Trayek Angkutan Umum Penumpang

19 umum adalah sebesar x, maka secara matimatis jumlah pengguna angkutan umum ditulis: Pengguna angkutan umum = kelompok ketergantungan + x kelompok pemilih Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa penggunaan angkutan umum akan selalu ada. Dengan demikian dapat dikatakan, jumlah pengguna angkuatan umum pada suatu kota pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dari kota tersebut, dan kondisi pelanyanan angkutan umum.

2.3 Penentuan Wilayah Pelayanan Angkutan Umum Penumpang

Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, penentuan batas wilayah angkutan penumpang umum diperlukan untuk : a. Merencanakan sistem pelayanan angkutan umum penumpang. b. Menetapkan kewenangan penyediaan, pengelolaan dan pengaturan pelayanan angkutan umum penumpang.

2.3.1 Trayek Angkutan Umum Penumpang

Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal PP No. 41 Th. 1993. Sehingga trayek adalah lintasan pergerakan angkutan umum yang menghubungkan titik asal ke titik tujuan dengan melalui rute yang ada. Sedangkan pengertian rute adalah jaringan jalan atau ruas jalan yang dilalui angkutan umum untuk mencapai titik Universitas Sumatera Utara 20 tujuan dari titik asal. Jadi dalam suatu trayek mencakup beberapa rute yang dilalui La Gusti Negeri, 2009. Dalam penyusunan jaringan trayek, telah ditetapkan hierarki trayek yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Th. 1993 yaitu : a. Trayek utama yang diselenggarakan dengan ciri – ciri pelayanan : 1. Mempunyai jadwal tetap 2. Melayani angkutan antara kawasan utama, antara kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri melakukan perjalanan ulang – alik secara tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal. 3. Dilayani oleh mobil bus umum 4. Pelayanan cepat dan atau lambat 5. Jarak pendek 6. Melalui tempat – tempat yang ditetapkan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang b. Trayek cabang yang diselenggarakan dengan ciri – ciri pelayanan : 1. Mempunyai jadwal tetap 2. Melayani angkutan antar kawasan pendukung, antara kawasan pendukung dan pemukiman 3. Dilayani dengan mobil bus umum 4. Pelayanan cepat dan atau lambat 5. Jarak pendek 6. Melalui tempat tempat yang telah ditetapkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang Universitas Sumatera Utara 21 c. Trayek ranting yang diselenggarakan dengan ciri – ciri pelayanan : 1. Melayani angkutan dalam kawasan pemukiman 2. Dilayani dengan mobil bus umum dan atau mobil penumpang umum 3. Pelayanan lambat 4. Jarak pendek 5. Melalui tempat tempat yang telah ditetapkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. d.Trayek langsung yang diselenggarakan dengan ciri – ciri pelayanan : mempunyai jadwal tetap 1. Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat missal dan langsung 2. Dilayani oleh mobil bus umum 3. Pelayanan cepat 4. Jarak pendek 5. Melalui tempat tempat yang ditetapkan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang Keterangan :  Yang dimaksud dengan mempunyai jadwal tetap adalah pengaturan jam perjalanan setiap mobil bus umum, meliputi jam keberangkatan, persinggahan dan kedatangan dalam terminal terminal yang wajib disinggahi. Universitas Sumatera Utara 22  Kawasan utama yaitu kawasan yang merupakan pembangkit perjalanan yang tinggi seperti kawasan perdagangan utama, perkantoran di dalam kota yang membutuhkan pelayanan yang cukup tinggi.  Kawasan pemukiman adalah suatu kawasan perumahan tempat penduduk bermukim yang memerlukan jasa angkutan.  Trayek langsung yaitu trayek yang menghubungkan langsung antara dua kawasan yang permintaan angkutan keduanya tinggi, dengan syarat bahwa kondisi prasarana jalan yang memungkinkan untuk dilaksanakan trayek tersebut. Direktorat Bina Marga Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota Tabel 2.1. klasifikasi Trayek dan Jenis Pelayanan Klasifikasi Trayek Jenis Pelayanan Jenis Angkutan Kapasitas Penumpang Per HariKendr Utama  Cepat  Lambat  Bus besar Lantai ganda  Bus besar Lantai tunggal 1.500-1.800 1000-1.200 Universitas Sumatera Utara 23  Bus sedang 500-600 Cabang  Cepat  Lambat  Bus besar  Bus sedang  Bus kecil 1.000-1.200 500-600 300-400 Ranting  Lambat  Bus besar  Bus sedang  MPU 500-600 300-400 250-300 Langsung  Cepat  Bus besar  Bus sedang  Bus kecil 1.000-1.200 500-600 300-400 Sumber: Direktoral Jenderal Perhubungan Darat RI 2.4 Karakteristik Operasional Angkutan Umum 2.4.1 Faktor Muatan

Dokumen yang terkait

Analisa Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Kota Medan Dengan Menggunakan Random Regret Minimization (Studi Kasus:Rute Rencana Dalam Pembangunan Monorel Kota Medan)

14 94 105

Analisis Pemilihan Moda Angkutan Umum Rute Medan – Bandara Kuala Namu (Studi Kasus : Kompetisi antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara Koridor 1)

21 150 250

Analisis Kinerja Angkutan Umum Pedesaan-Perkotaan (Studi Kasus : Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang-Kota Medan)

5 74 171

Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota (Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung)

1 85 116

Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (MPU) Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan (KPUM) Trayek 64

15 124 132

PERBANDINGAN TARIF ANGKUTAN UMUM (BUS DAN MOBIL PENUMPANG UMUM) BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL PERBANDINGAN TARIF ANGKUTAN UMUM (BUS DAN MOBIL PENUMPANG UMUM) BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Bara

1 5 14

Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 0 147

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi - Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum - Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 0 11

ANALISIS OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM KOTA MEDAN JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM (STUDI KASUS : KPUM 04 TRAYEK AMPLAS – UMA)

0 0 21