Dana BOS diberikan selama enam bulan untuk periode Juli-Desember yang dibayarkan dalam satu kali pembayaran. Dana BOS dibayarkan ke rekening
sekolah melalui PT Pos IndonesiaBank Pemerintah Depdiknas dan Depag, 2005:12. Pencairan dana BOS untuk SD di Desa Jotangan sampai dengan akhir
bulan Agustus 2005, pihak sekolah belum menerima pemberitahuan pencairan dananya Lampiran A hal. 134.
4.2.4 PKPS BBM Bidang Kesehatan 4.2.4.1 Penentuan Sasaran
Penetapan sasaran dimulai dari Tim Desa yang selanjutnya dikirimkan ke Tim Koordinasi KabupatenKota untuk mendapatkan penetapan. Tim Desa dalam
penetapan sasaran melakukan pemutakhiran data rumah tangga miskin dari Petugas Lapangan Keluarga Berencana Depkes, 2003:4.
Keluarga sasaran program ini di Kabupaten Klaten sebanyak 93.172 keluarga, sedangkan jumlah sasaran program di Desa Jotangan adalah 485
keluarga BAB III.3.2.3.4.. Jumlah sasaran yang sama dengan jumlah keluarga miskin yang ada ini dengan pertimbangan bahwa pemanfaatan program ini dengan
tingkat utilitas 15, yaitu keluarga sasaran yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 15 dari keseluruhan keluarga sasaran.
4.2.4.2 Peranan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Pemerintah pada tingkat kabupatenkota dibentuk Tim Koordinasi KabupatenKota yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah tingkat kabupatenkota.
Tim ini mempunyai tugas merumuskan kebijakan setempat, menetapkan alokasi untuk masing-masing puskesmas dan bidan di desa, koordinasi, pemantauan
pelaporan, pengawasan dan pengendalian. Pada tingkat kecamatan dibentuk Tim Koordinasi Kecamatan yang terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas, Mantri
Statistik, lintas sektor terkait lainnya, dan semu kepala desa di wilayah kecamatan Depkes, 2003:29-30.
Kepala Desa dan Camat mempunyai peranan yang lain dalam program ini. Kepala Desa dengan diketahui Camat dapat menerbitkan Surat Keterangan Tidak
Mampu SKTM bagi masyarakat miskin yang belum mempunyai kartu sehat namun tidak mampu membayar biaya berobat Lampiran A hal. 137.
Masyarakat miskin yang mempunyai kartu miskinSKTM menggunakan pelayanan kesehatan secara berjenjang sesuai dengan tingkatan penyakitnya.
Masyarakat Desa Jotangan paling banyak memanfaatkan program ini pada bidan desa dan Puskesmas Bayat. Rata-rata pasien di bidan desa sebanyak 100 orang
dan 70 menggunakan kartu sehat untuk memperoleh pelayanan. Apabila bidan desa tidak sanggup menangani maka akan dirujuk ke Puskesmas Bayat. Lampiran
A hal. 134 Selanjutnya apabila Puskesmas Bayat tidak mampu menangani maka ada
dua pilihan yang harus dipilih oleh masyarakat untuk memperoleh pengobatan. Pilihan pertama yaitu meminta rujukan ke Rumah Sakit Kabupaten. Apabila
pilihan ini diambil maka mereka harus ke Kota Klaten yang tentunya memerlukan ongkos transportasi dan waktu karena jaraknya sekitar 25 km. Pilihan kedua yaitu
berobat ke praktek dokter umum. Apabila pilihan ini diambil maka mereka harus keluar biaya berobat yang tentunya lebih besar daripada bila berobat biasa ke
bidan desa atau puskesmas yang hanya Rp 2.000,-. Pilihan yang lebih banyak diambil adalah berobat ke praktek dokter umum. Waktu berobat ke dokter umum