PKPS BBM Bidang Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah BOS
pelaporan, pengawasan dan pengendalian. Pada tingkat kecamatan dibentuk Tim Koordinasi Kecamatan yang terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas, Mantri
Statistik, lintas sektor terkait lainnya, dan semu kepala desa di wilayah kecamatan Depkes, 2003:29-30.
Kepala Desa dan Camat mempunyai peranan yang lain dalam program ini. Kepala Desa dengan diketahui Camat dapat menerbitkan Surat Keterangan Tidak
Mampu SKTM bagi masyarakat miskin yang belum mempunyai kartu sehat namun tidak mampu membayar biaya berobat Lampiran A hal. 137.
Masyarakat miskin yang mempunyai kartu miskinSKTM menggunakan pelayanan kesehatan secara berjenjang sesuai dengan tingkatan penyakitnya.
Masyarakat Desa Jotangan paling banyak memanfaatkan program ini pada bidan desa dan Puskesmas Bayat. Rata-rata pasien di bidan desa sebanyak 100 orang
dan 70 menggunakan kartu sehat untuk memperoleh pelayanan. Apabila bidan desa tidak sanggup menangani maka akan dirujuk ke Puskesmas Bayat. Lampiran
A hal. 134 Selanjutnya apabila Puskesmas Bayat tidak mampu menangani maka ada
dua pilihan yang harus dipilih oleh masyarakat untuk memperoleh pengobatan. Pilihan pertama yaitu meminta rujukan ke Rumah Sakit Kabupaten. Apabila
pilihan ini diambil maka mereka harus ke Kota Klaten yang tentunya memerlukan ongkos transportasi dan waktu karena jaraknya sekitar 25 km. Pilihan kedua yaitu
berobat ke praktek dokter umum. Apabila pilihan ini diambil maka mereka harus keluar biaya berobat yang tentunya lebih besar daripada bila berobat biasa ke
bidan desa atau puskesmas yang hanya Rp 2.000,-. Pilihan yang lebih banyak diambil adalah berobat ke praktek dokter umum. Waktu berobat ke dokter umum
bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari, dimana ada anggota keluarga yang bisa mengantar dibandingkan dengan ke rumah sakit kabupaten yang letaknya
relatif jauh Lampiran A hal. 136-141.