Sikap Konsumen LANDASAN TEORI

Untuk memahami sebuah model prilaku konsumen dalam mengambil sebuah keputusan pembelian dan mengkonsumsi suatu barangjasa melalui beberapa tahapan seperti tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, serta kepuasan konsumen itu sendiri. Harrison 2000 menyebutkan bahwa sebagian besar kajian prilaku konsumen terpusat pada model perilaku konsumen yang dikembangkan pada akhir tahun 1960-an. Model ini melihat konsumen sebagai information processor. Salah satu model perilaku konsumen yang paling banyak dikutip adalah model pengambilan keputusan konsumen Engel Kollat- Blackwell Engel et al., 1968 model perilaku ini merupakan model-model pengambilan keputusan yang berbasis AIDA awareness, interest, desire, dan action dan membagi pengambilan keputusan menjadi lima tahapan yang saling terkait, antara lain: pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasian pilihan keputusan pembelian dan pascapembelian. Proses keputusan konsumen di pengaruhi oleh 3 faktor, antara lain: strategi pemasaran, perbedaan indivindu, dan faktor lingkungan pemahaman yang baik terhadap proses keputusan konsumen akan menghasilkan sebuah rumusan strategi pemasaran yang lebih baik bagi perusahaan, selain itu juga dapat melahirkan perumusan kebijakan publik untuk melindungi kepentingan konsumen, serta perancangan pendidikan konsumen yang lebih baik. Dalam keputusan pembelian, kegiatan konsumen yang bersifat mental maupun fisik adalah melalui suatu tahapan proses sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Tahap-tahap Proses Keputusan Sumber: Engel, Blackwell, Miniard 1994

G. Kesadaran Masyarakat Dalam Berasuransi

Dalam kamus bahasa Indonesia kesadaran diambil dari kata sadar yang didefinisikan sebagai keadaaan mengerti atau tahu akan sesuatu. 40 Sedangkan Kainth 2009 mendefinisikan kesadaran sebagai kepemilikan pengetahuan seseorang sehingga ia menjadi sadar akan kehadiran seseorang, situasi, atau sesuatu hal. Kesadaran biasanya hadir dari dalam diri sendiri atau juga dari dorongan luar, karena suatu keinginan atau kebutuhan. Kesadaran yang didorong dari luar dapat dimunculkan karena adanya suatu faktor pemicu yang sengaja dibuat oleh orang lain atau kondisi tertentu yang membuat individu memiliki kesadaran. Hermawanti, 2013. 40 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani, hl.370. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil