bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari, dimana ada anggota keluarga yang bisa mengantar dibandingkan dengan ke rumah sakit kabupaten yang letaknya
relatif jauh Lampiran A hal. 136-141.
4.2.4.3 Implementasi Program
Masing-masing penerima dana, mengelola dana yang mereka terima baik untuk pelayanan kesehatan maupun dana yang lain dan menyampaikan laporan
penggunaannya secara berjenjang. Pemberi pelayanan kesehatan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga miskin sesuai dengan jenjang pelayanan
yang mereka berikan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit secara gratis kepada keluarga miskin
sasaran tergantung dari ketersediaan anggaran program yang ada di rumah sakit, karena pemerintah Kabupaten Klaten tidak mampu menanggung apabila realisasi
biaya pelayanan lebih besar dari pagu yang sudah dialokasikan. Akan tetapi minimal biaya kamar untuk Kelas III tetap gratis Lampiran A hal. 129.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Bayat diberikan terhadap semua jenis pelayanan yang tersedia di Puskesmas. Apabila Puskesmas tidak mampu
menangani akan dirujuk ke rumah sakit kabupaten. Alokasi dana yang dikelola Puskesmas Bayat tidak mengalami kekurangan karena kekurangan dana pada
salah satu komponen program dapat diambilkan dari komponen program yang lain Lampiran A hal. 130.
Pelayanan kesehatan oleh bidan di Desa Jotangan diberikan kepada rata- rata 100 seratus orang per bulan yang mayoritas menggunakan kartu sehat
70. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan bidan masih dalam kategori
penyakita ringan dan persalinan tanpa penyulit. Apabila tidak sanggup ditangani dan terhadap persalinan dengan penyulit akan dirujuk ke Puskesmas Bayat
Lampiran A hal. 131.
4.2.5 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin JPKMM
4.2.5.1 Penentuan Sasaran
Penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat miskin yang menjadi peserta dalam program ini ditetapkan oleh pemerintah kabupatenkota
dan disahkan oleh BupatiWalikota. Berdasarkan data tersebut, PT Askes menerbitkan kartu askes maskin Depkes, 2005:3 dan Lampiran A hal. 128.
Peserta program JPKMM Kabupaten Klaten sebanyak 258.988 jiwa Lampiran A hal. 127. Jumlah ini mendekati angka kemiskinan menurut BPS
tahun 2003 sebesar 267.100 jiwa TABEL I.1, berbeda dengan data dari KPK Kabupaten Klaten sebesar 413.520 jiwa TABEL I.2. Berdasarkan data dari
Puskesmas Bayat peserta program untuk Kecamatan Bayat 20.979 jiwa dengan cadangan 1.103 jiwa. Jumlah ini juga dibawah data KPK Kabupaten Klaten
sebesar 31.095 jiwa. Desa Jotangan yang terdaftar sebanyak 1.054 jiwa dengan cadangan 55 jiwa dari 2.509 jiwa penduduk miskin di desa tersebut atau kurang
dari 50 yang terdaftar. Dengan naiknya peserta dari 36.146.700 jiwa menjadi 60 juta jiwa lebih
Lampiran A hal. 128 diharapkan ada penambahan peserta program untuk Kabupaten Klaten danatau Desa Jotangan. Jumlah sasaran yang besar tersebut
dengan pertimbangan bahwa pemanfaatan program ini dengan tingkat utilitas sebesar 15.
4.2.5.2 Peranan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Pada tingkat
kabupatenkota dibentuk
Forum Konsultasi yang terdiri dari unsur-unsur setda, bappeda, dinas kesehatan, rumah sakit, dan PT Askes yang
bertugas mengadakan pemantauan dan pengawasan dalam penyelenggaraan program. Juga dibentuk Forum Komunikasi yang terdiri dari Forum Konsultasi
ditambah wakil kelompok masyarakat Depkes, 2005:9. Dalam penyelenggaraan PJKMM, PT Askes menggunakan fasilitas
kesehatan milik pemerintah sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK utama. PT Askes membuat Perjanjian Kerjasama PKS dengan seluruh PPK. Bagi PPK
Strata I puskesmas beserta jaringannya dibuat perjanjian dengan Kepala Dinas Kesehatan selaku pembina puskesmas, dan bagi PPK Strata II dan III dengan
pimpinan rumah sakit yang termasuk memuat juga negosiasi besarnya tarif yang dikenakan dalam program ini. Pelayanan obat mengacu pada DPHO PT Askes
Depkes, 2005:4. Pemerintah Kabupatenkota mempunyai kewenangan dalam penetapan
masyarakat miskin yang menjadi peserta. Apabila jumlah peserta melebihi jumlah yang ditetapkan Departemen Kesehatan, iuran kelebihan jumlah peserta dapat
ditanggulangi pemerintah daerah tersebut Depkes, 2005:3. Mengingat keterbatasan keuangan, Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan sesuai dengan
pagu dari pemerintah pusat. Masyarakat miskin yang menjadi peserta program diberikan kartu askes
maskin. Masyarakat miskin yang belum terdaftar, tetap dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan menggunakan SKTM. Selanjutnya mereka dapat
menggunakan pelayanan kesehatan secara berjenjang sesuai dengan tingkatan