-syariah-diminta-persiapkan-diri-hadapi-pasar-bebas-asean.html
(22)
3
mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan
dan berkelanjutan memerlukan adanya kepercayaan timbal balik antara industri
asuransi dan konsumen (masyarakat).2 Peran masyarakat dalam perekonomian
memiliki lingkup yang luas. Aktivitas ini mencangkup berbagai hal yang secara
langsung berkaitan dengan kegiatan perekonomian maupun hal lain yang secara tidak
langsung menjadikan kegiatan perekonomian menjadi lebih baik salah satunya adalah
menjaga kebutuhan ekonomi keluarga, dimana Islam mewajibkan kepada keluarga
untuk bertanggung jawab atas nafkah seluruh keluarga serta mengatur hak dan
kewajiban seluruh anggota keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis.
Sebagaimana hadis Nabi yang berbunyi: “Sesungguhnya lebih baik engkau meninggalkan ahli warismu orang yang kaya dari pada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan meminta-minta” (HR.Muslim).
Kesadaran berasuransi suatu masyarakat pada suatu negara tidak dapat
dilepaskan dari perbandingan jumlah polis asuransi yang dibeli dengan jumlah
penduduk meskipun angka-angka tersebut belum mencerminkan distribusi yang
sebenarnya, mengingat besarnya perbedaan antar lapisan masyarakat di
Indonesia.Pertumbuhan akan kesadaran berasuransi masyarakat dapat lahir dari
kesadaran pada diri sendiri/indivindu yang berasal dari peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap manfaat dari jaminan asuransi baik sebagai sarana perlindungan
2
Artikel, Asuransi Belum Siap hadapi MEA, diakses pada 13 Agustus 2014 dari: http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/14/03/25/n2ziww-asuransi-belum-siap-hadapi-mea
(23)
harta benda dan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga maupun sebagai sarana
simpanan dana investasi untuk kepentingan jaminan perlindungan masa depan
keluarga,3 yang selalu dihadapkan kepada sesuatu risiko yang tidak pasti
(uncertainty). Sebagai tolok ukur tentang gambaran upaya meningkatkan potensi pasar bisnis asuransi nasional melibatkan banyak faktor diantaranya adalah faktor
permintaan asuransi itu sendiri yang mana sangat erat kaitanya dengan kesadaran
berasuransi masyarakat4, untuk memunculkan tingkat kesadaran berasuransi
masyarakat merupakan tugas penting bagi para pemasaran (Poole dan Baron,1996).5
Sebelum merancang berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran berasuransi,
perlu sekiranya diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya,
terutama dari sisi pribadi masyarakat (konsumen) itu sendiri.
Apakah pada umumnya masyarakat dalam mengambil keputusan untuk ikut
serta dalam berasuransi karena memiliki pengetahuan tentang pentingnya jaminan
terhadap proteksi diri, atau dengan cara mencari informasi terlebih dahulu tentang
pengetahuan produk asuransi, pengetahuan tentang merek produk, dan citra dari
industri perusahaan asuransi syariah Indonesia itu seperti apa, atau dari sisi
kemampuan ekonomi (pendapatan) yang dimiliki oleh konsumen.
3
A.Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h.268-269.
4
Ibid, h. 326.
5
Sri Hermawati, Pengaruh Gender, Tingkat Pendidikan dan Usia Terhadap Kesadaran Berasuransi Pada Masyarakat Indonesia, AAMAI Jurnal Asuransi dan Manajemen Risiko Vol.1 No.1, (Februari, 2013), h. 54.
(24)
5
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menguji dan mengkaji
permasalahan yang menjadi hambatan pembangunan daya saing industri asuransi
Nasional yang menjadi perhatian Pemerintah dan industri asuransi BUMN/Swasta
yaitu rendahnya kesadaran berasuransi masyarakat, ke dalam sebuah skripsi yang
berjudul. “Pengaruh Pendapatan, Pengetahuan Produk, Dan Citra Perusahaan
Asuransi Syariah Terhadap Kesadaran Masyarakat Berasuransi Syariah “ B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat masalah yang dapat
diidentifikasi oleh penulis, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Dampak seperti apakah yang akan dirasakan perusahaan asuransi nasional jika
MEA benar-benar di realisasikan?
2. Seberapa besar pengaruh kesadaran masyarakat dalam berasuransi terhadap
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional khusunya di bidang industri
asuransi syariah di Indonesia dalam menghadapi persaingan pasar bebas
2015?
3. Bagaimana pengaruh faktor pendapatan, pengetahuan produk, dan citra
perusahaan asuransi syariah terhadap kesadaran masyarakat dalam berasuransi
(25)
C. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi diatas terdapat banyak
masalah yang dapat diteliti. Untuk meneliti seluruh masalah diatas memerlukan suatu
usaha besar dari peneliti, dan peneliti sendiri memiliki keterbatasan waktu, biaya,
tenaga, dan teori-teori. Untuk itulah peneliti memberi batasan penelitian, variabel
yang akan diteliti yaitu variabel bebas independen (X) yang terdiri dari pendapatan, pengetahuan produk, dan citra perusahaan asuransi syariah. Variabel tersebut
kemungkinan akan memberikan hubungan kuat terkait dengan variabel terikat
dependen (Y) yaitu kesadaran masyarakat dalam berasuransi syariah, dan agar penelitian tepat sasaran berdasarkan variabel diatas, maka penulis fokuskan penelitian
ini kepada masyarakat yang telah memiliki kesadaran berasuransi syariah atau yang
telah memiliki produk asuransi syariah di PT Takaful Keluarga dengan jenis produk
dana pensiun. Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan
masalah penelitian.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang
ada, serta agar tidak terjadi penyimpangan maka penulis merumuskan masalahnya
adalah:
1. Apakah ada hubungan antara variabel pendapatan dengan variabel kesadaran
(26)
7
2. Apakah ada hubungan antara variabel pengetahuan produk dengan variabel
kesadaran berasuransi syariah ?
3. Apakah ada hubungan antara variabel citra perusahaan asuransi syariah
dengan variabel kesadaran berasuransi syariah ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai oleh penulis melalui penelitian ini, antara
lain adalah:
1. Menganalisa dan menjelaskan pengaruh hubungan antara variabel pendapatan
terhadap kesadaran masyarakat dalam berasuransi syariah.
2. Mengambarkan dan menguji keterkaitan hubungan antara variabel
pengetahuan produk terhadap kesadaran masyarakat dalam berasuransi
syariah.
3. Mengilustrasikan hubungan antara variabel citra perusahaan asuransi syariah
terhadap kesadaran masyarakat dalam berasuransi syariah
b. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
bermanfaat dan berguna, baik secara teoritis maupun praktis, bagi pihak-pihak terkait,
(27)
a. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini penulis dapat mengasah pola pikir penulis secara
akademisi/intelektual, serta dapat menambah wawasan penulis terkait kajian
ilmu industri perasuransian secara umum dan khusus bahwa masyarakat
berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional, serta
sebagai media sosialisasi penulis sebagai akdemisi jurusan asuransi syariah
untuk memberi informasi dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
berasuransi.
b. Bagi Industri Asuransi
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
Presiden Direktur maupun Manajer Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia
melalui pemahaman aspek apa yang berpengaruh dalam meningkatkan
kesadaran berasuransi masyarakat sehingga berpotensi bagi keputusan
pembelian asuransi syariah, dan bagian pemasaran dapat merencanakan
strategi yang lebih baik untuk menggarap pasar potensial yang ada lebih
optimal, serta bagian produksi dapat memodifikasi produk yang akan
ditawarkan sesuai dengan keinginan masyarakat.
c. Bagi Akademisi/Program Studi Muamalat.
Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan penting
dalam memperluas wawasan kajian keilmuan terkait ilmu perasuransian
syariah yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut
(28)
9
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran masyarkat dalam
berasuransi.
d. Bagi Masyarakat
Dari hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan gambaran bagi
masyarakat mengenai peranan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi
Nasional, dan diharap bisa membantu menyadarkan masyarakat Indonesia
untuk lebih peduli mengenai pentingnya berasuransi untuk memproteksi diri
dan keluarga dari kemungkinan risiko yang ada, secara aman sesuai dengan
syariat Islam, dan diperbolehkan oleh para Ulama yang bersumber dari
Al-Quran dan Hadist.
F. Teknik Penulisan Skripsi
Teknik penulisan ini menggunakan buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012” yang merupakan standar dari penulisan karya ilmiah Fakultas Syariah dan
Hukum
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi tentang deskripsi isi karya tulis bab per bab.6
Maka untuk mempermudah penyusunan, skripsi ini dibagi menjadi lima bab sesuai
6
Tim Fakultas Syariah dan Hukum UIN, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:PPJM Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012).h.26.
(29)
dengan buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pembuka dimana didalamnya akan diuraikan
mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknik
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi mengenai kajian pustaka yang menjadi landasan untuk
memahami dan memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan,
study review terdahulu, dan kerangka konseptual.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai rancangan bagaimana penelitian dilakukan
dengan mendeskripsikan variabel yang diteliti secara objektif
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini mendiskripsikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian sesuai dengan permasalahan serta hipotesis
penelitian, dan saran-saran yang baik untuk para instansi perasuransian
(30)
11
BAB II
LANDASAN TEORI A. Konsep Asuransi
Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia yang serba
terbatas7, yaitu terbatas dalam menghadapi masa depan atau kejadian yang mungkin
menimpanya di masa depan8 seperti yang kita ketahui bahwa dalam menaungi
kehidupan ini manusia selalu dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti, yang bisa
menguntungkan atau sebaliknya. Kebutuhan terhadap perlindungan atau jaminan
asuransi bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian mengandung risiko yang dapat menimbulkan ancaman bagi setiap
pihak, baik sebagai pribadi maupun pelaku bisnis. Sedangkan risiko yang timbul
menimpa manusia bersumber dari kehendak Allah, yang tidak bisa dicegah maupun
dihindari.9
Dengan letak geografis wilayah Indonesia yang rawan bencana alam termasuk
gempa bumi, ledakan gunung berapi, tsunami, angin topan, kebakaran hutan dan
tantangan kerugian lainnya yang disebabkan oleh perbuatan dan sikap tangan
manusia seperti: banjir, kebakaran, kecelakaan, kerusuhan, sabotase, terorisme, dan
wabah penyakit, tingkat pengangguran yang tinggi serta ketimpangan kemampuan
7
Al-Quran: An-Nisa (4): 28.
8
Al-Quran: Lukman (31): 34.
9
Mila Sartika,Hendri Hermawan Anugraha, Konsep dan Implementasi Pengelolaan Dana Premi Unit Link Syariah,AAMAI Jurnal Asuransi dan Manajemen Risiko Vol.1 No.2, (September 2013).h.23.
(31)
ekonomi masyarakat, semua hal itu menjadi tantangan bagi Pemerintah dalam
memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Maka dari itu asuransi hadir sebagai salah satu bentuk lembaga keuangan non
bank yang berperan menjadi salah satu pilar perekonomian Nasional. Peran tersebut
terkait dengan kemampuannya sebagai lembaga penerima pemindahan risiko
(transferof risk)10 yang bertujuan untuk membantu Pemerintah dalam memajukan kesejahteraan umum bangsa Indonesia, secara tegas dinyatakan dalam alenia
ke-empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi : “....seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum”.... 11
Kata-kata tersebut memungkinkan bahwa industri asuransi dapat berperan
dalam menjawab sebagian dari berbagai tantangan yang di hadapi pemerintah dalam
memanjukan kesejahteraan bangsa Indonesia mulai dari perlindungan pribadi, dan
kepastian kelangsungan nafkah, pendidikan, perumahan indivindu, perlindungan
kelangsungan serta kepastian bisnis sampai kepada penyedia dana pembangunan
nasional. Yang mana fakta di Negara maju bahwa industri asuransi dapat lebih kuat
dari perbankan dalam kapitalisasi dan kekuatan keuangan serta merupakan alternatif
utama dalam penyediaan dan pembangunan yang patut di hargai dan dijadikan
teladan dalam memajukan kesejahteraan umum.12
10
Prihantoro,Imam Basuki,Kasir Iskandar, Analisa Fakto-Faktor Ekonomi dan Demografi Terhadap Fungsi Permintaan Asuransi Jiwa Indonesia, AAMAI Jurnal Asuransi dan Manajemen Risiko Vol.1 No.1, (Februari 2013).h.17.
11
Undang-Undang 1945.
12
(32)
13
1. Pengertian Asuransi
Menurut undang-undang No.2 tahun 1992, Asuransi adalah perjanjian antara
dua pihak atau atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
tidak di harapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin di
derita tertanggung, yang ditimbulkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang di dasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.13
Sedangkan menurut pandangan Abbas Salim, asuransi dipahami sebagai
“suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai (substitusi) kerugian-keruagian yang belum pasti”.14 Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan metode untuk mengurangi resiko dengan jalan
memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian
keuangan (finansial)15.
13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992: Tentang Usaha Perasuransian Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Butir 1.
14
Abbas Salim, Asuransi & Manajemen Risiko, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.1.
15
AM.Hasan Ali,MA., “Asuransi Dalam Perspektif Hukum islam Suatu Tinjauan Analissi Historis, Teoritis & Praktis”, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.60.
(33)
2. Jenis Usaha Perasuransian
Jenis-jenis bidang usaha perasuransian di indonesia. Pada bab III pasal 3 UU.
No. 2 Tahun 1992 dijelaskan bahwa usaha perasuransian bergerak pada bidang usaha,
antara lain adalah sebagai berikut16:
a. Asuransi Kerugian, yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan, manfaat dan tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
b. Asuransi Jiwa, yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam
pertanggungan yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang di pertanggungkan.
c. Re-Asuransi, yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dan
pertanggungan ulang terhadap risiko yang di hadapi oleh perusahaan asuransi
kerugian di perusahaan asuransi jiwa.
B. Konsep Syariah
Syariah merupakan komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan
seseorang muslim baik dalam bidang ibadah (habuminaalla) maupun dalam bidang
muamalah (habuminanas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi
keyakinanya. Muamalah meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang
menyangkut ekonomi atau harta perniagaan dan disebut muamalah maliayah
16
Kuat Ismanto, Asuransi Syari’ah Tinjauan Asas-Asas Hukum Islam, (Jogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h.35.
(34)
15
(Antonio,2001), yang terangkum dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul.17 Serta di praktikan oleh Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya. Bisnis asuransi
syariah mencangkup transaksi yang halal dengan akad-akad sesuai aturan Islam,
bebas dari unsur maisir (mengandung unsur judi), gharar (terdapat ketidakpastian atau
ketidakjelasan), dan riba (mengandung unsur bunga).18
1. Pengertian Asuransi syariah
Dalam ensiklopedi Hukum Islam menyebutkan bahwa asuransi (at-ta’min) adalah: “transaksi perjanjian antara dua pihak, antara pihak yang satu berkewajiban membayar iuran pada pihak lainnya yang berkewajiban memberikan jaminan
sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama
sesuai dengan perjanjian yang dibuat”.19
Asuransi syariah adalah sebuah alternatif keuangan Islam untuk masyarakat
muslim pada umumnya yang membutuhkan, sistem keuangan syariah dimana para
peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim, jika terjadi musibah yang di alami oleh sebagian peserta dengan
prisip sharing of risk. Pengertian ini sesuai dengan firman Allah tentang perintah untuk saling tolong-menolong dalam perbuatan positif:
17
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal & Maslahat, (Jakarta: Tiga Serangkai, 2007), h.3.
18
Agustiono dan Lutfi T Rizki,MM, RFA, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, ( Depok: Mudamapan Publishing, 2010). h.134.
19
Abdul Aziz Dahlan dkk (editor), Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), h.138.
(35)
Artinya :”Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maidah [5]: 2).20
Sedangkan menurut Fatwa DSN.N0.21/DSN-MUI/X/2001. Asuransi syariah
adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
dengan syariah.21
2. Prinsip-Prinsip Dasar Aktivitas Asuransi Syariah
Keberadaan perusahaan asuransi pada hakikatnya adalah sebagai lembaga
keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat untuk memberikan perlindungan
kepada pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian akibat suatu
peristiwa yang tidak terduga.22 Perusahaan asuransi syariah yang di berikan amanah
oleh perserta untuk mengelola premi dan mengembangkan dana peserta untuk
diinvestasikan harus dengan jalan yang halal, maka dari itu perusahaan asuransi
membutuhkan suatu prinsip dasar yang dapat mengkokohkan pondasi bangunan yang
20
Al-Quran: Al-Maidah (5):1
21
Fatwa Dewan Syariah Nasional No:21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syari’ah, Memutuskan: Ketentuan umum pertama dalam butir 1.
22
Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2010), h.118.
(36)
17
kuat serta kokoh bagi sisi perusahaan asuransi.23 Dalam hal ini, prinsip dasar asuransi
syariah ada dua belas macam yaitu:24
a. Prinsip Tauhid
b. Prinsip Keadilan
c. Prinsip Tolong Menolong
d. Prinsip Amanah
e. Prinsip Saling Rida (An Taradhin) f. Prinsip Menghindari Riba
g. Prinsip Menghindari Maisir
h. Prinsip Menghindari Gharar
i. Prinsip Menghindari Risywah
j. Berserah Diri dan Ikhtiar
k. Saling Bertanggung Jawab
l. Saling Melindungi dan Berbagi Kesusahan
3. Manfaat Asuransi Syariah
Dalam mengikuti program asuransi, asuransi syariah memberikan manfaat
yang luas baik untuk indivindu, keluarga, masyarakat maupun Negara. Berikut ini
beberapa manfaat mengikuti program asuransi (Materi Training Konsultan Asuransi
Takaful Keluarga, 1997).
23
AM.Hasan Ali,MA., Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analissi Historis, Teoritis & Praktis, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.125.
24
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau Dari Perbandingan Dengan Asuransi Konvensional, (Jakarta: Gramedia, 2011), h.71-79.
(37)
a. Bagi Pribadi (indivindu) dan keluarga antara lain yaitu: Mendidik untuk hidup
hemat, mencegah terjadinya kesulitan-kesulitan keuangan, menghilangkan
rasa was-was terhadap kerugian akibat terjadinya kejadian-kejadian yang
tidak diharapkan, dan membentuk warisan bagi keluarga di masa mendatang.
b. Bagi Masyarakat: Mendidik masyarakat untuk bergotong-royong, melakukan
derma secara teratur, membantu sesama dalam masalah finansial, serta
menghindarkan kemiskinan dan kemelaratan
c. Bagi Dunia Usaha: Menjamin stabilitas usaha, menghindarkan kepailitan dan
kebangkrutan usaha.25
d. Bagi Negara dan Bangsa: Menekan inflasi dan memberikan kestabilan
moneter, dan menjadi salah satu sumber pemasukan pajak.
4. Produk-Produk Asuransi Syariah
Produk asuransi syariah terbagi menjadi dua jenis. Pertama, produk yang
memiliki unsur tabungan. Maksud dari produk dengan unsur tabungan adalah premi
yang di bayarkan oleh peserta pada perusahaan asuransi di masukan kedalam dua
rekening, yaitu rekening tabungan dan rekening khusus. Contoh produk asuransi
dengan unsur tabungan antara lain adalah: Produk asuransi dana pendidikan, program
dana haji, dana pensiun dan program unit link.
25
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal & Maslahat, (Jakarta: Tiga Serangkai, 2007), h.15-16.
(38)
19
Kedua adalah produk yang tidak memiliki unsur tabungan, maksudnya adalah
karena premi yang dibayarkan oleh peserta hanya di masukan ke dalam rekening
khusus, yaitu rekening tabarru sebagaimana dana tersebut telah diniatkan oleh peserta untuk saling tolong-menolong apabila ada peserta lain terkena musibah.
Produk ini biasanya adalah produk dengan program kecelakaan diri, program
kecelakaan siswa, program kecelakanan diri kumpulan, dan program asuransi
kesehatan kumpulan.26
5. Perbedaan Asuransi Syariah dan konvensional
letak perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah
terletak pada cara bagaimana risiko itu dikelola dan ditanggung, asuransi
konvensional berdasarkan pada (transfer of risk), sedangkan asuransi syariah menganut azas tolong menolong dengan membagi risiko diantara para peserta (risk sharing) dalam pengelolaan dana peserta dan penanggungan risiko, asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya gharar (ketidakpastian atau spekulasi), maisir
(perjudian). Begitu pula dalam investasi atau manajemen dana tidak di perkenankan
adanya riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, dan riba adalah area yang
harus dihindari dalam praktek asuransi syariah, ini lah yang menjadi pembeda utama
antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional.27
26
Ibid, h. 83-95
27
(39)
C. Strategi Marketing Jasa
Strategi marketing atau pemasaran merupakan tanggung jawab utama seorang
eksekutif marketing, dimana seorang eksekutif marketing harus mampu merumuskan
strategi marketing dan mengembangkannya secara terarah dan teratur agar
implementasi strategi itu dapat direalisasikan. Tanpa sebuah strategi pemasaran yang
terencana yang didasarkan pada pemahaman keinginan pelanggan, maka tenaga
pemasaran diujung dunia manapun mustahil bisa menjual suatu produknya dengan
baik.
1. Perencanaan Strategis Marketing
Strategi marketing adalah salah satu strategi unit bisnis yang menyeluruh yang
dapat dirumuskan kedalam sebuah konteks strategi marketing yang mencangkup28:
1. Identifikasi ciri-ciri bisnis dengan menyeleksi sasaran khusus dari banyaknya
sasaran, perencanaan strategis ini dimulai dengan mengidentifikasi
risiko-risiko dan peluang-peluang dalam lingkungan bisnis.
2. Menggambarkan rangkaian bisnis dengan membentuk rencana-rencan untuk
mencapai sasaran tersebut.
3. Dan menetapkan karakter bisnis dengan mendeskripsikan kebijakan-kebijakan
yang akan memperkuat rencana-rencana tersebut.
28
Donal D. Laurie, How To Be A Top Sales Executive, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2005), h.24-25.
(40)
21
D. Segmentasi Pasar Jasa Financial 1. Pengertian Pasar
Sebelum menjelaskan lebih detail terkait dengan segmentasi pasar jasa
financial, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan definisi dari pasar. Apakah pasar
itu? Berdasarkan pendapat Gordon Lee (1981: 236) Pasar didefinisikan sebagai suatu
tempat dimana menujukan pertemuan antara permintaan dan penawaran,29 pasar itu
sendiri terdiri dari pasar barang, jasa dan ide-ide yang di dalamnya terdiri dari
orang-orang yang mempunyai keinginan dan kebutuhan untuk dipenuhi, uang untuk
dibelanjakan, dan hasrat untuk membelanjakannya. Dengan pengertian lain, pasar
meliputi kelompok pembeli potensial dari barang, jasa dan ide-ide yang tersedia.30
Menurut Kotler dan Amstrong (1996), pasar adalah himpunan semua pembeli aktual
dan potensial suatu produk. Besar pasar akan tergantung pada jumlah pembeli yang
mungkin ada untuk suatu tawaran tertentu. Pembeli yang ada dalam pasar mempunyai
3 karakteristik yaitu: minat, pendapatan, dan akses. Pasar menurut pemahaman Kotler
dan Amstrong terdiri dari empat jenis pasar yaitu: “pasar potensial, pasar tersedia,
pasar yang dilayani dan pasar yang dikuasai”.
29
Anwar Prabu Mangkunegara, Prilaku Konsumen, (Bandung: Refika Aditama, 2002), h. 89.
30
Ahmad Jamli dan Sari Winahjoe S., Dasar-Dasar riset Pemasaran, (Yogyakarta: Media Widya Mandala, 1992), h. 225.
(41)
2. Pengertian Segmentasi Pasar Financial
Segmentasi pasar pertama kali dikenalkan oleh Wendell R. Smith pada tahun
1956 dalam artikel klasiknya berjudul “Product Differentitation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” yang dipublikasikan di Journal Of Marketing. Prinsip dasar dari segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan
yang berbeda. Yang mana prinsip ini dapat diartikan sebagai proses pengelompokkan
pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen
yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respon
terhadap program pemasaran yang spesifik.31
Segmentasi pasar menurut Corft (1994:1) merupakan “proses identifikasi kelompok yang berbeda di suau pasar yang dapat dibidik dengan produk atau
program pemasaran yang terpisah”. Sementara itu, Zeithaml dan Bitner (1996:181)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai “proses pengelompokan konsumen yang memiliki keinginan, kebutuhan, preferensi, atau prilaku pembelian yang sama”.
Suatu perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang
heterogen akan menyadari bahwa mereka tidak dapat melayani semua konsumen di
pasar tersebut, karena kebutuhan dan keinginan konsumen sangat banyak dan
beragam. Untuk memilih pasar dan dapat melayani keinginan dan kebutuhan
31
Fandy Tjiptono, Ph.d, Pemasaran Jasa Prinsip Penerapan Penelitian, (Yogyakarta: Andi, 2014), h.78.
(42)
23
konsumen dengan baik, pertama-tama perusahaan harus dapat membedakan beberapa
segmen pasar. Lalu perusahaan mengembangkan produk atau jasa yang ada pada
berbagai program pemasaran untuk menjangkau segmen tersebut. Dengan kata lain,
perusahaan harus fokus pada segmen dimana perusahaan bisa berkompetensi dengan
baik. Karena alasan ini, Wind (1978) menyebutkan segmentasi pasar sebagai salah
satu konsep dari pemasaran yang modern dan paling fundamental.32
Dengan demikian pemahaman konsep segmentasi pasar merupakan elemen
penting dalam sebuah perumusan strategi pemasaran pada setiap industri jasa
financial baik pada bank maupun perusahaan asuransi. Setiap industri financial harus
mampu memahami praktik segementasi pasar demi keberhasilan program pemasaran,
karena segmentasi pasar merupakan kunci untuk memperbaiki posisi persaingan
perusahaan. Banyak peneliti telah mengungkapkan manfaat penerapan strategi
segementasi pasar (York, 1982; Kotler, 1997; Berry dan Leventhal, 1996). Berikut ini
adalah manfaat penerapan strategi segmentasi pasar:
1. Perusahan atau penyedia jasa dapat menciptkan dan menawarkan produk atau
jasa dengan baik, dengan membidik satu atau beberapa segmen, agar
perusahan dapat mengemat biaya. Hal ini membantu perusahaan untuk
menetapkan harga produk lebih murah dibandingkan dengan produk pesaing.
32
Lizar Alfansi, Financial Service Marketing Membidik Konsumen Perbankan Indonesia, (Jakarta: Salemba Emapat, 2010), h. 51-52.
(43)
2. Perusahaan dapat menemukan peluang pasar dan memanfaatkannya lebih
cepat. Sehingga upaya organisasi perusahaan menjadi outward looking
(mengikuti dinamika perubahan di luar), dengan cara memberikan kepuasan
dan mempertahankan kesetiaan pelanggan untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Perusahaan dapat menggunakan informasi segmentasi pasar untuk
merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif dengan membidik segmen
tertentu, dan perusahaan dapat mengembangkan rencana-rencana segmen
dengan memeperluas pangsa pasar, penetrasi produk, distribusi, dan kinerja
keuangan.
Meskipun segmentasi pasar memiliki banyak manfaat, namun lembaga
keuangan agak lama menyadari potensi strategi ini (Harrison, 2000). Menurut
McKechinie (1992), penelitian empiris dalam bidang perilaku jasa financial cendrung
menghindari pengujian kerangka konseptual. Fokus penelitian selama ini lebih
banyak pada isu spesifik yang terkait dengan perilaku pembelian seperti faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan bank dan penggunaan jasa finansial lainnya, kesetiaan
pelanggan, dan kualitas layanan. Speed dan Smith (1992) melakukan tinjauan kajian
segmentasi yang komprehensif dan menyimpulkan bahwa sebagian besar kajian
(44)
25
demografis, dan dilakukan dengan metode a piori yang membutuhkan pengetahuan
awal tentang pasar atau fenomena yang diselidiki.33
E. Sikap Konsumen
1. Pengertian Sikap Konsumen
Sikap (attitudes) konsumen pertama kali dikemukakan oleh Herbert Spencer (1882), untuk menggambarkan suatu keadaan mental seseorang.34 Sikap adalah
konsep penting terkait dengan konsep kepercayaan dan prilaku seorang konsumen.
banyak para ahli yang mendefinisikan tentang sikap. Sikap adalah organisasi dari
motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek
(Santoso,2002). Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengemukakan bahwa sikap
menunjukan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai.
2. Komponen Sikap
Berdasarkan definisi sikap diatas melahirkan suatu komponen yang saling
berhubungan antara lain35:
Komponen Kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayan atau fikiran yang di dasarkan pada informasi yang dihubungkan dengan obyek
33
Ibid, h. 75.
34
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran Dan Prilaku Konsumen, (Yogyakarata: Graha Ilmu, 2013), h.80.
35
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 166.
(45)
Komponen affektif, yaitu menunjukan dimensi emosional dan perasaan yang menyenangkan atau tidak terhadap suatu obyek
Komponen konaktif, yaitu tindakan terhadap obyek.
F. Perilaku Konsumen Jasa Financial 1. Pengertian Prilaku Konsumen
Secara istilah perilaku konsumen mengacu kepada perilaku yang ditunjukan
oleh para indivindu dalam membeli atau menggunkan suatu barang/jasa. Secara
sistematis perihal mengenai konsumen beserta aktivitasnya telah berkembang pesat
sejak tahun 1950an.36 Beberapa definisi lainnya dari perilaku konsumen antara lain
adalah :
Perilaku konsumen adalah “studi mengenai indivindu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan,
mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa,
pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta akibat proses-proses
tersebut terhadap konsumen dan masyarakat.”37
Proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang & jasa. (London dan
Della-Bitta, 1993)
36
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media, 2005), h.38.
37
(46)
27
Perilaku konsumen merupakan pengkajian dari perilaku manusia sehari-hari (Mullen dan Johnson, 1990).
Sumarwan (2010) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah semua
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis seseorang sehingga mendorong tindakan
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa lalu mengevaluasi
kegiatan tersebut.38 Selanjutnya Engel dan dkk menjelaskan bahwa perilaku
konsumen terbagi dalam 2 bagian yaitu, pertama adalah perilaku yang tampak dengan
variabel didalamnya adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan
bagaiman konsumen melakukan pembelian. Kedua adalah perilaku yang tidak
nampak dengan variabelnya adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan
kepemilikan oleh konsumen.39
2. Model Keputusan Konsumen
Memahami pribadi konsumen, keinginan dan kebutuhan konsumen
merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam penerapan pemasaran yang
berorientasi pada peningkatan pasar. Perusahaan yang sukses merupakan perusahaan
yang mampu melihat bisnis dari sudut pandang konsumen, memuaskan kebutuhan
konsumen dengan menyediakan produk yang relevan, dapat terjangkau dan
memosisikan produk mereka di mata konsumen ketimbang produk pesaing.
38
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.4-5.
39
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 50.
(47)
Untuk memahami sebuah model prilaku konsumen dalam mengambil sebuah
keputusan pembelian dan mengkonsumsi suatu barang/jasa melalui beberapa tahapan
seperti tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian, serta kepuasan konsumen itu sendiri. Harrison (2000) menyebutkan
bahwa sebagian besar kajian prilaku konsumen terpusat pada model perilaku
konsumen yang dikembangkan pada akhir tahun 1960-an. Model ini melihat
konsumen sebagai information processor. Salah satu model perilaku konsumen yang paling banyak dikutip adalah model pengambilan keputusan konsumen Engel
Kollat-Blackwell (Engel et al., 1968) model perilaku ini merupakan model-model
pengambilan keputusan yang berbasis AIDA (awareness, interest, desire, dan action) dan membagi pengambilan keputusan menjadi lima tahapan yang saling terkait,
antara lain: pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasian pilihan
keputusan pembelian dan pascapembelian.
Proses keputusan konsumen di pengaruhi oleh 3 faktor, antara lain: strategi
pemasaran, perbedaan indivindu, dan faktor lingkungan pemahaman yang baik
terhadap proses keputusan konsumen akan menghasilkan sebuah rumusan strategi
pemasaran yang lebih baik bagi perusahaan, selain itu juga dapat melahirkan
perumusan kebijakan publik untuk melindungi kepentingan konsumen, serta
perancangan pendidikan konsumen yang lebih baik. Dalam keputusan pembelian,
kegiatan konsumen yang bersifat mental maupun fisik adalah melalui suatu tahapan
(48)
29
Gambar 2.1. Tahap-tahap Proses Keputusan
Sumber: Engel, Blackwell, Miniard (1994)
G. Kesadaran Masyarakat Dalam Berasuransi
Dalam kamus bahasa Indonesia kesadaran diambil dari kata sadar yang
didefinisikan sebagai keadaaan mengerti atau tahu akan sesuatu.40 Sedangkan Kainth
(2009) mendefinisikan kesadaran sebagai kepemilikan pengetahuan seseorang
sehingga ia menjadi sadar akan kehadiran seseorang, situasi, atau sesuatu hal.
Kesadaran biasanya hadir dari dalam diri sendiri atau juga dari dorongan luar, karena
suatu keinginan atau kebutuhan. Kesadaran yang didorong dari luar dapat
dimunculkan karena adanya suatu faktor pemicu yang sengaja dibuat oleh orang lain
atau kondisi tertentu yang membuat individu memiliki kesadaran. (Hermawanti,
2013).
40
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, ( Jakarta: Pustaka Amani), hl.370.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
(49)
1. Konsep Kesadaran Dalam Berasuransi
Konsep kesadaran (awareness) dapat di katakan sebagai upaya untuk membuat masyarakat terbiasa dengan suatu produk atau merek tertentu dengan
berbagai cara seperti melalui iklan, promosi penjualan, pameran, dan komunikasi
pemasaran lainnya, dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
pada umumnya tentang ciri-ciri khusus dari suatu produk yang diawarkan dan
manfaatnya, serta untuk menunjukan perbedaannya dari merek produk yang dimiliki
oleh pesaing bahwa merek yang ditawarkan lebih baik, baik dari segi kualitasinya,
fungsinya, serta mekanisme maupun simbolisnya.
Kesadaran berasuransi seringkali dikaitkan dengan kemampuan daya beli
masyarakat. Pendapat yang paling sering terdengar adalah bahwa rendahnya minat
masyarakat untuk berasuransi adalah karena “Daya beli masyarakat yang rendah”.
Menurut Junaedy dan Anzif kesadaran berasuransi merupakan cerminan pandangan
masyarakat terhadap manfaat perlindungan asuransi. Masyarakat yang memiliki
pandangan yang tinggi terhadap manfaat asuransi dia akan cendrung memanfaatkan
asuransi sebagai media untuk meminimalisir risiko keuanganya di masa depan,
sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki pandangan yang tinggi terhadap
asuransi mungkin mereka menitik beratkan kepada suatu permasalahan yang muncul
dalam asuransi baik itu berupa biaya penanggungan (premi) yang mahal dan juga
karena keterbatasan pengetahuan mereka, atau bisa jadi karena pengalaman yang
(50)
31
pengalaman tersebut bersumber dari salah pengertian pada tertanggung sendiri
sebagai akibat dari keterbatasan pengetahuan tentang hak dan kewajibannya sebagai
tertanggung atau karena pihak agen dan pelaku usaha asuransi yang tidak
memberikan informasi lengkap sehingga merugikan peserta asuransi dan
mengakibatkan turunnya minat masyarakat dalam berasurasi.
Sedangkan Hermawati (2012) menyatakan bahwa, kesadaran masyarakat
dalam berasuransi, merupakan kondisi individu yang mengerti tentang suatu produk
asuransi. Asuransi merupakan suatu produk jasa dari perusahaan asuransi untuk
memberikan jaminan pertanggungan atas kerugian yang tidak diinginkan seperti
kecelakaan, kebakaran, kematian, dan kerugian lainnya, yang dialami oleh peserta
asuransi dengan adanya perjanjian tertulis dalam sebuah polis dimana peserta
asuransi membayarkan iuran premi kepada perusahaan asuransi secara continue
(terus-menerus) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Namun kesadaran masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan asuransi syariah
baik asuransi jiwa maupun asuransi kerugian masih sangat rendah. Untuk itu
kesadaran masyarakat dalam berasuransi kiranya perlu terus dibangun agar pada
suatu hari nanti sebagian masyarakat Indonesia mengerti pentingnya berasuransi baik
untuk pribadi, keluarga dan juga masyarakat sebagai perencanaan keuangan
(financial) untuk menjamin masa depan sesuai dengan syariat Islam yang memperbolehkan melakukan kegiatan muamalah.
(51)
Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat Indonesia dalam
berasuransi sangat rendah, karena kondisi tersebut disebabkan oleh banyak faktor
yang menghambat tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri, antara lain yaitu: “faktor umur, gender, pendidikan,41 keterbatasan kemampuan ekonomi (pendapatan yang
diterima masyarakat), infrastruktur perasuransian, citra perusahan asuransi, dan hal
yang lebih mendasar lagi adalah rendahnya kesadaran tentang pentingnya melindungi
aset yang dimiliki, kurangnya sosialisasi serta pendidikan tentang asuransi kepada
masyarakat dan terakhir kombinasi antara keterbatasan akses kepada masyarakat”.
H. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk merupakan bagian dari pengetahuan yang sangat penting
yang harus dimliki oleh seorang konsumen. Pengertian pengetahuan konsumen
menurut Mowen dan Minor mendefinisikannya sebagai berikut; “the amount of experience with information about particular products or service a person has”.
(1998:106.). Engel, Backwell, dan Miniard mengartikan bahwa pengetahuan
konsumen adalah: “At a general level, knowledge can be defined as the information stored within memory. The subset of total information relevant to consumer functioning in the marketplace is called consumer knowledge”. Berdasarkan kedua
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
41
Sri Hermawati, Pengaruh Gender, Tingkat Pendidikan, dan Usia Terhadap Kesadaran Berasuransi Pada Masyarakat Indonesia, AAMAI Jurnal Asuransi dan Manajemen Risiko Vol.1 No.1,(Februari 2013).
(52)
33
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan dibedakan menjadi dua yaitu, pengetahuan subyektif dan
pengetahuan obyektif. Pengetahuan subyektif adalah mengukur apa yang diketahui
konsumen akan sesuatu produk, sedangkan pengetahuan obyektif adalah pengetahuan
yang mengukur apa yang sesungguhnya disimpan dalam ingatan konsumen tersebut.
Lin dan Chen (2006) mengutip dari Burch (1985) mendefinisikan pengetahuan
subyektif konsumen sebagai kesadaraan atau pengetahuan akan spesifikasi jasa
tertentu. Dalam penelitian Lin dan Chen (2006) mengukur pengetahuan tentang
produk asuransi dan katering adalah dari pemahaman dan pengalaman konsumen
dengan menggunakan penilaian skala likert jenjang 7 yang bertujuan untuk mengukur
pendapat responden tentang asuransi dan katering. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa pengetahuan konsumen mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan
keputusan pembelian produk asuransi dan katering. Pernyataan ini tidak jauh beda
dengan hasil penelitian Poole dan Baron (1998) tentang kesadaran konsumen akan
suatu produk ditentukan oleh pemahaman dan pengetahuan akan atribut buah, dari
berbagai merek yang tersedia, musim serta negara asal produk tersebut. Atribut
produk tersebut meliputi tampilan, kemasan, warna, kandungan, harga kemudian
kemudahan penggunaan dan lainnya, dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa
98% dari responden menggunakan pengalaman masa lalu sangat membantu bagi
(53)
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut
produkatau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk.
Pengetahuan konsumen tentang produk memiliki peran penting dalam proses
pengambilan keputusan konsumen. Secara umum, konsumen dapat memiliki tiga
jenis pengetahuan tentang produk, yaitu pengetahuan tentang ciri serta karakteristik
produk.42
I. Pendapatan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan didefinisikan sebagai hasil
kerja (usaha dan sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen
adalah sejumlah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi
lainnya dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba
(keuntungan).
Sedangkan pengertian pendapatan dalam sebuah keluarga, digolongkan hanya
sebatas pada upah (gaji) saja, yang mana pendapatan dapat digolongkan berdasarkan
tinjauan dari waktu penerimaan dan jumlahnya, dibagi menjadi dua, antara lain:43
1. Pendapatan Tetap
Pendapatan tetap, adalah pendapatan yang bisa diukur, berdasarkan periode
penerimaannya continue atau rutin, beserta jumlah yang diterimannya. Dalam
42
Markoni, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Semen, Jurnal FORDEMA Vol.8 No.1, (Juni 2008), h.88.
43
(54)
35
hal ini, yang tergolong dalam pendapatan tetap adalah gaji honor tetap,
tunjangan tetap, dan lain sebagainya yang tergolong sebagai penerimaan tetap.
Periode penerimaannya bisa mingguan, bulanan, maupun tahunan seperti
tunjangan hari raya (THR).
2. Pendapatan Tidak Tetap
Pendapatan tidak tetap adalah arus penerimaan kas masuk tidak tetap dalam
setiap waktu penerimaannya (tidak rutin) maupun besarnya jumlah
penerimaannya. Dalam hal ini misalnya komisi, bonus, honor, dari hasil
pekerjaan yang tidak tetap.
Sedangkan menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Abdullah Zaky Al-Kaaf,
berpendapat bahwa sumber pendapatan yang menjadi hak milik pribadi yang pada
umumnya berasal dari dua jalan, yaitu44: pertama, harta warisan, yaitu harta yang diterima seseorang yang beruntung, dan bukan karena dari hasil usaha melainkan,
mendaptakan warisan dari sanak keluarga yang telah meninggal, baik harta
peninggalan dari ibu, bapak mereka, atau dari kakek dan nenek mereka. Kedua, harta usaha, yaitu harta yang diperoleh dari hasil keringat seseorang terhadap kerja keras
usahanya.
Ummu Sakinah dkk, dalam penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan
kesadaran masyarakat Kelurahan Poris Gaga dalam berasuransi kesehatan.
44
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 175.
(55)
Mengatakan bahwa pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang
konsumen dari pekerjaan yang telah dia lakukan untuk menghidupi kebutuhan rumah
tangganya sesuai dengan upah minimum pendapatan perkapita daerah. Pendapatan
pada umunya di terima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumber materil sangat
penting bagi seorang konsumen, karena dengan pendapatan yang telah diterimanya,
seorang konsumen bisa membiayai kegiatan konsumsinya.
Tingkat kesejahteraan masyarakat, diukur dari pendapatan perkapita.
Pendapatan perkapita masyarakat Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Hal ini
memungkinkan bahwa penyebab utama rendahnya masyarakat dalam berasuransi
adalah karena pendapatan perkapita yang diterima masih rendah sehingga kebutuhan
akan perlindungan asuransi tidak tergolong sebagai kebutuhan primer. Masyarakat
yang membeli perlindungan asuransi masih terbatas pada masyarakat dengan
pendapatan tinggi. Golongan ini adalah golongan usia muda dan termasuk golongan
masyarakat usia produktif. Pada penelitian Gunistiyo (2006) tentang tingkat
kesadaran berasuransi masyarakat kota tegal ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pendapatan masyarakat dengan kesadaran masyarakat dalam berasuransi.
Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi kesadaran masyarakat
dalam berasuransi.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa jumlah pendapatan akan
menggambarkan besarnya daya beli dari konsumen. Dengan daya beli konsumen
(1)
18
Lampiran 7 (Lanjutan): Tabel Hasil Try Out Instrumen Penelitian Uji Validitas &
Reliabilitas
Validitas & Reliabilitas Variabel Pengetahuan Produk (X
2
)
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Total Pearson Correlation 1 .733** .882** .378 .787** .322 .870** Sig. (2-tailed) .000 .000 .100 .000 .167 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .733** 1 .630** .378 .545* .107 .710** Sig. (2-tailed) .000 .003 .100 .013 .653 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .882** .630** 1 .286 .663** .284 .795**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .222 .001 .226 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .378 .378 .286 1 .663** .689** .744**
Sig. (2-tailed) .100 .100 .222 .001 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .787** .545* .663** .663** 1 .448* .883** Sig. (2-tailed) .000 .013 .001 .001 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .322 .107 .284 .689** .448* 1 .642**
Sig. (2-tailed) .167 .653 .226 .001 .048 .002
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .870** .710** .795** .744** .883** .642** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 20 20 20 20 20 20 20
Item_4
Item_5
Item_6
Total
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Item_1
Item_2
Item_3
Cronbach's
Alpha
N of Items
.861
6
(2)
[
LAMPIRAN HASIL INPUT DATA PENELITIAN SKRIPSI
]
February 5, 2015
19
Lampiran 7 (Lanjutan): Tabel Hasil Try Out Instrumen Penelitian Uji Validitas &
Reliabilitas
Validitas & Reliabilitas Variabel Citra Perusahaan Asuransi Syariah (X
3
)
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5
Citra Perusahaan
Asuransi Syariah (X3) Pearson Correlation 1 .809**
.298 .369 .866**
.797**
Sig. (2-tailed) .000 .202 .109 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .809** 1 -.043 .579** .701** .771**
Sig. (2-tailed) .000 .858 .008 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .298 -.043 1 .407 .169 .556*
Sig. (2-tailed) .202 .858 .075 .476 .011
N 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .369 .579** .407 1 .275
.830**
Sig. (2-tailed) .109 .008 .075 .241 .000
N 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .866** .701** .169 .275 1 .687**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .476 .241 .001
N 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .797**
.771**
.556*
.830**
.687** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20
Item_5
Citra Perusahaan Asuransi Syariah (X3)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Item_1
Item_2
Item_3
Item_4
Cronbach's
Alpha
N of Items
.729
5
(3)
20
Lampiran 7 (Lanjutan): Tabel Hasil Try Out Instrumen Penelitian Uji Validitas &
Reliabilitas
Validitas & Reliabilitas Variabel Kesadaran Berasuransi Syariah (Y)
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9
Kesadaran Berasuransi Syariah (Y)
Pearson Correlation 1 .549* .377 .173 .000 .356 .381 .182 .440
.587**
Sig. (2-tailed) .012 .101 .465 1.000 .124 .098 .442 .052 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .549* 1
.453* -.018 -.219 .200
.681** .204 .288
.494*
Sig. (2-tailed) .012 .045 .939 .353 .399 .001 .388 .218 .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .377 .453* 1 .322 .258 .441
.707**
.526*
.545*
.764**
Sig. (2-tailed) .101 .045 .167 .272 .052 .000 .017 .013 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .173 -.018 .322 1 .519* .378 .057 .266
.545*
.683**
Sig. (2-tailed) .465 .939 .167 .019 .100 .812 .257 .013 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .000 -.219 .258 .519* 1
.569** -.228 .291
.703**
.534*
Sig. (2-tailed) 1.000 .353 .272 .019 .009 .333 .213 .001 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .356 .200 .441 .378 .569** 1 .069 .232
.738**
.704**
Sig. (2-tailed) .124 .399 .052 .100 .009 .772 .325 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .381 .681**
.707** .057 -.228 .069 1 .159 .171
.475*
Sig. (2-tailed) .098 .001 .000 .812 .333 .772 .502 .471 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .182 .204 .526* .266 .291 .232 .159 1
.505*
.537*
Sig. (2-tailed) .442 .388 .017 .257 .213 .325 .502 .023 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .440 .288 .545*
.545*
.703**
.738** .171
.505* 1
.864**
Sig. (2-tailed) .052 .218 .013 .013 .001 .000 .471 .023 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation .587**
.494* .764** .683** .534* .704** .475* .537*
.864** 1
Sig. (2-tailed) .007 .027 .000 .001 .015 .001 .034 .015 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_7 Item_8 Item_9 Kesadaran Berasuransi Syariah (Y)
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Correlations
Cronbach's
Alpha
N of Items
.776
9
(4)
[
LAMPIRAN HASIL INPUT DATA PENELITIAN SKRIPSI
]
February 5, 2015
21
Lampiran 8 : Hasil Uji Statistik Korelasi Spearman Rank (X
1
, X
2
, X
3
, dan Y)
Nonparametric Correlations Spearman Rank X
1
, X
2
, X
3
, Terhadap Y
Pendapatan Pengetahuan Produk
Citra Perusahaan
Asuransi
Kesadaran Berasuransi Syariah
Correlation Coefficient 1.000 .853** .753** .887**
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000
N 58 58 58 58
Correlation Coefficient .853** 1.000 .900** .924**
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000
N 58 58 58 58
Correlation Coefficient .753** .900** 1.000 .860**
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 58 58 58 58
Correlation Coefficient .887** .924** .860** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Spearman's rho
Pendapatan
Pengetahuan Produk
Citra Perusahaan Asuransi
(5)
6h
\gz
MKAFUL
KELUARGA
tlle ln!uronce
W
SURAT KETERANGAN
ATK.HC.ME-026.02.15
Dengan
ini kami menerangkan
bahwa:
Nama
NIM
Fakultas
:
YULI
YANTI
:
1
110046200063
:
Syariah
dan Hukum
Program
Studi
: Muamalat
(Ekonomi
lslam)
Konsentrasi
Asuransi
Svariah
Perguruan
Trnggi
: UIN
Syarif
Hidayatu
lla
h
iaka
rta
sudah
benar-benar merakukan
peneritian
di
pr
Asuransi rakafur
Keruarga, daram
rangka penyelesaian skripsi dengan
luclur :
"pengaruh pendapatan,
perr-getahuan
Produk.
citra
Perusahaan Asuransi syariah
rerhadap
Kesadaran
MJsyarakat
Berasuransi
Syariah."
Demikianlah surat keterangan
ini
dibuat
untuk
digunakan sebagaimana
mestinya.
Terima kaslh.
25 Februari 2015
6
Jumadil
Armrya!
1436
(6)