Analisis Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda Butir Soal

72 disimpulkan bahwa semua item indikator angket minat belajar siswa reliable dengan kriteria dapat diterima. Tabel 3.6 Data Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .881 22

3.6.2.2.2 Reliabilitas Soal Tes Uji Coba

Pengujian realibilitas soal tes menggunakan program SPSS 20 Cronbach’s Alpha. Uji realibilitas terhadap 40 soal yang telah dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan SPSS versi 20 selengkapnya ada pada lampiran 24. Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS versi 20 untuk 40 item indikator soal uji yang valid ialah 0,875. Oleh karena itu disimpulkan bahwa semua soal tes yang telah valid reliabel dengan kriteria dapat diterima. Tabel 3.7 Data Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0,875 40 Sumber: Lampiran 24

3.6.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks 73 kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 Arikunto 2013:222-3. Untuk mengetahui indeks kesukaran, digunakan rumus: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Arikunto 2013: 223-5 Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan menggunakan data uji coba soal tes yang telah diujicobakan kepada 35 siswa kelas V SD Negeri Wangon 4 . Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 5, 8, 9, 10, 12, 16, 23, 25, 29, dan 30.; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 3, 7, 13, 19, 33, 34, 35, 36, 37, 38, dan 39.; dan tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 4, 11, 17, 18 dan 28. 74

3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto, 2013: 226. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Untuk menentukan indeks diskriminasi digunakan rumus: Keterangan: D = indeks diskriminasi J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menafsirkan hasilnya, dapat digunakan klasifikasi sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,21 – 0,40 = cukup satifactory D = 0,41 – 0,70 = baik good D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent 75 D = negatif, semuanya tidak baik dan sebaiknya tidak digunakan. Arikunto 2013:228-32 Sebelum perhitungan daya beda soal, kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah lampiran 22. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas P A dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah P B . Berdasarkan hasil perhitungan manual, dapat diketahui tidak ada soal berdaya beda jelek, 10 soal berdaya beda cukup, 17 soal berdaya beda baik, dan tidak ada soal berdaya beda baik sekali. Berdasarkan pertimbangan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda didapatkan soal yang layak digunakan sebagai instrumen. Soal yang digunakan pada penelitian berjumlah 25 soal yaitu butir 1,3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 23, 25, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37,38, dan 39. 3.7 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, apakah kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak, dan apakah kedua kelompok memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan atau tidak. Analisis tahap akhir dilakukan 76 setelah penelitian dilaksanakan. Tujuannya yaitu untuk menguji hipotesis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir.

3.7.1 Analisis Deskriptif Data

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

2 19 225

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Materi MengapresiasiKarya Seni Rupa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ranjingan Banyumas

3 80 261

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK SIFAT SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALIKAJAR KALIGONDANG

0 4 309

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 KALIORI BANYUMAS MELALUI MODEL JIGSAW BERBANTUAN MEDIA PAPAN BERPAKU

1 20 296

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas V SDN 02 Dawung Ke

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas V SDN 02 Dawung Ke

0 1 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI Peningkatan Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN MODEL ENACTIVE, ICONIC, SYMBOLIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA.

0 1 50

2015 IMPLEMENTASI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD 5 KARANGBENER

0 0 25