4
dari NOMENSEN-UMA bersinggungan dengan angkot KPUM 40, KPUM 31, dan KPUM 65 bersinggungan sebesar 60, dan dari arah PASAR 3-UMA
bersinggungan dengan angkot 74 sebesar 70. Dari beberapa moda diatas maka, dipilih armada jenis KPUM 04 untuk diteliti
berdasarkan pola pelaku perjalanan rute Amplas-UMA yang sudah dijelaskan diatas dan dari hasil survei pendahuluan yang sudah dilakukan terlihat banyak
pelaku perjalanan yang lebih memilih menggunakan angkutan KPUM 04 untuk mencapai tujuan perjalanan, namun terlihat sistem pelayanan operasinal angkutan
umum KPUM 04 ini belum melayani sesuai dengan standart kebutuhan masyarakat. Indikator tersebut muncul dari permasalahan umum angkutan yaitu:
Waktu perjalanyan yang lama, waktu tunggu yang lama, Penumpang yang berlebih pada jam-jam puncak dan kosong pada waktu jam sepi, serta terjadi
penumpukan angkutan pada derah-daerah tertentu saja. Maka untuk itu akan diteliti bagaimana operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04.
1.3 Perumusan Masalahan
Penyelenggaraan angkutan umum bukanlah masalah yang sederhana, ini disebabkan karena kepentingan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan
yang saling bertolak belakang. dari hasil survei pendahuluan terlihat permasalahan pada sistem pelayanan operasinal angkutan umum KPUM 04 belum melayani
sesuai dengan standart kebutuhan masyarakat. Indikator tersebut muncul dari permasalahan umum angkutan yaitu: Waktu perjalanyan yang lama, waktu tunggu
yang lama, Penumpang yang berlebih pada jam-jam puncak dan kosong pada
Universitas Sumatera Utara
5
waktu jam sepi, serta terjadi penumpukan angkutan pada derah-daerah tertentu saja. Maka analisis terhadap operasional angkutan menjadi hal yang penting untuk
melihat konflik kepentingan antara pengguna, sehingga akan diteliti bagaimana operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04 pada saat jam sibuk dan jam
sepi peak dan off peak untuk mengoptimalkan suatu keseimbangan supply dan demand pada angkutan umum KPUM 04 yang melayani rute Amplas-UMA.
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah angkutan umum KPUM 04 pada rute Amplas-UMA mampu untuk
memenuhi kebutuhan perjalanan pada penumpang koridor tersebut? 2. Apakah operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04 telah memenuhi
kriteria dari World Bank dan Standart Dinas Perhubunga?
1.4 Batasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan waktu dan untuk menghindari penelitian yang terlalu luas, maka dibuat batasan masalah yang menitik beratkan pada:
1. Analisis operasional pelayanan angkutan penumpang umum kota Medan dengan armada KPUM 04,
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu rute yaitu jurusan Amplas –
UMA dengan armada KPUM 04, 3. Penelitian dilakukan selama 1 minggu,
4. Besar kebutuhan angkutan umum yang dihitung berdasarkan waktu rit hanya ditinjau dari waktu tempuh, rit, headway, dan jumlah armada,
Universitas Sumatera Utara
6
5. Operasional pelayanan angkutan KPUM 04 hanya ditinjau dari waktu tempuh, rit, headway, dan jumlah armada,
6. Tidak dilakukan analisa biaya yang berhubungan dengan keberadaan angkutan kota ini,
7. Standar yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah standar Dinas Perhubungan dan dari The World Bank.
1.5 Tujuan Penelitian