17
permintaan. Pelanyanan angkutan umum akan berjalan dengan baik apabila dapat tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.
2.2.2 Tujuan Angkutan Umum
Tujuan utama angkutan penumpang umum adalah menyediakan pelanyanan angkutan yang baik, dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelanyanan yang baik
adalah pelanyanan yang lancar, aman, cepat, murah, dan nyaman. Selain itu keberadaan angkutan penumpang juga membuka lapangan kerja. Tingkat
pelayanan angkutan umum biasanya dinyatakan dalam beberapa parameter antara lain frekuensi, waktu perjalanan dan selang waktu antara kendaraan dan Load
Factor. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pelayanan angkutan umum
meliputi : a. Waktu perjalanan, merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat
pelayanan. b. Ketergantungan, merupakan kemampuan angkutan melayani penumpang
setiap saat untuk semua tujuan perjalanannya. c. Kenyamanan, menyangkut kenyamanan penumpang di dalam dan di luar
angkutan. d. Keamanan.
e. Biaya, yaitu total biaya yang dikeluarkan penumpang untuk sampai ke tujuan perjalan.
Tujuan dari operasi pelanyanan angkutan umum adalah menyediakan lanyanan angkutan pada saat dan tempat yang tepat untuk memenuhi permintaan
masyarakat yang sangat beragam.
Universitas Sumatera Utara
18
2.2.3 Karakteristik Penggunaan Angkutan Umum
Dilihat dari pemenuhan dari Mobilitasnya, masyarakat perkotaan dibagi dalam 2 segmen, yaitu kelompok pemilih choice diartikan sebagai orang-orang yang
mempunyai pilihan dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Mereka terdiri dari orang yang dapat menggunakan kendaraan pribadi karena dari segi financial,
legal, dan fisik hal itu dimungkinkan. Yang kedua kelompok ketergantungan captive artinya kelompok ini
tergantung pada angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Mereka terdiri dari orang-orang yang tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi
karena tidak memenuhi syarat finalsial, legal, dan fisik. Bagi kelompok ini tidak ada pilihan lain untuk memenuhi kebutuhaan mobilitasnya, kecuali menggunakan
angkutan umum. Bagi kota-kota di Negara berkembang , kelompok ketergantungan relative
sangat banyak jumlah perentasenya. Ini disebabkan kondisi perekonomian dari masyarakat yang relative masih belum mapan atau dikatakan perekonomian
masyarakatnya masih mengarah menengah kebawah, sehingga tingkat kepemilikan kendaraan masih rendah.
Berdasarkan karekteristik kelompok pemilih dan kelompok ketergantungan, maka dapat dilihat bahwa penggunaan angkutan umum pada dasarnya terdiri dari
seluruh kelompok keterganatungan dan sebagian kelompok pemilih yang kebetulan menggunakan angkutan umum untuk pemenuhan kebutuhan
mobilitasnya. Jika presentasi kelompok pemilih yang menggunakan angkutan
Universitas Sumatera Utara
19
umum adalah sebesar x, maka secara matimatis jumlah pengguna angkutan umum ditulis:
Pengguna angkutan umum = kelompok ketergantungan + x kelompok pemilih
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa penggunaan angkutan umum akan selalu ada. Dengan demikian dapat dikatakan, jumlah pengguna angkuatan umum
pada suatu kota pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dari kota tersebut, dan kondisi pelanyanan angkutan umum.
2.3 Penentuan Wilayah Pelayanan Angkutan Umum Penumpang