pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki peserta didik sebagai titik start dan setiap langkah dari satu titik ke titik berikutnya menggambarkan proses berpikir
yang peserta didik gunakan, metode yang dipakai, ataupun tingkatan berpikir.
2.3 Berpikir Ilmiah
2.3.1 Pengertian Berpikir Ilmiah
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama. Pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis
besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran Suriasumantri, 1988: 40-42. Penalaran merupakan operasi intelek ketiga. Dalam operasi ketiga ini,
intelek tidak hanya berhenti pada konsep, proporsi, dan penilaian atau keputusan, melainkan juga menghasilkan pengetahuan baru berdasarkan atas pengetahuan
yang telah dicapai. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa pengetahuan baru Rachmat, 2011:248.
Penalaran berkaitan erat dengan proses berpikir. Hal ini karena berpikir adalah pola dari suatu penalaran. Berpikir ilmiah dapat dikelompokkan sebagai
hasil belajar melalui pengembangan sarana berpikir seperti bahasa, matematika, dan statistika. Berdasarkan uraian tersebut maka pengertian berpikir ilmiah adalah
pola penalaran berdasarkan sarana tertentu berupa bahasa, matematika logika deduktif, dan statistika logika induktif secara teratur dan cermat Suriasumantri,
1988:167.
2.3.2 Manfaat Berpikir Ilmiah
Berpikir ilmiah merupakan suatu pemikiran atau tindakan seorang manusia yang menggunakan dasar-dasar dan ilmu tertentu. Sehingga ide tersebut dapat
diterima orang lain. Berpikir ilmiah juga harus melalui proses yang panjang dan benar karena akan menyangkut kebenaran.
Sebagai manusia yang ingin selalu menjadi terbaik, seorang individu harus selalu menggunakan pemikiran ilmiah dalam setiap menyampaikan pendapat
kepada orang sekitar sehingga pendapat tersebut tidak berupa omong kosong belaka. Seorang individu yang mampu menerapkan konsep berpikir ilmiah akan
mampu meningkatkan kemampuan informasi verbal berupa keterampilan mengungkapkan gagasan melalui menulis written atau lisan oral,
meningkatkan keterampilan intelektual, merumuskan strategi kognitif dalam pemecahan masalah, dan mampu meningkatkan keterampilan motoris dalam suatu
kegiatan, misalnya praktikum. Manfaat lain dari berpikir ilmiah adalah: a.
Tidak mudah percaya terhadap sesuatu hal yang belum jelas kebenarannya. b.
Pendapat yang diberikan akan dapat dipercaya dan diterima orang lain. c.
Dalam proses pemecahan masalah tidak dengan emosi.
2.3.4 Sarana Berpikir Ilmiah