Pengertian Prestise Profesi Guru

35 Verbal persuasion digunakan secara luas untuk membujuk seseorang bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Orang yang mendapat persuasi secara verbal maka mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, akan mengerahkan usaha yang lebih besar daripada orang yang tidak dipersuasi bahwa dirinya mampu pada bidang tersebut. Yang terakhir emotional cues, yaitu ketika seseorang percaya bahwa sebagian tanda-tanda psikologis menghasilkan informasi dalam menilai kemampuannya. Kondisi stress dan kecemasan dilihat individu sebagai tanda yang mengancam ketidakmampuan diri. Ketika seseorang menghadapi suatu tugas, apakah cemas atau khawatir self-efficacy rendah atau tertarik self-efficacy tinggi dapat memberikan informasi mengenai self-efficacy orang tersebut. Dalam menilai kemampuannya seseorang dipengaruhi oleh informasi tentang keadaan fisiknya untuk menghadapi situsasi tertentu dengan memperhatikan keadaan fisiologisnya.

2.4 Prestise Profesi Guru

2.4.1 Pengertian Prestise

Prestise merupakan peranan sosial terhadap kedudukan tertentu, tingkatan tertentu pada posisi yang dihormati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:1101 prestise adalah wibawa perbawa yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang. Jadi prestise selalu terkait dengan kemampuan seseorang dalam mencapai prestasi sehingga mencapai posisi terhormat. Sedangkan Chaplin 2011:383 mengungkapkan bahwa prestise merupakan satu kondisi sangat dihargai atau dijunjung tinggi oleh kolega atau rekan sejawat atau 36 oleh masyarakat pada umumnya. Dapat diartikan pula sebagai kegengsian, perbawa atau martabat. Henslin 2007:211 menyatakan bahwa seseorang biasanya memberikan lebih banyak prestise terhadap pekerjaan tertentu daripada pekerjaan lain. Hal ini di dapat pula mempertimbangkan bahwa pekerjan-pekerjaan yang berada di puncak memiliki empat persamaan ciri yaitu, memberikan penghasilan lebih banyak, menuntut pendidikan yang lebih tinggi, melibatkan pemikiran lebih, dan menawarkan otonomi lebih besar kebebasan dan kemandirian. Jika sebaliknya maka tampak orang memberikan prestise lebih rendah pada pekerjaan yang bergaji rendah, menuntut sedikit persiapan atau pekerjaan, melibatkan lebih banyak kerja fisik, dan diawasi dengan ketat. Agar merasa dihargai seseorang menginginkan agar orang lain mengakui prestise mereka terhadap profesinya.

2.4.2 Profesi Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah UU No. 14 tahun 2005. Berdasarkan undang- undang tersebut sangat jelas bahwa guru merupakan seseorang yang menjadi kunci di dalam kelas, sehingga guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran. Pentingnya peran guru bahkan tak tergantikan oleh siapapun ataupun dengan teknologi canggih. Alat dan media pendidikan, sarana prasarana, multimedia dan teknologi hanyalah media atau alat yang hanya digunakan sebagai 37 media penyampaian pembelajaran. Menurut Ali dalam Usman 2013:15 guru sebagai profesi memiliki tugas dan tanggungjawab yang begitu kompleks, tentunya memiliki persyaratan khusus antara lain: 1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan ilmu pengetahuan yang mendalam. 2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya. 3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai 4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya 5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Menurut Hamalik 2007:118, karena pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional maka untuk menjadi guru harus memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya adalah harus memiliki bakat menjadi guru, harus memiliki keahlian, memiliki keperibadian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru harus berjiwa pancasila dan guru harus seorang warga negara yang baik. Sedangkan menurut Wolmer dan Mills dalam Sardiman 2007:134, pekerjaan dikatakan sebagai profesi apabila memenuhi kriteria berikut: 1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas. Artinya memiliki pengetahuan umum yang luas dan keahlian khusus yang mendalam di bidangnya. 38 2. Merupakan karier yang dibina secara organisatoris. Artinya ada keterikatan dalam suatu organisasi profesional, memiliki otonomi jabatan, memiliki kode etik jabatan, dan merupakan karya bakti seumur hidup. 3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional. Artinya, memperoleh dukungan masyarakat, mendapat pengesahan dan perlindungan hukum, memiliki persyaratan kerja yang sehat, dan memiliki jaminan hidup yang layak. Tidak hanya itu untuk menjadi guru yang profesionalitas menurut Undang- Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 juga dituntut untuk dapat menguasai kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional. Seorang guru dikatakan profesional jika memiliki kemampuan dan keahlian khusus dibidang keguruan sehingga dengan keahliannya dapat melakukan tugas dan fungsinya sebagai pendidik yang mentransfer ilmu dan karakter kepada peserta didik dengan optimal dan maksimal. Kemudian menurut Santoso 2013:85 untuk menjadi guru profesional harus memiliki ciri-ciri antara lain: 1. Selalu memiliki energi untuk siswanya 2. Memiliki tujuan yang jelas untuk pembelajaran 3. Mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif 4. Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik 5. Dapat berkomunikasi dengan orang tua peserta didik 6. Memiliki harapan yang tinggi terhadap siswanya 7. Memiliki pengetahuan tentang kurikulum 8. Memiliki pengetahuan tentang subyek yang diajarkan 39 Oleh karena itu guru harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntunan masyarakat yang semakin berkembang. Sehingga guru yang mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan dihargai statusnya oleh masyarakat. Jadi prestise profesi guru adalah pandangan atau anggapan mahasiswa mengenai kewibawaan seseorang yang berprofesi sebagai guru karena berkenaan dengan kemampuan seseorang atas prestasinya. Sehingga dapat mencapai posisi terhormat yang dihargai oleh masyarakat karena profesinya menjadi seorang guru. Berdasarkan uraian dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestise profesi guru dapat diukur melalui tiga indikator yaitu tanggapan mengenai kedudukan profesi guru, tanggapan mengenai wibawa profesi guru, dan tanggapan mengenai tingkat kegengsian profesi guru.

2.5 Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Dokumen yang terkait

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 1 17

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 2 10

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 3 109

Pengaruh Lingkungan dan Minat Menjadi Guru terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE Unnes.

0 0 1

PENGARUH MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY.

2 14 186

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) TERHADAP MOTIVASI MENJADI GURU.

1 5 221

MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERBEDAAN ETNIS

0 0 126

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI GURU SETELAH ADANYA PROGRAM SERTIFIKASI

0 0 109

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 107

Pengaruh Self Efficacy, Prestise Profesi Guru dan dukungan orang tua terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Kehalian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

2 4 180