Teknik Pengambilan Sample Penelitian Terdahulu yang Terkait. Tabel . Penelitian Terkait

39  Bus besar lantai ganda  Bus templeartikulasi  Bus besar lantai ganda  Bus templeartikulasi  Bus sedang  Bus kecil  MPU hanya roda empat Sumber : SK Dirjen Perhubungan 6872002

2.5 Teknik Pengambilan Sample

Pengambilan sample adalah mendapatkan sample dengan jumlah relatif kecil dibanding dengan jumlah populasi tetapi mampu mempresentasikan seluruh populasi tersebut. Untuk itu sangat penting menentukan cara yang tepat dalam menarik sample yang dimaksud agar benar-benar mampu mempresentasikan kondisi seluruh populasi. Teknik penarikan sample yang dipergunakan adalah sample acak sederhana. Secara matematis, besarnya sample dari populasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Menghitung standar error dari rata-rata sample: Sex = …………………………………………………....2.9 Dimana: Sex = standar error dari rata-rata sample; Se = sampling error; Universitas Sumatera Utara 40 Z = tingkat kepercayaan Dengan tingkat kepercayaan 95 dan sampling error 5 maka jumlah data yang dibutuhkan adalah: n ’ = 2 [ � ] 2 S2, untuk populasi yang tidak terbatas…………………2.10 n = ′ 1+ � ′ n , untuk populasi yang terbatas…………………………….2.11 Dimana: n ’ = jumlah sample data tidak terbatas n = jumlah sample data terbatas N = jumlah populasi s = standar deviasi dari variable yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan jumlah sample, misalnya produksi perjalanan s2 = varian Universitas Sumatera Utara 41 2.6 Penelitian Terdahulu yang Terkait. Tabel 2.6. Penelitian Terkait Judul 1. Studi Tingkat Pelayanan Angkutan Umum DAMRI di Kota Manado oleh Johan Paul Engelberthus Anggoman, Universitas Diponegoro. Masalah Penelitian ini mengkaji lebih menekankan pada studi yang melihat sejauh mana tingkat pelayanan yang diharapkan dari sisi penyedia supply dalam hal ini perum DAMRI dan dari sisi pengguna demand yaitu dengan menggali informasi mengenai persepsi mereka terhadap kualitas tingkat pelayanan yang diperoleh. Metode metode Sturgess Hasil Dari hasil analisis diketahui bahwa kelima armada bus DAMRI pada wilayah studi mempunyai kinerja baik. Namun dari pengamatan yang dilakukan selama survei dan disesuaikan dengan standar pelayanan dari Departemen Perhubungan, ada beberapa kriteria yang mempunyai nilai kurang, yaitu headway, frekwensi, waktu pelayanan dan awalakhir perjalanan sedangkan untuk kriteria sedang yaitu jumlah kendaraan yang beroperas. Sedangkan dari sisi demand diketahui bahwa pengguna yang memilih angkutan DAMRI dengan alasan murah, frekwensi melakukan perjalanan setiap hari, akses ke jalur trayek antara 0 – 200 m cukup tinggi. Kesamaan dalam Penelitian Melihat kinerja angkutan berdasarkan waktu rit, waktu tempuh, headway apakah sesuai dengan standart Dinas Perhubungan. Judul 2. Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Bis Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya Malang oleh Khrisna Varian K. Hera Widyastuti, Ir., M.T., PhD, Intitut Teknologi Sepuluh November. Universitas Sumatera Utara 42 Masalah Pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah menganalisis waktu tempuh rata-rata sepanjang rute, menganalisis demand dan load factor, serta mencari load factor lima tahun yang akan datang. Metode Metode furness. Hasil Dari hasil analisis diketahui bahwa dilihat dari waktu tempuh rata-rata untuk bus patas lebih besar volume lalu lintas pada hari sabtu dari pada hari rabu; dilihat dari load factor rata-rata untuk bus patas untuk jurusan Surabaya- Malang berlebih jumlah armadanya, dilihat dari nilai load factor yang diperoleh disimpulkan kapasitas penumpang masih memenuhi dan armada masih mencukupi. Sehingga dari kesimpulan keseluruhan didapat bahwa bus tersebut berlebih dan untuk lima tahun kedepan jumlah bus masih mencukupi untuk memenuhi keinginan pengguna. Kesamaan dalam Penelitian Menghitung Load Factor Kendaraan. Judul 3. Evaluasi Kinerja Angkutan kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU. Studi kasus: angkutan umum kpum trayek 64 oleh Thomas Andrian, universitas Sumatera Utara. Masalah Penelitian ini mengevaluasi kinerja angkutan KPUM 64 untuk mengeliminir konflik antara pengguna dan penyedia jasa angkutan. Metode Metode literatur yaitu menggunakan rumusan-rumusan yang didapat dari literatur yang diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak software yaitu microsft excel. Hasil Kinerja angkutan umum KPUM 64 dapat diterima; untuk waktu tempuh dari awal hingga akhir perjalanan atau sebaliknya rata-rata memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 92 menit; laod factor pada KPUM 64 ini sangat rendah dengan rata-rata pada rentang waktu hanya mencapai 23 artinya jumlah tempat duduk yang disediakan tidak terisi penuh, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi kelebihan supply dibandinggkan demand yang ada; khusus untuk jarak antar kendaraan nilai yang Universitas Sumatera Utara 43 ada sangat jauh di bawah nilai yang disarankan oleh world bank, hal ini dari segi penumpang tentunya sangat menguntungkan tetapi dilain sisi sebenarnya telah terjadi pemborosan yang besar dikarenakan supply yang terlalu besar jika dibandingkan demand yang ada. Kesamaan dalam Penelitian Mengevaluasi kinerja angkutan yang ditinjau dari jumlah armada, waktu tempuh, rit, dan headway apakah sesuai dengan standart world Bank dan dinas Perhubungan pada waktu peak dan off peak, sama-sama menggunakan metode literatur. Judul 4. Kinerja Angkutan Umum dengan Metode Quality Function Deployment QFD Pada Kawasan Industri Marmer Di Kabupaten Tulungagung oleh Susilowati, dkk, Universitas Brawijaya Malang. Masalah Penelitian ini mengevaluasi kinerja rute angkutan umum, dan membuat rekomendasi penataan angkutan umum di Kawasan Industri Marmer dengan memperhatikan tingkat pelayanan terhadap penumpang di Kabupaten Tulungagung. Metode Metode analisis adalah deskriptif kualitatif mengenai karakteristik penumpang dan pelayanan angkutan umum, analisa kinerja rute, pelayanan lalu lintas dan metode QFD Quality Function Deployment. Hasil Dari rekomendasi untuk perbaikan pelayanan angkutan ini adalah perbaikan headway, mempertahankan kinerja operasional seperti kecepatan rata-rata sesuai dengan standar, perbaikan tingkat pelayanan jalan dan perbaikan tingkat pelayanan angkutan demi kenyamanan dan keselamatan penumpang. Kesamaan dalam Penelitian Mengetahui karakteristik penumpang Judul 5. Evaluasi Pelayanan Dan Kelayakan Trayek Angkutan Umum Perkotaan Di Kota Semarang, oleh Alfa Narendra, Universitas Diponegoro. Masalah Penelitian ini mengevaluasi kinerja operasi angkutan Universitas Sumatera Utara 44 umum untuk masing -masing jenis moda, karakteristik operasi, dan trayek, Juga dilakukan estimasi biaya operasi kendaraan angkutan umum dalam kaitannya dengan permintaan dan kemampuan penumpang yang ada. Metode Metoda statistik analisa regresi Hasil AUP lebih cocok melayani trayek dengan jumlah penumpang 4.000 penumpang per hari, secara keseluruhan tarif yang dikenakan tidak mampu menutupi biaya operasional angkutan umum khususnya bis Damri dan semakin banyak kendaraan yang dioperasikan maka operator akan semakin merugi. Kesamaan dalam Penelitian Mengetahui kebutuhan angkutan pada saat jam sibuk dan jam sunyi peak dan off peak. Judul 6.Studi Kebutuhan Angkutan Umum Penumpang Perkotaan Di Kota Palu Studi kasus: Trayek Mamboro- Manonda, oleh Ana Febrianti, Universitas Tadulako Palu Masalah Penelitian ini mengestimasi kebutuhan jumlah angkutan umum perkotaan trayek Mamboro – Manonda Kota Palu berdasarkan jumlah penumpang yang naik – turun di sepanjang trayek. Metode Metode literatur yaitu menggunakan rumusan-rumusan yang didapat dari literatur yang diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak software yaitu microsft excel. Hasil Disimpulkan terdapat kelebihan jumlah armada angkutan yang beroperasi sebesar 64, persentasi kelebihan armada didasarkan pada jumlah armada angkutan kota dari dinas perhubungan dan informatikan kota Palu sehingga dapat dikatakan bahwa penambahan ijin trayek ini sudah tidak dibutuhkan; dilihat dari kebutuhan jumlah armada yang beroperasi pada periode sibuk sebesar 187 kendaraan sehingga untuk mencapai keseimbangan antara permintaan dan supply maka jumlah armada yang beroperasi selama jam sibuk harus diatur penjadwalan keberangkatan disetiap terminal sebagai awal dan akhir perjalananya; penelitian ini juga meyimpulkan bahwa tahun 2015 tidak diperlukan penambahan armada angkutan pada trayek ini. Kesamaan dalam Mengetahui kebutuhan angkutan pada saat jam sibuk Universitas Sumatera Utara 45 Penelitian peak, sama-sama menggunakan metode literatur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan adalah survei skala kecil yang dilakukan dan merupakan bahan pertimbangan sebelum survei sesungguhnya dilaksanakan. Sehingga dalam pelaksanaan survei dapat dilakukan secara terkoordinasi dan terencana dengan baik serta data yang dicari dapat diperoleh lengkap dan akurat. Maksud dan tujuan survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tempat titik-titik pemberhentian angkutan umum yang sering menaikkan dan menurunkan penumpang pada angkutan umum KPUM 04, saat jumlah penumpaang paling banyak, dan rata-rata angkutan yang beroperasi setiap hari, sehingga data yang diambil dapat mewakili. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Kota Medan Dengan Menggunakan Random Regret Minimization (Studi Kasus:Rute Rencana Dalam Pembangunan Monorel Kota Medan)

14 94 105

Analisis Pemilihan Moda Angkutan Umum Rute Medan – Bandara Kuala Namu (Studi Kasus : Kompetisi antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara Koridor 1)

21 150 250

Analisis Kinerja Angkutan Umum Pedesaan-Perkotaan (Studi Kasus : Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang-Kota Medan)

5 74 171

Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota (Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung)

1 85 116

Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (MPU) Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan (KPUM) Trayek 64

15 124 132

PERBANDINGAN TARIF ANGKUTAN UMUM (BUS DAN MOBIL PENUMPANG UMUM) BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL PERBANDINGAN TARIF ANGKUTAN UMUM (BUS DAN MOBIL PENUMPANG UMUM) BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Bara

1 5 14

Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 0 147

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi - Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum - Analisis Operasional Angkutan Umum Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum (Studi Kasus: KPUM 04 Amplas – UMA)

0 0 11

ANALISIS OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM KOTA MEDAN JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM (STUDI KASUS : KPUM 04 TRAYEK AMPLAS – UMA)

0 0 21