Jamban Pengertian dan Ruang Lingkup Sanitasi Lingkungan

1. Sumur berjarak maksimal 10 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya. 2. Dinding sumur harus dilapisi dengan batu yang disemen. Pelapisan dinding paling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah. 3. Saluran pmbuangan air harus dibuat menyambung dengan parit agar tidak terjadi genangan air di sekitar sumur. 4. Sumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum. Manfaat dari tutup sumur agar mencegah terkontaminasi air sumur dari penyakit. 5. Sumur harus dilengkapi dengan pompa tanganlistrik. Pemakaian timba dapat memperbesar terjadinya kontaminasi.

2.2.2. Jamban

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran yang lazim disebut WC, sehingga kotoran atau najis tersebut berada dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman Heru, 1995. Manfaat jamban untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia Chandra, 2007. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti: diare, Cholera, disentri, poliomyelitis, ascariasis dan sebagainya. Kotoran manusia merupakan buangan padat. Selain menimbulkan bau, mengotori lingkungan juga merupakan media penularan penyakit pada masyarakat. Perjalanan agent penyebab penyakit melalui cara transmisi seperti dari tangan, maupun melalui peralatan yang terkontaminasi atau pun melalui mata rantai lainnya. Universitas Sumatera Utara Dimana memungkinkan tinja atau kotoran yang mengandung agent penyebab infeksi masuk melalui saluran pencernaan Chandra, 2007. Jamban yang sehat adalah jamban yang memenuhi syarat sebagai berikut Depkes RI, 1998: a. Tidak mencemari sumber air minum untuk ini letak lubang penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumber air minum. b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. c. Air seni, air pembersih dan penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya. d. Mudah dibersihkan, aman digunakan, dan harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama. e. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang. f. Cukup penerangan dan lantai kedap air. g. Luas ruangan cukup. h. Ventilasi cukup baik. i. Tersedia air dan alat pembersih. Cara memelihara jamban sehat Depkes RI, 1998 a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering. b. Disekeliling jamban tidak ada genangan air. c. Tidak ada sampah yang berserakan. d. Rumah jamban dalam keadaan baik. e. Lalat, tikus, dan kecoa tidak ada. f. Tersedia alat pembersih. Universitas Sumatera Utara g. Bila ada bagian yang rusak segera diperbaiki atau diganti. Penyakit yang ditularkan oleh tinja yaitu Ascariasis dan Trichiniaris.

2.2.3. Pengelolaan Sampah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengetahun, Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Tentang Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Penularan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri I Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2004

1 38 90

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Higiene Perorangan Dan Keadaan Sanitasi Lingkungan Keluarga Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Anak Balita Di Kelurahan Batang Terab Kecamatan Perbaungan Tahun 2005

12 84 69

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 17

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 10

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 24

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 3

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KECACINGAN PADA PEMULUNG

0 0 21