17 mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Siddiq  2008:  1.9  pembelajaran  adalah
suatu  upaya  yang  dilakukan  seseorang  guru  atau  yang  lain  untuk membelajarkan siswa yang belajar.
Gagne  1981  dalam  Rifa‟i  dan  Anni  2011:  192  pembelajaran merupakan  serangkaian  peristiwa  eksternal  siswa  yang  dirancang  untuk
mendukung proses internal belajar.  Briggs 1992 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 193  pembelajaran  adalah  seperangkat  peristiwa  events  yang  mempengaruhi
siswa  sedemikian  rupa  sehingga  siswa  itu  memperoleh  kemudahan  dalam berinteraksi  dengan  lingkungan.  Peristiwa  belajar  ini  dirancang  agar
memungkinkan siswa memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang  telah  ditetapkan.  Peristiwa  eksternal  ataupun  peristiwa  internal  yang
diperoleh  siswa  bergantung  pada  bagaimana  siswa  itu  melakukan  kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan  beberapa  pengertian  pembelajaran  di  atas,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  pembelajaran  merupakan    proses  interaksi  antara  guru  dan
siswa, dimana antar keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah dalam rangka  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Komunikasi  yang  terjadi  antara
guru dan siswa tersebut dapat berupa komunikasi verbal maupun non verbal.
2.1.3 Minat Belajar
Hilgard  1962  dalam  Slameto  2010:  57  merumuskan  minat  adalah kecenderungan  yang  tetap  untuk  memperhatikan  dan  mengenang  beberapa
kegiatan.  Kegiatan  yang  diminati  oleh  seseorang  akan  diperhatikan  terus-
18 menerus  dan  disertai  dengan  rasa  senang.  Minat  berbeda  dengan  perhatian,
karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa senang. Sedangkan,  minat  selalu  diikuti  dengan  rasa  senang  dan  dari  situ  diperoleh
kepuasan. Slameto  2010:  180  menyatakan  bahwa  minat  adalah  suatu  rasa  lebih
suka  dan  rasa  keterikatan  pada  suatu  hal  atau  aktivitas,  tanpa  ada  yang menyuruh.  Minat  pada  dasarnya  adalah  penerimanaan  akan  suatu  hubungan
antara  diri  sendiri  dengan  sesuatu  di  luar  diri.  Minat  tidak  dibawa  sejak  lahir, melainkan  diperoleh  kemudian.  Suatu  minat  dapat  diekspresikan  melalui  suatu
pernyataan  yang  menunjukkan  bahwa  siswa  lebih  menyukai  suatu  hal  daripada hal  lainnya,  dapat  dimanifestasikan  melalui  partisispasi  dalam  suatu  aktivitas.
Siswa  yang  memiliki  minat  terhadap  subyek  tertentu  cenderung  untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
Minat  besar  pengaruhnya  terhadap  belajar,  karena  jika  bahan  pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak belajar dengan
sebaik-baiknya  karena  siswa  tidak  tertarik  dengan  bahan  pelajaran  tersebut. Bahan  pelajaran  yang  menarik  minat  siswa  akan  lebih  mudah  dipelajari  dan
dipahami oleh siswa. Hamalik 2008: 110 kegiatan belajar yang didasari dengan penuh  minat  akan  lebih  mendorong  siswa  belajar  lebih  baik  sehingga  akan
meningkatkan hasil belajar. Djaali    2008:  121  minat  pada  dasarnya  adalah  penerimaan  akan  suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan Crow and Crow 1989
19 dalam  Djaali  2008:  121  mengatakan  bahwa  minat  berhubungan  dengan  gaya
gerak  yang  mendorong  seseorang  untuk  menghadapi  atau  berurusan  dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Minat  belajar  akan  muncul  jika  siswa  merasa  tertarik  terhadap  berbagai hal  yang  akan  dipelajari,  atau  jika  siswa  tersebut  menyadari  dan  melibatkan
dirinya  dengan  kaitan  hal-hal  yang  akan  dipelajarinya  tersebut  terhadap pertumbuhan  dan  perkembangan  pribadinya.  Silberman  2009:  24  memberikan
cara membangun minat siswa: 1  Kemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti sajian anekdot, cerita
fisik, kartun, atau grafik yang relevan sehingga dapat memenuhi perhatian siswa terhadap pembelajaran.
2  Buatlah  kasus  problem,  misalnya  kemukakan  suatu  problem  di  sekitar ceramah yang akan disusun.
3  Tes  pertanyaan,  dengan  cara  memberikan  siswa  sebuah  pertanyaan apakah  mereka  memiliki  sedikit  pengetahuan  sebelumnya  sehingga
mereka  akan  termotivasi  untuk  mendengarkan  ceramah  atau  penjelasan untuk menjawabnya.
Minat  dapat  diekpresikan  melalui  pernyataan  yang  menunjukkan  bahwa siswa  lebih  menyukai  suatu  hal  daripada  hal  lainnya,  dapat  pula  disalurkan
melalui  partisipasi  dalam  suatu  aktivitas  dalam  pembelajaran.  Jika  siswa  telah menyadari  minatnya  terhadap  pelajaran,  maka  mungkin  sekali  akan  menjaga
pikirannya. Siswa dapat merasa lelah jika membaca buku yag tidak diminatinya tetapi  siswa  akan  terus-menerus  membaca  buku  tersebut  diganti  dengan  buku
20 yang  diminatinya. The American Heritage Dictionary of the English  Language
1976  dalam  Djaali  2008:  122  mendefinisikan  minat  adalah  perasaan  ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Sementara Holland 1973
dalam  Djaali  2008:  122  mengartikan  minat  sebagai  kecenderungan  hati  yang yang  tinggi  terhadap  sesuatu.  Minat  tidak  timbul  sendiri,  melainkan  ada  unsur
kebutuhan, misalnya minat belajar. Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  minat  memiliki
unsur pengetahuan, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Jadi, siswa yang memiliki minat belajar akan mengikuti
pembelajaran,  berpartisipasi  dalam  segala  aktivitas  pembelajaran  tanpa  adanya paksaan karena siswa tersebut memberikan perhatian dan merasa ada keterikatan
dalam pembelajaran. Secara konseptual Rasyid 2009: 207 minat adalah watak yang tersusun
melalui  pengalaman  yang  mendorong  individu  mencari  objek,  aktivitas, pengertian,  keterampilan  untuk  tujuan  perhatian  atau  penguasaan.  Sudaryono
2013:  90  minat  belajar  merupakan  pilihan  kesenangan  dalam  melakukan kegiatan  dan  dapat  diukur  melalui  kesukacitaan,  ketertarikan,  perhatian,  dan
keterlibatan.  Dalam  hal  ini  peneliti  mengukur  minat  siswa  dalam  pembelajaran Matematika  materi  bangun  datar.  Indikator  minat  yang  digunakan  Sudaryono
meliputi  gairah  dan  inisiatif  dalam  dimensi  kesukaan,  responsif  dan  kesegaran dalam dimensi ketertarikan, konsentrasi dan ketelitian dalam dimensi perhatian,
serta  kemauan  keuletan  dan  kerja  keras  dalam  dimensi  keterlibatan  siswa  pada pembelajaran Matematika.
21
2.1.4 Hasil Belajar