2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
khususnya berkaitan dengan kajian studi Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai kajian iklim komunikasi organisasi.
3. Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, wawasan bagi peneliti serta menjadi masukan bagi PT. Jasa Raharja Persero cabang Medan.
1.5 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau meyoroti masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang memuat poko pikiran yang menggambarkan dari mana sudut mana akan disoroti Nawawi, 2001:39.
Menurut Kerlinger teori merupakan sekumpulan konstruk konsep yang saling terkait menghadirkan suatu pandangan yang sistematis tentang fenomena
dengan menetapkan hubungan diantara beberapa variabel, dengan maksud menjelaskan dan meramalkan fenomena Rakhmat, 2004:6. Teori ini berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan, dan memberikan pandangan terhadap suatu permasalahan.
1.5.1 Teori S-O-R
Dalam penelitian ini, model komunikasi yang digunakan adalah teori S-O- R Stimulus-Organism-Response. Teori ini mengemukakan bahwa tingkah laku
sosial dapat dimengerti melalui suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy 2003:254 efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S-O-R yang
merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikan. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.
Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesa-pesan media dan reaksi audiens. Dalam proses
perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya melebihi apa yang pernah dialaminya.
Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2003:255 dalam bukunya “Sikap manusia, Prubahan Serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly
yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap baru, ada tiga variabel penting yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 1 Model S-O-R
Sumber: Effendy, 2003:255 Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi sources misalnya
kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menetukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.
Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan yang lebih efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang
dikehendaki. Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat berubahnya komponen kognisi. Komponen koginsi itu merupakan dasar untuk memahamai
dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan. Kesimbangan inilah yang merupakan sistem dalam menentukan arah dan tingkah
Stimulus Organism
Perhatian
Pengertian
penerimaan
Respons
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
laku seseorang. Dalam penetuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong terjadinya tingkah laku tersebut. Dinamikan tingkah laku disebabkan pengaruh
internal dan eksternal. Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini dapat menjadi stimulus dan
memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu tambahan
stimulus penguatan agar penerima berita mau mengubah sikap. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman.
Dengan cara demikian ini penerima informasi akan mempersepsikan sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan
atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini
perlu cara penyampaian yang efektif dan efisien. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan
inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Bila dikaitkan dengan penelitian ini, sejauhmanakah iklim komunikasi organisasi tehadap tingkat kepuasan kerja pada pegawai PT. Jasa Raharja Pesero
cabang Medan, ada tiga variabel penting dalam menelaah sikap yang dirumuskan dalam teori S-O-R yakni:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Stimulus : Iklim Komunikasi Organisasi
Organism : Pegawai PT. Jasa Raharja Persero cabang Medan
Response : Kepuasa kerja pegawai PT. Jasa Raharja Persero cabang
Medan
1.5.2 Teori Dua-Faktor