58 mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu
maupun pengalaman kelompok. 3.4.2
Variabel Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika di kelas. Minat belajar ini akan
diukur dengan menggunakan angket yang menggunakan dimensi dan indikator minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang
terangkum dalam tabel 3.1 Sudaryono, dkk, 2013: 90. Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Minat Belajar Siswa
No Dimensi
Indikator
1. Kesukaan
Gairah Inisiatif
2. Ketertarikan
Responsif Kesegeraan
3. Perhatian
Konsentrasi Ketelitian
4. Keterlibatan
Kemauan Keuletan
Kerja keras
3.4.3 Variabel Hasil Belajar Siswa
Variable hasil belajar adalah variabel yang keberadannya tergantung pada variabel model pembelajaran tipe Jigsaw. Hasil belajar adalah perubahan tingkah
59 laku yang terjadi pada individu karena melakukan interaksi dengan lingkungan
belajar dan perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik dan perubahan tersebut merupakan perubahan ke
arah positif. Variabel hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini yakni hasil
belajar siswa yang diukur dengan menggunakan instrumen tes dan menekankan aspek kognitif yang harus dicapai oleh siswa. Berpedoman pada taksonomi
Bloom dalam Sudjana 2013: 22, ranah kognitif dibagi menjadi enam, yakni mulai dari C1 pengetahuan hingga C6 evaluasi. Namun dalam penelitian ini,
peneliti tidak menggunakan keenam ranah kognitif yang disebutkan di atas, dikarenakan kurang mampunya siswa SD untuk berpikir secara abstrak. Dengan
menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda dan tingkat kesukaran yang berbeda, peneliti bermaksud untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diajarkan.
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitiannya. Dalam penelitian
ini, teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara tidak terstruktur, observasi, dokumentasi, dan tes. Uraian selengkapnya sebagai
berikut:
60
3.5.1 Wawancara Tidak Terstruktur
Sugiyono 2014: 191, “Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.” Pedoman wawancara yang digunakan pada wawancara tidak terstruktur hanya berupa garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara ini dilakukan pada saat studi pendahuluan. Melalui wawancara tidak terstruktur, peneliti mendapatkan
berbagai informasi tentang pembelajaran matematika di kelas V yang selama ini berlangsung di SDN Ranjingan, sehingga dapat menentukan permasalahan atau
variabel yang harus diteliti. 3.5.2
Observasi
“Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi bu atan”
Sudjana 2012: 84. Dari pendapat tersebut peneliti melakukan observasi mengenai keadaan awal di kelas V SDN Ranjingan Banyumas meliputi keadaan
kelas, sarana belajar siswa, kegiatan pembelajaran matematika di kelas, dan kondisi siswa. Selain itu kegiatan observasi juga dilakukan oleh guru kelas VA
dan VB. Guru kelas VA mengamati langkah-langkah model Jigsaw dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen dan guru kelas VB mengamati
langkah-langkah model konvensional dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol.
61
3.5.3 Dokumentasi