selanjutnya diklaimkan kepada PT Askes Cabang Boyolali untuk memperoleh penggantian.
3.2.4 Program Pengembangan Kecamatan PPK
Program Pengembangan Kecamatan PPK adalah bagian dari upaya Pemerintah Indonesia untuk memberdayakan masyarakat perdesaan dengan
menanggulangi masalah kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Tujuan PPK adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan
berdasarkan pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat, dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan
desa serta peningkatan penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.2.4.1 Penentuan Sasaran
Sasaran utama PPK adalah kelompok penduduk miskin perdesaan pada kecamatan miskin. Kecamatan lokasi PPK ditentukan oleh Tim Koordinasi PPK
Pusat dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah, dengan pertimbangan: a jumlah penduduk miskin; b peringkat kemiskinan; c indeks kualitas pelayanan
pendidikan dan kesehatan; dan d indeks kualitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi.
Jenis kegiatan PPK sangat terbuka untuk semua usulan kegiatan musyawarah yang akan didanai open menu, terutama jenis kegiatan yang
menguntungkan dan melibatkan banyak masyarakat miskin serta memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan. Jenis kegiatan tersebut meliputi:
a. Penyediaan prasarana sosial ekonomi.
b. Perluasan kesempatan berusaha yang meliputi Kegiatan Usaha Ekonomi
Produktif UEP dan Kegiatan Simpan Pinjam bagi Kelompok Perempuan.
c. Peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin melalui bidang pendidikan dan
kesehatan termasuk kegiatan pelatihan. 3.2.4.2 Pelaksanaan Program
1. Sosialisasi PPK dari tingkat propinsi, kabupaten, kecamatan melalui
Musawarah Antar Desa Pertama MAD I dan tingkat desa melalui Musyawarah Desa Pertama Musdes I.
2. Perencanaan Program meliputi:
a. Penggalian gagasan kelompokdusun dan musyawarah khusus perempuan
untuk membahas usulan kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan dan usulan diluar kegiatan simpan pinjam.
b. Musdes Kedua untuk menetapkan usulan kegiatan desa dan usulan simpan
pinjam kelompok perempuan yang akan diajukan ke MAD II. c.
MAD II akan membahas, memilih, memutuskan dan menetapkan peringkat usulan kegiatan dari masing-masing desa. Tim verifikasi di
tingkat kecamatan memeriksa dan menilai kelayakan usulan kegiatan dari masing-masing desa yang akan didanai PPK.
d. MAD III akan membahas dan menetapkan alokasi dana kegiatan
berdasarkan peringkat usulan kegiatan yang disetujui dalam MAD II, desain dan RAB kegiatannya. Selanjutnya Musdes III akan
mensosialisasikan hasil penetapan alokasi dana PPK. 3.
Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan kegiatan berupa koordinasi dan konsolidasi awal di kecamatan
dan persiapan pra pelaksanaan di desa. b.
Pelaksanaan kegiatan mulai dari pencairan dana, pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.
c. Penyelesaian kegiatan berupa pembuatan laporan penyelesaian
pelaksanaan kegiatan, pembuatan realisasi kegiatan dan biaya, musdes
untuk serah terima kepada masyarakat. 3.2.4.3 Pertanggungjawaban kegiatan
1. Hasil pelaksanaan kegiatan dipertanggungjawabkan dalam musdes untuk serah
terima kepada masyarakat setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. 2.
Pelaporan dilakukan melalui jalur struktural dan jalur fungsional. Pelaporan jalur struktural akan melibatkan beberapa pihak di lingkungan pemerintah.
Pelaporan jalur fungsional akan melibatkan beberapa pihak di lingkungan lembaga pendukung konsultan.
3. Pemeriksaan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara internal oleh pelaku PPK
sendiri seperti pemeriksaan rutin dan berkala oleh FK dan Pendamping Lokal, Pemeriksaan insidentil oleh KM Kabupaten dan pemeriksaan eksternal oleh
BPKP sebagai auditor resmi dalam PPK ini.
3.2.4.4 Pelaksanaan PPK di Kabupaten Klaten
Pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan di Kabupaten Klaten mengacu kepada petunjuk Teknis Operasional dan penjelasannya yang diterbitkan
oleh Tim Koordinasi PPK Pusat. Kecamatan yang memperoleh alokasi PPK yaitu: Kecamatan Bayat, Trucuk, Jatinom, Manisrenggo dan Kecamatan Kemalang.