4.2.5.2 Peranan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Pada tingkat
kabupatenkota dibentuk
Forum Konsultasi yang terdiri dari unsur-unsur setda, bappeda, dinas kesehatan, rumah sakit, dan PT Askes yang
bertugas mengadakan pemantauan dan pengawasan dalam penyelenggaraan program. Juga dibentuk Forum Komunikasi yang terdiri dari Forum Konsultasi
ditambah wakil kelompok masyarakat Depkes, 2005:9. Dalam penyelenggaraan PJKMM, PT Askes menggunakan fasilitas
kesehatan milik pemerintah sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK utama. PT Askes membuat Perjanjian Kerjasama PKS dengan seluruh PPK. Bagi PPK
Strata I puskesmas beserta jaringannya dibuat perjanjian dengan Kepala Dinas Kesehatan selaku pembina puskesmas, dan bagi PPK Strata II dan III dengan
pimpinan rumah sakit yang termasuk memuat juga negosiasi besarnya tarif yang dikenakan dalam program ini. Pelayanan obat mengacu pada DPHO PT Askes
Depkes, 2005:4. Pemerintah Kabupatenkota mempunyai kewenangan dalam penetapan
masyarakat miskin yang menjadi peserta. Apabila jumlah peserta melebihi jumlah yang ditetapkan Departemen Kesehatan, iuran kelebihan jumlah peserta dapat
ditanggulangi pemerintah daerah tersebut Depkes, 2005:3. Mengingat keterbatasan keuangan, Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan sesuai dengan
pagu dari pemerintah pusat. Masyarakat miskin yang menjadi peserta program diberikan kartu askes
maskin. Masyarakat miskin yang belum terdaftar, tetap dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan menggunakan SKTM. Selanjutnya mereka dapat
menggunakan pelayanan kesehatan secara berjenjang sesuai dengan tingkatan
penyakitnya. Fenomena yang terjadi di rumah sakit pemerintah kabupaten bahwa kamar kelas III penuh yang diantaranya adalah pasien yang menggunakan kartu
askes maskin. Keterbatasan kapasitas kamar kelas III pada rumah sakit membuat masyarakat miskin harus bersabar untuk memperoleh pelayanan di rumah sakit
tersebut Lampiran A hal. 128. Peranan masyarakat lainnya melalui perwakilan kelompok masyarakat menjadi anggota Forum Komunikasi dan menyampaikan
pengaduan Depkes, 2005:9.
4.2.5.3 Implementasi Program JPKMM
Pelaksanaan program dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin dalam PKPS BBM tahun sebelumnya dengan Program
JPKMM tidak mengalami perbedaan yang mendasar. Perbedaan terbesar pada pengadministrasian dana program. Jika dalam program tahun sebelumnya pemberi
pelayanan kesehatan mengelola dananya sendiri, maka dalam Program JPKMM pemberi pelayanan kesehatan sebatas memberikan pelayanan kesehatan untuk
kemudian setiap bulannya diklaimkan kepada PT Askes selaku penyelenggara program.
Pemberian pelayanan dasar kesehatan di puskesmas dan jaringannya, PT Askes melaksanakan sistem kapitasi yaitu setiap keluarga miskin dialokasikan
dana sebesar Rp 1.000,-jiwabulan. Dana tersebut dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk miskin, penyuluhan
kesehatan, dan revitalisasi posyandu. Alokasi dana tersebut sepenuhnya menjadi hak dan tanggungjawab puskesmas tersebut. Untuk rawat inap dan persalinan,