Effedy, 2003:256. Sehubungan dengan penjelasan diatas, teori S-O-R dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Stimulus
: Iklim Komunikasi Organisasi
Organism
: Pegawai PT. Jasa Raharja Pesero cabang
Medan
Response :
Kepuasan kerja pegawai PT. Jasa Raharja Pesero cabang Medan
2.7. Teori Dua Faktor
Penggagas teori ini adalah Frederick Herzberg. Frederick Herzberg 1923- 2000, adalah seorang ahli psikolog klinis dan dianggap sebagai salah satu
pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi. Frederick Herzberg dilahirkan di Massachusetts pada 18 April 1923. Sejak sarjana telah bekerja di
City Collage of New York. Lalu tahun 1972, menjadi Profesor Manajemen di University Utah Collage of Bussiness. Frederick Herzberg meninggal di Salt Lake
City pada 18 Januari 2000. Psikolog ini berkeyakinan bahwa hubungan antara pekerja pada
pekerjaannya merupakan hubungan dasar dan bahwa sikanya terhadap pekerjaan ini sangat menentukan sukses atau kegagalan pekerja tersebut. Dalam penelitian
Frederick Herzberg menyelidiki pertanyaan “Apa yang diinginkan orang-orang dari pekerjaan mereka?” Ia meminta mereka menjelaskan situasi-situasi dimana
mereka baik dan buruk. Dari hasil pengklasifikasian respon-respon, Herzberg mengambil suatu kesimpulan bahwa jawaban yang diberikan responden ketika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mereka senang berbeda dengan jawaban responden ketika mereka merasa tidak senang. Tentu saja hasil ini cukup membingungkan karena jawaban responden
tidak konsisten dan situasional. Herzberg sendiri dari hasil perbedaan ini menyimpulkan bahwa ada dua
faktor yang menyebabkan hal ini. Faktor pertama adalah faktor kepuasan kerja, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi langsung kepuasan kerja pekerja. Faktor
kedua adalah faktor ketidakpuasan kerja, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi langsung ketidakpuasan kerja. Faktor pertama cenderung lebih kepada faktor
intrinsik karena ketika mereka merasa senang mereka mengaitkannya dengan diri mereka sendiri. Sebaliknya faktor kedua adalah faktor ekstrinsik karena ketika
mereka tidak senang, mereka cenderung menyalahkan faktor-faktor dari luar seperti lingkungan kerja.
Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari prestasi,
pengakuan, wewenang, tanggungjawab dan promosi. Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi ini sangat tidak puas,
tetapi kalau ada, akan membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai pemuas. Dissatisfiers adalah
faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan hygne factor, terdiri dari gaji, insentif, pengawasan, hubungan pribadi, kondisi kerja dan status.
Keberadaan kondisi-kondisi ini tidak selalu menimbulkan kepuasan bagi karyawan, tetapi ketidakberadaannya dapat menyebabkan ketidakpuasan bagi
karyawan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4 Prinsip Kerja Teori Dua Faktor Herzberg
Netral Ekstrim Kepuasan
Faktor Kontributor FaktorKontributor Ekstrim
Ketidakpuasan Sumber: Liliweri, 2004:209
Gambar diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan individu berada pada dua ujung skala yang ekstrim yakni ekstrim kepuasan dan
ekstrim ketidakpuasan. Menurut Herzberg dorongan manusia untuk memenuhi kebutuhannya itu akan bergerak dari ekstrim ketidakpuasan ke
arah netral lalu bergerak lagi ke arah ekstrim kepuasan. Faktor-faktor yang mendorong kontributor terhadap ketidakpuasan individu dalam bekerja
adalah faktor kesehatan kerja. Jika faktor-faktor itu bergerak ke kanan maka individu semakin tidak puas, dengan kata lain semakin organisasi
tidak memperhatikan faktor kesehatan kerja maka para pekerja semakin Faktor Kesehatan Kerja
Faktor Motivator
Kebijakan Organisasi Supervisi
Relasi dengan Supervisi KondisiKerja
Gajiupah Relasi dengan Kelompok
Kehidupan Pribadi
Relasi dengan Bawahan Status
Keamanan Prestasi
PengakuanIsi Pekerjaan
TanggungJawab Perluasan
Pertumbuhan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak puas, sebaliknya jika organisasi semakin mendorong faktor kesehatan kerja itu ke arah kiri dan didukung oleh motivasi yang datang
dari dalam diri para pekerja sendiri maka individu akan merasa puas kerena semua kebutuhan individualnya terpenuhi. Melihat gambar dan
penjelasan singkat ini dapat disimpulkan bahwa faktor kesehatan kerja dan motivasi harus dilakukan secara serentak. Oleh karena itu, organisasi harus
memperhatikan para pekerja sebaik-baiknya agar terhindar dari suasana kerja yang kurang sehat.
2.8. Teori Hubungan Manusiawi Human Relations