23 Berdasarkan tentang hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi
oleh para pakar pendidikan sebagaiman tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah melainkan komprehensif atau menyeluruh.
2.1.5 Karakteristik Perkembangan Siswa SD
Usia rata-rata anak sekolah dasar adalah 6 tahun hingga kira-kira usia 11 atau 12 tahun. Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik perkembangan
tertentu. Karakteristik perkembangan tersebut menampilkan berbagai perbedaan individual diantaranya perbedaan intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan
bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Piaget 1950 dalam Susanto 2013: 77 setiap tahapan perkembangan
kognitif memiliki karakteristik yang berbeda. Secara garis besar tahapan perkembangan kognitif tesebut dikelompokkan menjadi empat tahap yaitu: 1
Tahap sensori motorik usia 0-2 tahun; 2 Tahap pra-operasional usia 2-7 tahun; 3 Tahap operasional konkret usia 7-11 tahun; 4 Tahap operasional
formal usia 11-15 tahun. Pada tahap sensori motorik anak belum memasuki usia sekolah.
Sementara pada tahap pra-operasional akhir, anak sudah memasuki usia sekolah, tetapi kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Pada tahap ini anak suka
meniru perilaku orang lain khususnya orang tua dan guru yang pernah ia lihat ketika orang lain itu merespon perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang
dihadapi pada masa lampau.
24 Pada tahap operasional konkret siswa sudah mulai memahami aspek-
aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah, mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi
tingkatannya. Selain itu, siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret. Sementara pada tahap operasional
formal siswa sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif siswa pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan
kognitif baik secara simultan serentak maupun berurutan. Desmita 2012: 35 mengemukakan bahwa karakteristik anak usia
sekolah dasar antara lain senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh
sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau
belajar dalam kelompok, serta memberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Karakteristik siswa pada penelitian ini sama seperti yang karakteristik siswa pada umumnya. Siswa kelas V SDN Ranjingan masih senang bermain,
senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Tahapan berpikirnya termasuk pada tahap
operasional konkret. Siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda- benda dan peristiwa-peristiwa konkret.
25
2.1.6 Pembelajaran Matematika di SD