52
2.7.3 Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Minat
Mahasiswa Menjadi Guru Akuntansi
Ahmadi 2007:230 berpendapat bahwa status sosial orang tua mempunyai pengaruh besar terhadap tingkah laku dan pengalaman anak-anaknya. Status sosial
ekonomi orang tua memegang peranan penting dalam memberikan pandangan mengenai nilai-nilai dalam memilih pekerjaan. Orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak. Dalam hal ini adalah menumbuhkan minat anak dalam memilih profesi yang sesuai. Sebenarnya orang
tua harus memberikan semangat kepada anak, dalam hal ini adalah mahasiswa untuk memilih pekerjaan sesuai dengan keinginan kemampuan individu. Dengan
adanya perhatian, nasehat dan dukungan orang tua maka minat mahasiswa menjadi guru dapat meningkat. Karena mahasiswa merasa diperhatikan sehingga
mempunyai semangat dan tanggung jawab untuk mewujudkan minat dan keinginan orang-orang yang telah mendukungnya. Selain itu orang tua harus
memahami minat anak sejak dini agar seorang anak dapat mewujudkan minatnya dengan baik dan tanpa paksaan.
Nasution 2004:69 mengungkapkan bahwa penelitian di Amerika Serikat dilihat dari latar belakang sosial sebagian guru-guru berasal dari golongan
menengah kebawah seperti petani, pengusaha kecil, buruh dan hanya sebagian kecil yang orang tuanya dari golongan profesional atau golongan tinggi. Tetapi
hal ini tidak berarti bahwa semua anak-anak golongan menengah kebawah akan memilih jabatan guru. Status sosial ekonomi satu orang dengan lainnya tentu
berbeda-beda begitu pula dalam hal ekonomi seseorang. Perbedaan persentase
53 anak-anak golongan yang berada pada kelas atas nampak berbeda dengan
golongan menengah kebawah ketika memilih perguruan tinggi. Sebagian besar mahasiswa negeri non keguruan merupakan berasal dari golongan atas yang
berasal dari anak pegawai, ABRI, pengusaha, dokter dan lainnya. Perbedaan sumber pendapatan tentu mempengaruhi harapan orangtua
tentang pendidikan anaknya. Mereka yang orang tuanya golongan atas sudah selayaknya menempatkan anaknya di universitas yang ternama. Sebaliknya orang
tua yang dikalangan menengah kebawah hanya mengharapkan untuk memilih perguruan tinggi yang terjangkau sesuai pendapatan orang tuanya. Adakalanya
mereka yang berbakat dan berprestasi berjuang dengan mengharapkan beasiswa. Mereka yang memilih jurusan keguruan, banyak yang berasal dari golongan
rendah atau menengah kebawah. Dan ada yang memandang dengan memilih jabatan guru dapat meningkatkan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi.
Secara finansial biaya untuk kuliah di keguruan lebih murah dibanding jurusan dokter maupun teknik dan lainnya. Selain itu mereka yang berasal dari keluarga
guru tentu orang tuanya akan menyarankan anaknya untuk berprofesi menjadi guru. Seorang anak dapat memperhatikan pekerjaan orang-orang yang berada
disekitarnya. Apabila seseorang melihat orang lain nyaman dengan pekerjaannya, bisa jadi orang yang melihat tersebut terpengaruh dalam pekerjaan tersebut. Tetapi
bagaimanapun juga orang tua harus dapat memahami kemampuan anak agar dapat menumbuhkan minatnya dalam hal pekerjaan yang sesuai agar seorang anak
nantinya bekerja sesuai dengan minat awalnya.
54 Dalam penelitian Oruc 2011, yang berjudul
“The Perception of Teaching as a Profession by Turkish Trainee Teachers: Attitudes towards Being a Teacher
“ setelah dilakukan wawancara terdapat beberapa alasan atau tujuan mereka untuk
menjadi guru antara lain pengaruh keluarga, pengaruh guru, pengaruh rekan atau teman sebaya dan pengalaman praktik mengajar. Dalam hal ini lingkungan
keluarga yang merupakan tempat pertama dan utama seseorang memperoleh pendidikan dan pengaruh yang besar.
Status sosial ekonomi orang tua merupaka bagian dari lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi anak dalam menentukan profesi. Jika status sosial
ekonomi orang tua berasal dari kelas menengah kebawah maka orang tua mengarahkan anaknya untuk memilih profesi guru karena biaya kuliahnya yang
tidak begitu mahal. Selain itu, mahasiswa yang berasal dari keluarga guru maka ada kemungkinan untuk berminat menjadi guru. Dengan demikian semakin tinggi
status sosial ekonomi orang tua semakin rendah minat untuk menjadi guru dan sebaliknya. Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dapat digambarkan seperti
bagan di bawah ini.
55 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir
Keterangan : : Garis Regresi
: Garis Regresi Ganda Self-Efficacy
Indikator: 1. Magnitude
2. Generality 3. Strength
Bandura dalam Lunenburg, 2011:1
Minat menjadi Guru akuntansi
Indikator: 1. Kognisi
mengenal 2. Emosi
perasaan 3. Konasi
kehendak Ahmadi, 2009:148
Prestise Profesi Guru Indikator:
1. Tanggapan mengenai kedudukan profesi guru
2. Tanggapan mengenai wibawa profesi guru
3. Tanggapan mengenai tingkat kegengsian profesi
guru. Chaplin, 2011:383
Henslin, 2007:211
Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Indikator:
1. Pendidikan orang tua, 2. Pekerjaan orang tua
3. Penghasilan orang tua, 4. Keadaan tempat tinggal
Iskandarwassid dan Sunendar, 2008:130
56
2.8 Hipotesis Penelitian