Tingkat pengetahuan ibu Sikap Tindakan ibu

6. Jenis kelamin adalah ciri-ciri seseorang atau anak responden. 7. Kebersihan diri adalah kebersihan perseorangan anak yaitu dalam hal : mandi 2x sehari, kebersihan kuku memotong kuku 1x seminggu, penggunaan alas kaki.

3.6. Aspek Pengukuran

Tabel 4. Aspek Pengukuran Variabel Independent dan Variabel Dependent No . Variabel Cara ukur alat ukur Hasil ukur Skala

01. Dependent Kecacingan

02. Independent 1.Pengetahuan

2. Sikap 3. Tindakan 4. Sanitasi Lingkungan 5.Umur Anak 6. Jenis Kelamin 7. Kebersihan Diri Test laboratorium Wawancara Wawancara Wawancara Observasi Wawancara Wawancara Observasi Mikroskop Kuisioner Kuisioner Kuisioner Lembar Observasi Kuisioner Kuesioner Lembar Observasi 1.Ya, jika ditemukan telur cacing 2.Tidak, jika tidak ditemukan telur cacing 1.baik ≥ median 2.buruk median 1. Positif ≥ median 2. Negatif median 1.Baik ≥ median 2.Buruk median 1.Ya, memenuhi syarat 2.Tidak, tidak memenuhi Syarat 1. 5-8 tahun 2. 9-12 tahun 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Baik ≥ median 2. Buruk median Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Nominal Ordinal Ordinal Untuk skala pengukuran perilaku ibu pengetahuan, sikap, tindakan, sanitasi lingkungan dan karakteristik anak yang digunakan adalah:

3.6.1. Tingkat pengetahuan ibu

Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur tingkat pengetahuan digunakan skala ordinal dengan tiga kategori yaitu, baik, sedang dan buruk. Untuk menentukan skala pengukuran dengan kategori baik dan kurang digunakan sistem skoring atau pembobotan disebut skala Likert Hastono,2001. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan, total skor 30, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jawaban a diberikan skor 3 tiga 2. Jawaban b diberikan skor 2 dua 3. Jawaban c diberikan skor 1 satu Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu : 1. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥ 20 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor ≥ median. 2. Buruk, apabila jawaban responden memiliki total skor 20 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor median.

3.6.2. Sikap

Diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberikan bobot skala Likert. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan, total skor 30 dengan masing-masing pertanyaan memiliki 3 pilihan yaitu : 1. Jawaban Setuju diberikan skor 3 dua 2. Jawaban Kurang Setuju diberikan skor 2 satu 3. Jawaban Tidak Setuju diberikan skor 1 satu. Berdasarkan total skor dari 10 pertanyaan yang diajukan, maka sikap responden diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Positif, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥ 20 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor ≥ median. 2. Negatif, apabila jawaban responden memiliki total skor 20 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor median.

3.6.3. Tindakan ibu

Tindakan responden diukur berdasarkan jawaban masing-masing pertanyaan yang diajukan. Skala ukur tindakan adalah skala ordinal yang diklasifikasikan menjadi 2 dua kategori: “ya” dan “tidak”. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan, total skor 20 dengan masing-masing pertanyaan diberikan dua jawaban yaitu : 1. Jawaban ya diberikan skor 2 dua 2. Jawaban tidak diberikan skor 1 satu Berdasarkan total skor dari 10 pertanyaan yang diajukan, maka tindakan responden diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu : 1. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥ 15 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor ≥ median. 2. Buruk, apabila jawaban responden memiliki total skor 15 dari 10 pertanyaan yang diajukan total skor median.

3.6.4. Kebersihan Anak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengetahun, Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Tentang Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Penularan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri I Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2004

1 38 90

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Higiene Perorangan Dan Keadaan Sanitasi Lingkungan Keluarga Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Anak Balita Di Kelurahan Batang Terab Kecamatan Perbaungan Tahun 2005

12 84 69

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 17

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 10

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 24

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 3

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KECACINGAN PADA PEMULUNG

0 0 21