Fungsi Komunikasi dan Sosialisasi Politik

2.4.1. Fungsi Komunikasi dan Sosialisasi Politik

Partai politik berkomunikasi dengan rakyat dalam bentuk menerima aspirasi dan menyampaikan program-program politik. Partai politik menerima aspirasi dan mengelolanya menjadi pendapat umum dan dituangkan dalam bentuk

program serta diperjuangkan menjadi keputusan pemerintah. 243 Fungsi ini juga dikenal sebagai fungsi “broker of idea” 244 dan bagi partai yang sedang

memerintah berfungsi sebagai instrumen kebijakan (parties as policy instruments 245 ) . Melalui fungsi itu, partai politik menerjemahkan dan

menggabungkan pandangan-pandangan individual dan kelompok-kelompok tertentu (interest aggregation) menjadi program (interest articulation) yang akan

Miriam Budiardjo, Op. Cit., hal. 163-164. Bandingkan dengan Moh. Kunasdi dan Bintan R. Saragih, Op. 241 Cit. , hal. 269. Almond and Powell, Op. Cit., hal. 114-127. Bandingkan dengan Clark, Op. Cit., hal. 9.

243 Friedrich, Op. Cit., hal. 442. Kranenburg dan Sabaroedin, Op. Cit., hal. 115. Dalam Konstitusi Jerman Article 21 (1) disebutkan; “Political parties participate in forming the political will of the people ..” Donald P. Kommers, The

Constitutional Jurisprudence of the Federal Republic of Germany , (Durham and London; Duke University Press, 1989), hal. 201. 244 Laski, An Introduction to Politics, Op. Cit., hal. 65. 245 Woll menyatakan sebagai berikut; “Party government stresses the parties at all stages of the policy

process. It is the parties that collectively formulate policy proposals, set the legislative agenda, and determine the timing of legislative enactments. It is the parties that make electoral choice meaningful through legislation and executive actions that are responsive to the choices made by voters .” Lihat, Woll, Op. Cit., hal. 101.

dilaksanakan pemerintah dan menjadi dasar legislasi. 246 Fungsi itu sekaligus menjembatani antara pemerintah dan rakyat sehingga terjalin komunikasi dan

sosialisasi dua arah yang dalam bentuk idealnya dapat mewujudkan government by discussion 247 antara rakyat dan pemerintah.

Di Amerika Serikat, government by discussion diwujudkan dalam empat tahap diskusi. Tahap pertama, merupakan tanggungjawab masing-masing partai untuk memformulasikan dan mempertajam kebijakan publik sebagai bahan perdebatan dan pertimbangan pemilih. Tahap ini terjadi dalam tubuh partai antara para aktivis dan tokoh partai politik. Pada tahap inilah kelompok-kelompok kepentingan mengemukakan aspirasi dan tuntutannya sebelum dirumuskan menjadi program partai. Tahap kedua adalah mempresentasikan program partai yang telah disetujui kepada publik pada waktu pemilihan. Pemilih diberikan kesempatan untuk menganalisis dan membandingkan program-program partai berdasarkan presentasi permasalahan yang dikemukakan oleh para kandidat partai politik. Proses pemilihan merupakan perluasan arena diskusi dan perdebatan dari partai politik kepada pemilih. Proses itu menentukan penilaian pemilih atas

program dan kandidat partai. 248 Tahap ketiga adalah proses diskusi setelah pemilu. Tahap ini terjadi pada

level pemerintahan, baik di parlemen maupun eksekutif. Baik anggota kongres dari partai mayoritas maupun minoritas menyatukan agenda legislasi dengan program partai yang telah disetujui pada tahap sebelumnya. Idealnya, eksekutif berasal dari partai yang sama dengan mayoritas di legislatif dan bertindak sebagai pemimpin dalam menyusun agenda dan pedoman kerja dalam kongres. Tahap keempat adalah pada anggota legislatif dari partai minoritas yang berfungsi sebagai partai oposisi. Mereka mengkritisi kebijakan kelompok mayoritas dan merekomendasikan kebijakan berdasarkan platform dan program partainya. Hal itu berfungsi menajamkan perdebatan nasional sehingga alternatif kebijakan yang

dikemukakan mendapat perhatian pemilih. 249 Komunikasi dan sosialisasi politik terkait erat dengan proses pendidikan

politik yang penting dalam demokrasi. Pengetahuan dan akses terhadap informasi

Barendt, Op. Cit., hal. 149. 247 Woll, Op. Cit., hal. 100. Bandingkan dengan Laski, Op. Cit., hal. 312.

249 Woll, Op. Cit., hal. 100-101. Ibid, hal. 101.

dapat mengakibatkan ketidaksamaan antara pemilih dan elit. Memajukan partisipasi dan meningkatkan pemahaman dilakukan dengan cara membuat forum- forum diskusi dan penyampaian informasi. Di sinilah peran partai politik melakukan pendidikan pemilih serta membentuk suara mayoritas dan

memobilisasi pemilih. 250