Sub materi: Kalor dan Perubahan Wujud
Tujuan Pembelajaran Pertemuan Kedua
Setelah proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat : 1.
Menjelaskan perbedaan suhu, kalor, dan energi dalam. 2.
Menjelaskan karakteristik kalor, kapasitas kalor, kalor jenis, dan kalor laten. 3.
Mengidentifikasi hubungan antara perubahan suhu dengan pelepasan dan penerimaan kalor.
4. Menjelaskan proses perubahan wujud berdasarkan pelepasan-penerimaan kalor.
5. Menyelesaikan persoalan matematis yang berhubungan dengan perubahan wujud.
6. Menyelesaikan persoalan matematis yang berhubungan dengan Hukum
Kekekalan energi untuk kalor Azas Black
Sistematika Pelaksanaan Hypothetical Learning Trajectory HLT 1.1 Learning Goal Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan perbedaan suhu, kalor, dan energi dalam.
1.2 Learning Activity Aktifitas Pembelajaran
a. Siswa diminta untuk membaca pengertian suhu, kalor, dan energi dalam
b. Siswa mendapat pertanyaan dari guru mengenai konsep suhu dan kalor
c. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
d. Siswa memperhatikan klarifikasi jawaban dari guru
Contoh soal: Apakah tepat jika kita katakan bahwa suatu zat pasti mengandung kalor?
1.3 Hypothetical Learning Process Dugaan Alur Pemikiran Siswa
a. Tidak. Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah ketika kedua benda tersebut disentuhkan atau dicampurkan. Jika suatu sistem diisolasi sempurna sehingga tidak ada energi
dalam yang dapat berpindah, maka disini kalor sama dengan nol. Jadi tidak tepat jika kita katakan bahwa suatu zat pasti mengandung kalor.
b. Iya. Hal ini karena kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki
oleh suatu zat. Setiap benda atau zat pasti memiliki energi yang tersimpan di
dalamnya. Sehingga dapat disimpulkan jika suatu zat pasti mengandung kalor.
1.4 Teacher Support Bantuan Guru
a. Untuk siswa yang menjawab opsi a, guru memberikan apresiasi karena
telah memahami konsep kalor.
b. Untuk siswa yang menjawab opsi b, guru membimbing siswa untuk
memahami definisi kalor seutuhnya. Kalor dapat diartikan sebagai energi yang berpindah dari suatu benda ke benda lain akibat perbedaan suhu. Guru
lalu memancing siswa dengan bertanya, “apakah mungkin suhu suatu benda dapat berpindah?”. Ketika siswa menjawab dapat, lalu guru melanjutkan
pertanyaan dengan “saat dalam kondisi apa kondisi tersebut terjadi?”. Apabila siswa merasa kesulitan maka guru memberikan petunjuk jika suhu
suatu benda dapat berpindah ketika benda tersebut disentuhkan atau dicampurkan dengan benda lain. Guru melanjutkan pertanyaan dengan
kembali bertanya “Lalu, apakah terdapat kondisi di mana suhu benda tidak dapat berpindah?”. Guru kemudian memberikan klarifikasi jika suatu sistem
diisolasi sempurna maka tidak akan ada energi yang dapat berpindah. Itulah mengapa pernyataan bahwa setiap benda pasti memiliki kalor kurang tepat.
2.2 Learning Goal Tujuan Pembelajaran