Teori Hubungan Manusiawi Human Relations

tidak puas, sebaliknya jika organisasi semakin mendorong faktor kesehatan kerja itu ke arah kiri dan didukung oleh motivasi yang datang dari dalam diri para pekerja sendiri maka individu akan merasa puas kerena semua kebutuhan individualnya terpenuhi. Melihat gambar dan penjelasan singkat ini dapat disimpulkan bahwa faktor kesehatan kerja dan motivasi harus dilakukan secara serentak. Oleh karena itu, organisasi harus memperhatikan para pekerja sebaik-baiknya agar terhindar dari suasana kerja yang kurang sehat.

2.8. Teori Hubungan Manusiawi Human Relations

Haloran mengatakan bahwa studi Human Relations adalah studi tentang interaksi antarmanusia dalam organisasi, untuk mencegah, mengurangi terjadinya konflik dalam lingkungan kerja. Kunci sukses dalam bisnis adalah memuaskan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan personal. Dengan asumsi bahwa kalau manajer dan pekerjanya mempunyai pandangan dan melaksanakan secara baik human relations maka kebutuhan psikologis, sosiologis dan ekonomi mereka di lingkungan kerja itu terpenuhi. Oleh karena itu studi human relation dalam bisnis maupun industri merupakan studi bagaimana orang dapat bekerja secara efektif dalam kelompok untuk memuaskan: tujuan organisasional dan tujuan personal Liliweri, 2004:239. Hubungan manusiawi human relations, dimana hubungan manusiawi tidak lepas dengan aspek-aspek pendekatan komunikasi melalui teknik-teknik komunikasi dengan orang lain, antara pimpinan dalam mendekatkan diri dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bawahan begitu pun sebaliknya dengan tujuan menciptakan suasana yang harmonis di perusahaan. Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain. Interaksi di sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan work organization. Dengan hubungan manusiawi para pimpinan organisasi dapat memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja karena faktor manusia, bahkan selanjutnya dapat menggairahkan dan menggerakkan ke arah yang lebih produktif Effendy, 2003:141. Dalam buku Bungin 2006:280 ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan human relations yaitu: a. Produktivitas ditentukan oleh norma sosial, bukan faktor psikologis. b. Seluruh imbalan yang bersifat non ekonomis, sangat penting dalam memotivasi karyawan. c. Karyawan biasanya memberikan reaksi suatu persoalan, lebih sebagai anggota kelompok daripada individu. d. Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dan mencakup aspek-aspek formal dan informal. e. Penganut aliran human relations menggangap komunikasi sebagai fasilitator penting dalam proses pembuatan keputusan. Hubungan manusiawi kaitannya erat di dalam suatu kegiatan komunikasi, apalagi di dalam suatu organisasi. R. F. Maier mengatakan hubungan manusiawi dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam komunikasi, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia Effendy, 2003:141. Dalam kegiatan hubungan manusiawi terdapat dua jenis konseling, bergantung pada pendekatan yang dilakukan. Kedua jenis konseling tersebut ialah directive counseling, yakni konseling langsung terarah dan non-directive counseling yaitu konseling langsung yang tidak terarah. Tujuan konseling ialah membantu konseli counselee, yakni karyawan yang menghadapi masalah atau yang menderita frustasi, untuk memecahkan masalahnya sendiri atau mengusahakan terciptanya suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalahnya. Adapun dua jenis konseling yaitu: a. Konseling Langsung Directive counseling atau konseling langsung, yaitu konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor. Konselor berusaha agar terjadi hubungan akrab sehingga konseli percaya. Selanjutnya konseli akan memberikan jawaban apa yang di tanya konselor, sehingga konselor mampumengetahui masalah apa yang di alami konselinya. Maka konselor memberikan nasehat dan sugesti kepada konseli. b. Konseling Tidak Langsung Non-directive counseling atau konseling tidak langsung, pendekatan yang terpusat kepada konseli. Jenis ini dapat digunakan oleh konselor yang tidak memiliki pengetahuan mendalam dalam psikologi. Dalam konseling ini, aktivitas utama terletak pad konseli, sedangkan konselor UNIVERSITAS SUMATERA UTARA hanya berusaha agar konseli lebih merasa mudah memimpin dirinya sendiri. Disini konseli dibantu dalam melepaskan isi hatinya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Jasa Raharja Persero cabang Medan. Adapun sumber atau hal-hal yang berkaitan dengan lokasi penelitian ini dapat diperoleh melalui situs http:www.jasaraharja.co.id dan langsung dari PT. Jasa Raharja Persero cabang Medan melalui pegawainya Bapak M. Hidayat Harahap. 3.1.1 Sejarah Perusahaan Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan milik Belanda dengan diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Belanda. Penjabaran dari Undang-Undang tersebut dalam bidang asuransi kerugian, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian Belanda berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No.6 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan Asuransi Kerugian Belanda yang dikenakan Nasionalisasi. Adapun perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasi dimaksud sebagai berikut: 1. Perusahaan Firma Bekouw Mijnssen di Jakarta. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

3 47 103

Iklim Komunikasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Terhadap Kerja Karyawan PT. CIMB Niaga Auto Finance Cabang Medan II)

0 46 112

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda)

11 105 141

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja ( Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara )

1 28 143

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS TENTANG PERANAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. INTAN PARIWARA KLATEN)

23 196 195

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 0 11

Iklim Komunikasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Terhadap Kerja Karyawan PT. CIMB Niaga Auto Finance Cabang Medan II)

0 0 13

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11