Implementasi Program JPKMM Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin JPKMM

menjadi lokasi PPK adalah Kecamatan Jatinom, Manisrenggo, Kemalang, Trucuk dan Bayat. Penentuan kegiatan yang akan dibiayai oleh PPK dilaksanakan secara berjenjang dari musyawarah dusun dan musyawarah khusus perempuan, musyawarah desa, dan Musyawarah Antar Desa MAD. Setiap Desa mengajukan satu usulan kegiatan terbaik hasil musdes. Proses tersebut berlangsung selama 3 tahun pengalokasian dana PPK di Kabupaten Klaten Lampiran A hal. 134. Penetapan kegiatan PPK di Kecamatan Bayat pada tahun 2002 sebanyak 10 desa dari 18 desa, sedangkan tahun 2003 dan 2004 kegiatan dapat dilaksanakan di 18 desa Lampiran A hal. 136. Selama 3 tahun kompetisi pengusulan kegiatan melalui MAD dalam PPK di Kecamatan Bayat ini, Desa Jotangan selalu memperoleh kegiatan yang didanai dari PPK Tabel III.4.

4.2.6.2 Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat

Seluruh proses kegiatan dalam PPK pada hakekatnya memiliki dua dimensi, yaitu: a memberikan wewenang dan kepercayaan kepada masyarakat untuk menentukan sendiri kebutuhannya, merencanakan dan mengambil keputusan secara terbuka dan penuh tanggung jawab; b menyediakan lingkungan kondusif untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Azas dalam PPK yaitu: Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat DOUM Depdagri, 2002:1. Pelaku utama PPK adalah masyarakat terutama kelompok penduduk miskin perdesaan selaku pengambil keputusan di desa. Sedangkan pelaku di tingkat kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berfungsi sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PPK dapat tercapai, dipenuhi dan dilaksanakan secara benar dan konsisten Depdagri, 2002:9. Kepala Desa, Camat, Bupati, dan Gubernur mempunyai peran sebagai pembina dan penanggung jawab pelaksanaan PPK berdasarkan tingkat wilayahnya masing-masing Depdagri, 2002:9. Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban menyediakan anggaran untuk operasional kegiatan yang besarnya 3-5 dari BLM yang diterima masyarakat Lampiran A hal. 135. Keterlibatan masyarakat Desa Jotangan dalam PPK relatif belum aktif. Masyarakat miskin yang terlibat dalam proses kegiatan PPK adalah masyarakat yang dianggap potensial yaitu bisa diharapkan sumbangan saran dan tenaganya. Sedangkan anggota masyarakat yang tidak bisa diharapkan baik tenaga dan pikirannya cenderung tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan PPK. Tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan kegiatan fisik tentunya juga mereka yang secara jasmani masih kuat meskipun mereka menerima upah setelah dipotong sebagai dana swadaya masyarakat. Keanggotaan dalam kelompok simpan pinjam maupun usaha ekonomi produktif juga cenderung kepada yang sudah lebih dahulu menjadi anggota kelompok tersebut. Keanggotaan yang baru 45 orang dari keseluruhan 485 keluarga miskin di Desa Jotangan dapat mencerminkan rendahnya akses pinjaman tersebut kepada masyarakat miskin di Desa Jotangan Lampiran A hal. 134-141

4.2.6.3 Implementasi Program PPK

Program Pengembangan Kecamatan PPK di Kabupaten Klaten masuk dalam PPK Tahap II dan dimulai tahun 2001 sampai tahun 2005. Tahun 2001