kuat serta kokoh bagi sisi perusahaan asuransi.
23
Dalam hal ini, prinsip dasar asuransi syariah ada dua belas macam yaitu:
24
a. Prinsip Tauhid b. Prinsip Keadilan
c. Prinsip Tolong Menolong d. Prinsip Amanah
e. Prinsip Saling Rida An Taradhin f. Prinsip Menghindari Riba
g. Prinsip Menghindari Maisir h. Prinsip Menghindari Gharar
i. Prinsip Menghindari Risywah j. Berserah Diri dan Ikhtiar
k. Saling Bertanggung Jawab l. Saling Melindungi dan Berbagi Kesusahan
3. Manfaat Asuransi Syariah
Dalam mengikuti program asuransi, asuransi syariah memberikan manfaat yang luas baik untuk indivindu, keluarga, masyarakat maupun Negara. Berikut ini
beberapa manfaat mengikuti program asuransi Materi Training Konsultan Asuransi Takaful Keluarga, 1997.
23
AM.Hasan Ali,MA., Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analissi Historis, Teoritis Praktis, Jakarta: Prenada Media, 2004, h.125.
24
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau Dari Perbandingan Dengan Asuransi Konvensional, Jakarta: Gramedia, 2011, h.71-79.
a. Bagi Pribadi indivindu dan keluarga antara lain yaitu: Mendidik untuk hidup hemat, mencegah terjadinya kesulitan-kesulitan keuangan, menghilangkan
rasa was-was terhadap kerugian akibat terjadinya kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, dan membentuk warisan bagi keluarga di masa mendatang.
b. Bagi Masyarakat: Mendidik masyarakat untuk bergotong-royong, melakukan derma secara teratur, membantu sesama dalam masalah finansial, serta
menghindarkan kemiskinan dan kemelaratan c. Bagi Dunia Usaha: Menjamin stabilitas usaha, menghindarkan kepailitan dan
kebangkrutan usaha.
25
d. Bagi Negara dan Bangsa: Menekan inflasi dan memberikan kestabilan moneter, dan menjadi salah satu sumber pemasukan pajak.
4. Produk-Produk Asuransi Syariah
Produk asuransi syariah terbagi menjadi dua jenis. Pertama, produk yang memiliki unsur tabungan. Maksud dari produk dengan unsur tabungan adalah premi
yang di bayarkan oleh peserta pada perusahaan asuransi di masukan kedalam dua rekening, yaitu rekening tabungan dan rekening khusus. Contoh produk asuransi
dengan unsur tabungan antara lain adalah: Produk asuransi dana pendidikan, program dana haji, dana pensiun dan program unit link.
25
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal Maslahat, Jakarta: Tiga Serangkai, 2007, h.15- 16.
Kedua adalah produk yang tidak memiliki unsur tabungan, maksudnya adalah karena premi yang dibayarkan oleh peserta hanya di masukan ke dalam rekening
khusus, yaitu rekening tabarru sebagaimana dana tersebut telah diniatkan oleh peserta untuk saling tolong-menolong apabila ada peserta lain terkena musibah.
Produk ini biasanya adalah produk dengan program kecelakaan diri, program kecelakaan siswa, program kecelakanan diri kumpulan, dan program asuransi
kesehatan kumpulan.
26
5. Perbedaan Asuransi Syariah dan konvensional
letak perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah terletak pada cara bagaimana risiko itu dikelola dan ditanggung, asuransi
konvensional berdasarkan pada transfer of risk, sedangkan asuransi syariah menganut azas tolong menolong dengan membagi risiko diantara para peserta risk
sharing dalam pengelolaan dana peserta dan penanggungan risiko, asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya gharar ketidakpastian atau spekulasi, maisir
perjudian. Begitu pula dalam investasi atau manajemen dana tidak di perkenankan adanya riba bunga. Ketiga larangan ini, gharar, maisir, dan riba adalah area yang
harus dihindari dalam praktek asuransi syariah, ini lah yang menjadi pembeda utama antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional.
27
26
Ibid, h. 83-95
27
Masyarakat Ekonomi Syariah, h. 89.
C. Strategi Marketing Jasa
Strategi marketing atau pemasaran merupakan tanggung jawab utama seorang eksekutif marketing, dimana seorang eksekutif marketing harus mampu merumuskan
strategi marketing dan mengembangkannya secara terarah dan teratur agar implementasi strategi itu dapat direalisasikan. Tanpa sebuah strategi pemasaran yang
terencana yang didasarkan pada pemahaman keinginan pelanggan, maka tenaga pemasaran diujung dunia manapun mustahil bisa menjual suatu produknya dengan
baik.
1. Perencanaan Strategis Marketing
Strategi marketing adalah salah satu strategi unit bisnis yang menyeluruh yang dapat dirumuskan kedalam sebuah konteks strategi marketing yang mencangkup
28
: 1. Identifikasi ciri-ciri bisnis dengan menyeleksi sasaran khusus dari banyaknya
sasaran, perencanaan strategis ini dimulai dengan mengidentifikasi risiko- risiko dan peluang-peluang dalam lingkungan bisnis.
2. Menggambarkan rangkaian bisnis dengan membentuk rencana-rencan untuk mencapai sasaran tersebut.
3. Dan menetapkan karakter bisnis dengan mendeskripsikan kebijakan-kebijakan yang akan memperkuat rencana-rencana tersebut.
28
Donal D. Laurie, How To Be A Top Sales Executive, Jakarta:Prestasi Pustaka, 2005, h.24- 25.
D. Segmentasi Pasar Jasa Financial
1. Pengertian Pasar
Sebelum menjelaskan lebih detail terkait dengan segmentasi pasar jasa financial, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan definisi dari pasar. Apakah pasar
itu? Berdasarkan pendapat Gordon Lee 1981: 236 Pasar didefinisikan sebagai suatu tempat dimana menujukan pertemuan antara permintaan dan penawaran,
29
pasar itu sendiri terdiri dari pasar barang, jasa dan ide-ide yang di dalamnya terdiri dari orang-
orang yang mempunyai keinginan dan kebutuhan untuk dipenuhi, uang untuk dibelanjakan, dan hasrat untuk membelanjakannya. Dengan pengertian lain, pasar
meliputi kelompok pembeli potensial dari barang, jasa dan ide-ide yang tersedia.
30
Menurut Kotler dan Amstrong 1996, pasar adalah himpunan semua pembeli aktual dan potensial suatu produk. Besar pasar akan tergantung pada jumlah pembeli yang
mungkin ada untuk suatu tawaran tertentu. Pembeli yang ada dalam pasar mempunyai 3 karakteristik yaitu: minat, pendapatan, dan akses. Pasar menurut pemahaman Kotler
dan Amstrong terdiri dari empat jenis pasar yaitu : “pasar potensial, pasar tersedia,
pasar yang dilayani dan pasar yang dikuasai”.
29
Anwar Prabu Mangkunegara, Prilaku Konsumen, Bandung: Refika Aditama, 2002, h. 89.
30
Ahmad Jamli dan Sari Winahjoe S., Dasar-Dasar riset Pemasaran, Yogyakarta: Media Widya Mandala, 1992, h. 225.
2. Pengertian Segmentasi Pasar Financial
Segmentasi pasar pertama kali dikenalkan oleh Wendell R. Smith pada tahun 1956 dalam artikel klasiknya berjudul “Product Differentitation and Market
Segmentation as Alternative Marketing Strategies ” yang dipublikasikan di Journal Of
Marketing. Prinsip dasar dari segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan
yang berbeda. Yang mana prinsip ini dapat diartikan sebagai proses pengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen
yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran yang spesifik.
31
Segmentasi pasar menurut Corft 1994 :1 merupakan “proses identifikasi
kelompok yang berbeda di suau pasar yang dapat dibidik dengan produk atau program pemasaran yang terpisah”. Sementara itu, Zeithaml dan Bitner 1996:181
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai “proses pengelompokan konsumen yang memiliki keinginan, kebutuhan, preferensi, atau prilaku pembelian yang sama”.
Suatu perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang heterogen akan menyadari bahwa mereka tidak dapat melayani semua konsumen di
pasar tersebut, karena kebutuhan dan keinginan konsumen sangat banyak dan beragam. Untuk memilih pasar dan dapat melayani keinginan dan kebutuhan
31
Fandy Tjiptono, Ph.d, Pemasaran Jasa Prinsip Penerapan Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2014, h.78.
konsumen dengan baik, pertama-tama perusahaan harus dapat membedakan beberapa segmen pasar. Lalu perusahaan mengembangkan produk atau jasa yang ada pada
berbagai program pemasaran untuk menjangkau segmen tersebut. Dengan kata lain, perusahaan harus fokus pada segmen dimana perusahaan bisa berkompetensi dengan
baik. Karena alasan ini, Wind 1978 menyebutkan segmentasi pasar sebagai salah satu konsep dari pemasaran yang modern dan paling fundamental.
32
Dengan demikian pemahaman konsep segmentasi pasar merupakan elemen penting dalam sebuah perumusan strategi pemasaran pada setiap industri jasa
financial baik pada bank maupun perusahaan asuransi. Setiap industri financial harus mampu memahami praktik segementasi pasar demi keberhasilan program pemasaran,
karena segmentasi pasar merupakan kunci untuk memperbaiki posisi persaingan perusahaan. Banyak peneliti telah mengungkapkan manfaat penerapan strategi
segementasi pasar York, 1982; Kotler, 1997; Berry dan Leventhal, 1996. Berikut ini adalah manfaat penerapan strategi segmentasi pasar:
1. Perusahan atau penyedia jasa dapat menciptkan dan menawarkan produk atau jasa dengan baik, dengan membidik satu atau beberapa segmen, agar
perusahan dapat mengemat biaya. Hal ini membantu perusahaan untuk menetapkan harga produk lebih murah dibandingkan dengan produk pesaing.
32
Lizar Alfansi, Financial Service Marketing Membidik Konsumen Perbankan Indonesia, Jakarta: Salemba Emapat, 2010, h. 51-52.