Concerted Cultivation Budidaya Terpadu

18 termanifestasi di dalam keinginan untuk memenuhi sendiri untuk menjadi diri sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Berdasarkan penjelasan di atas, kebutuhan penghargaan sangat berkaitan erat dengan prestise profesi guru. Maslow juga mengidentifikasi dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan, yaitu reputasi dan harga diri. Reputasi merupakan persepsi akan gengsi, pengakuan, atau ketenaran yang dimiliki seseorang, dilihat dari sudut pandang orang lain. Dan harga diri adalah perasaan pribadi seseorang bahwa dirinya dinilai bermanfaat dan percaya diri. Berkaitan dengan hal ini profesi guru juga seharusnya dihargai karena peran seorang guru sangat penting yaitu membimbing, mendidik serta menularkan pengetahuan kepada peserta didik. Sebenarnya profesi guru merupakan profesi yang mulia dan seharusnya dihormati oleh masyarakat pada umumnya. Karena pada dasarnya seseorang yang menjadi guru harus memiliki niat tulus dalam mengajar. Jika profesi guru dihargai dan dinilai bermanfaat bagi orang lain maka seorang guru akan lebih meningkatkan kualitasnya dan lebih percaya diri.

2.1.3 Concerted Cultivation Budidaya Terpadu

Lareau 2002:747 berbicara pada gagasan budidaya terpadu concerted cultivation, di mana orang tua kelas menengah diharapkan mengambil peran aktif dalam pendidikan dan pengembangan anak-anak mereka untuk mencapai cita- citanya melalui diskusi. Laureau berpendapat bahwa keluarga dengan pendapatan rendah tidak menggunakan metode ini, yang menyebabkan anak-anak mereka memiliki kendala dalam mencapai cita-cita yang di inginkan. Secara teori, keluarga berpenghasilan rendah menimbulkan anak sulit untuk melangkah karena 19 ruang geraknya untuk mencapai pendidikannya dibatasi oleh orang tua. Sehingga menyebabkan anak dari keluarga menengah ke bawah sulit bersaing dengan mereka yang berasal dari keluarga menengah ke atas. Orang tua kelas menengah seharusnya didukung budidaya terpadu untuk mengembangkan bakat anak melalui kegiatan rekreasi yang diselenggarakan dan pelajaran, yang akan memunculkan pemikiran anak, dan secara aktif melakukan hubungan dengan peraturan lembaga. Menurut penelitian Laureau 2002:752, dalam pendekatan budidaya terpadu dan pencapaian pertumbuhan alami, terdapat lima dimensi yang dapat dibedakan antara lain organisasi kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa, hubungan sosial, campur tangan lembaga dan konsekuensi. Tetapi hanya tiga yang menjadi dimensi utama yaitu organisasi kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa, hubungan sosial. Dimensi ini tidak semua bagian penting dari kehidupan keluarga, tetapi mereka menggabungkan aspek-aspek inti dari membesarkan anak. Selain itu, observasi lapangan menunjukkan bahwa perilaku dan kegiatan yang berkaitan dengan dimensi-dimensi ini mendominasi irama kehidupan keluarga. Secara konseptual, organisasi kehidupan sehari-hari dan penggunaan bahasa adalah dimensi yang penting. Keduanya harus ditunjukkan dalam keluarga untuk menjadi gambaran keterlibatan salah satu pendekatan dalam membesarkan anak. Hubungan sosial adalah dimensi yang signifikan namun secara konseptual kurang penting. Untuk mengetahui perbedaar pendekatan budidaya terpadu dan pertumbuhan alami dapat dilihat pada tabel di bawah. 20 Tabel 2.1 Ringkasan Pendekatan Dalam Membesarkan Anak Pendekatan Membesarkan Anak Dimensi yang diamati Budidaya Terpadu Pencapaian Pertumbuhan Alami Kunci elemen tiap pendekatan Orang tua secara aktif membantu perkembangan dan memprediksi bakat, pendapat dan kemampuan anak Orang tua peduli anaknya dan mengikuti perkembangan anak Organisasi kehidupan sehari-hari Aktivitas waktu luang anak diatur oleh orang dewasa Anak beraktivitas keluar bersama keluarga Penggunaan bahasa -Memberi alasan atau diperintah -Anak membantah pernyatan orang dewasa -Diberikan kesempatan untuk negosiasi antara orang tua dan anak -Diperintah -Jarang diberikan kesempatan bertanya atau pendapat dari orang dewasa -Umumnya anak menerima perintah Hubungan sosial -Lemahnya ikatan keluarga -Anak sering di kelompok teman sebaya umur sama -Kuatnya ikatan keluarga -Anak sering di kelompok yang berbeda umur Campur tangan lembaga -Teguran dan campur tangan untuk kepentingan anak -Pelatihan kepada anak untuk -Tergantung lembaga -Merasa tak berdaya dan frustasi 21 mengatur kepentingan dirinya -Konflik antara praktik membesarkan anak di sekolah dan di rumah Konsekuensi Muncul perasaan merasa di pedulikan pada diri anak Muncul perasaan terpaksa pada diri anak Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam teori budidaya terpadu ini berkaitan dengan variabel status sosial ekonomi orang tua. Seharusnya kelas menengah ke bawah dapat menerapkan pendekatan ini yaitu dengan memberikan kesempatan anak untuk mendiskusikan keinginan dan cita-cita anak agar tercapai nantinya. Sehingga dengan peran aktif orang tua dan pengembangan potensi anak, dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan minatnya. 2.2 Tinjauan Minat Menjadi Guru Akuntansi 2.2.1 Pengertian Minat

Dokumen yang terkait

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 1 17

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 2 10

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 3 109

Pengaruh Lingkungan dan Minat Menjadi Guru terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE Unnes.

0 0 1

PENGARUH MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY.

2 14 186

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) TERHADAP MOTIVASI MENJADI GURU.

1 5 221

MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERBEDAAN ETNIS

0 0 126

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI GURU SETELAH ADANYA PROGRAM SERTIFIKASI

0 0 109

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 107

Pengaruh Self Efficacy, Prestise Profesi Guru dan dukungan orang tua terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Kehalian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

2 4 180