BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa, pendidikan gizi 1000 HPK berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.
Pengetahuan dan sikap mengalami peningkatan setelah diberikan pendidikan gizi dengan metode ceramah dan diskusi serta menggunakan media visual slide dan
media audio visual pemutaran video. Penggunaan metode dan media ini dapat merangsang banyak panca indera, sehingga siswa lebih mudah memahami dan
mengingat isi materi gizi 1000 HPK yang disampaikan. 6.2. Saran
1. Dinas Kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat agar materi gizi 1000 HPK dapat disisipkan dalam
kurikulum atau pembelajaran di tingkat SMA. 2. Puskesmas Secanggang diharapkan dapat menerapkan kegiatan Usaha
Kesehatan Sekolah UKS yang terjadwal dalam mensosialisasikan program gizi 1000 HPK kepada siswa di tingkat SMA, yang dapat dilakukan dengan
metode ceramah dan diskusi disertai dengan penggunaan media visual slide dan media audio visual pemutaran video.
Universitas Sumatera Utara
3. Pihak sekolah diharapkan dapat menerapkan pendidikan gizi kepada siswa dengan mengaktifkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan
dengan gizi dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adi, D.I., Aminuddin S., Sitti, N., 2012. Edukasi Gizi terhadap Pola Konsumsi Ibu Hamil Anemia dalam Upaya Perbaikan Kadar Hemoglobin di Puskesmas
Sudiang Raya Makasar. Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol. 2, No.1, Agustus 2012 : 17-21.
AIMI Save The Children. 2013. Benar Awalnya Lancar Menyusuinya. Di akses tanggal 20 Februari 2014, dari :
http:www.youtube.comwatch?v=CVIa8jo0rgI
Almatsier, S., 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anas, U.H., 2013. Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Asuh terhadap Status
Gizi Balita pada Ibu Menikah Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Medan :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. Azwar, S., 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar. BAPPENAS dan UNICEF, 2013. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Buletin 2.
http:www.bappenas.go.idfiles631388480695Buletin2IND_1000HPK_2 013-10-03.pdf
Basit, A., 2012. Intervensi Pendidikan Gizi dalam Program Kelas Ibu-Balita dan Pemberian Zat Gizi Mikro Taburia terhadap Peningkatan StatusGizi Anak
Balita Gizi Buruk Usia 25-60 Bulan. Tesis. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Bhandari, N., Sarmila, M., Rajiv, B.,Jose, M., Robert, E.B., 2004. An Educational Intervention to Promote Appropriate Complementary Feeding Practices and
Physical Growth in Infants and Young Children in Rural Haryana India. The Journal of Nutrition 134: 2342-2348.
Carnoto, 2000. Hubungan antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Bayi Umur 4-12 Bulan di Desa Gunan Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri. Semarang: FKM Universitas Diponegoro.
Universitas Sumatera Utara
Cussons Mum and Me ID’s Channel. 2013. Makanan Pendamping ASI. Di akses tanggal 3 Maret 2014, dari :
http:www.youtube.comwatch?v=hFVd2WVMhVk
___________ . 2013. Nutrisi untuk Ibu Hamil. Di akses tanggal 3 Maret 2014, dari : http:www.youtube.comwatch?v=Si7vrwsjEUc
Dali, N.A., Buhanuddin B., Ulfah N., 2013. Pengaruh Penerapan Muatan Lokal Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo Terhadap Perilaku Gizi
Siswa SMU di Kota Gorontalo Tahun 2013. Makasar. Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.
Dinas Kesehatan. 2012. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat. Fadlyana, E. Larasati, S., 2009. Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Seri
Pediatri, Vol. 11, No. 2. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 2013. Mencegah Anemia pada Remaja
Putri. Di akses tanggal 20 Februari 2014, dari:
http:www.youtube.comwatch?v=CTt1nCLFEOk Handy, F., 2010. Panduan Menyusui dan Makanan Sehat Bayi. Jakarta : Pustaka
Bunda. Haryanto, T., 2002. Pola Makan Anak Sekolah. Diakses tanggal 18 Januari 2014, dari
: www.gizi.net. Haryoko, S., 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal EdukasiElektro, Vol. 5, No.1, Maret 2009, hlm. 1-10.
Ikada, D.C., 2010. Tingkat Penerimaan Buku Cerita Bergambar Sebagai Media Pendidikan Gizi dan Pengaruhnya terhadap Pengetahuan Gizi Anak Sekolah
Dasar. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Ishak, S., Wiludjeng, L. K., Maimunah, T., 2005. Keterlibatan Suami dalam Menjaga
Kehamilan Istri di Puskesmas Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Provinsi Nangroe Aceh Darusalam. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 8, No.2
Desember 2005 :100-106
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Diakses 5 Maret 2014 dari:http:depkes.go.iddownloadsriskesdas2013Hasil20Riskesdas2020
13.pdf
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, 2012. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam Rangka 1000
Hari Pertama Kehidupan. Diakses 12 Desember 2013 dari : http:www.bappenas.go.idfiles501388480466PEDOMAN_SUN_10_Sep
t_2013.pdf
___________ , 2013. Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan Gerakan 1000 HPK.
Diakses 12 Desember 2013 darihttp:www.bappenas.go.idfiles771388480483KERANGKA_KEBIJ
AKAN_-_10_Sept_2013.pdf
Khoirani., Siagian, A., Ardiani, F., 2012. Pengaruh Permainan sebagai Media Promosi Terhadap Perilaku Gizi Seimbang pada Siswa SMA Negeri 1 Bagan
Sinembah Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Riau Tahun 2012. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Kurniawan, D.E., 2013 . Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan menggunakan Media Visual dan Media Audio Visual terhadap Perubahan Sikap
Membuang Sampah pada Siswa di SMPN 1 Balung Kabupaten Jember. Malang : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya.
Latifah, L., Anggraeni, M. D., 2009 . Hubungan Kehamilan pada Usia Remaja dengan Kejadian Prematuritas, Berat Bayi Lahir Rendah dan Asfiksia.
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Lubis, Zul S.A., Namora L.L., Eddy, S., 2013. Pengaruh Penyuluhan dengan Metode
Ceramah dan Diskusi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan Namogajah
Kecamatan Medan Tuntungan. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Lucie, S., 2005. Teknik Penyluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor : Ghalia Indonesia
Lutfiah, Nalurita., Kesumasari, C., Indriasari, R., 2013. Studi Pengetahuan mengenai Masalah Gizi dan Status Gizi pada Remaja Putri di FKM UNHAS. Tesis.
Makassar : FKM UNHAS Madanijah, S. Pendidikan Gizi. Dalam Baliwati, Y.F., Khomsan, A., Dwiriani
C.M.,editor., 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya Mariastuti, N., 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu dalam Memberikan
Makanan Pendamping ASI pada Bayi Umur 3-6 Bulan di Wilayah Upt.
Universitas Sumatera Utara
Puskesmas Abiansemal I Kecamatan Abiansemal Kota Bandung. Fakutas Kedokteran Universitas Udayana.
Mubarak, W.I., 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, W.I., Nurul, C., Khoirul, R., Supradi., 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha
Ilmu Nedra, W., Soedjatmiko dan Firmansyah. 2006. Kesiapan Fisik dan Pengetahuan
Remaja Perempuan sebagai Calon Ibu dalam Membina Tumbuh Kembang Balita dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Sari Pediatri. Vol.8, No.3,
Desember 2006: 209-217.
Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta __________ , 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta
Nurazizah, D., 2011. Pengaruh Penyuluhan melalui Media KIE mengenai ASI Eksklusif dan IMD terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di kelurahan
Pengasinan Kecamatan Sawangan Depok. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Poltekkes Depkes Jakarta I, 2012. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
Proverawati, A., 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Muha Medika
Pudjiadi, S., 2005. Bayiku Sayang. Jakarta : Balai Penerbit FK UI Purwitasari, D. Dwi, M., 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Nuha Medika. Rahmawati, I., Toto, S., Ira, P., 2007. Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Audio
Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi
Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 4, No. 2, Nopember 2007: 69-77.
Universitas Sumatera Utara
Renyoet, S.B., Veni, H., Rochimiwati, Nur., 2013.Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan
Tallo Makasar. Makasar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Romauli, S., Vindari A.V. 2011. Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika.
Rosa, D., 2012. Analisis Faktor Memengaruhi Usia Muda di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Tesis. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Safitri, D., 2006. Prinsip Pemberian MP ASI. Diakses 18 Januari 2014, dari :
www.sehatgroup.web.idartikel.1404.asp. Saleha, S., 2009. Perbedaan Metode Diskusi dengan Metode Ceramah terhadap
Pengetahuan Siswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 4.
Shariff, M., Zalilah, Samah, A., Bahaman, Paim, Laily, Ismail, Maznah, Kasim, Sham, M., Othman, Norlijah, Hashim, Normah, Buhari, Sabariah, S.,
Osman, J., Zubaidah, Hussein, M., Azhar, Z., 2008. Nutrition Education Intervention Improves Nutrition Knowledge, Attidude dan Practices of
Primary School Children: A Pilot Study. International Electronic Journal of Health Education, 11:119-132.
Sherman, J., Ellen, M., 2007. Developing a Nutrition and Health Education Program for Primary School in Zambia. J Nur Educ Behave. 39:335342.
Siagian, A., 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta: Erlangga Sibagariang, E.E., 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Trans Info
Media. Simamora, R. H., 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Siswanto., Susila., Suyanto., 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu.
Sudrajat, A., 2008. Komponen-komponen Kurikulum. Diakses 23 Januari 2014, dari : http:akhmadsudrajat.wordpress.com
Sugiono, 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Universitas Sumatera Utara
Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara. Supardi, S., Ondri, D.S., Mulyono, N., 2002. Pengaruh Metode Ceramah dan Media
Leaflet terhadap Perilaku Pengobatan Sendiri yang Sesuai dengan Aturan. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 30, No. 3, 2002: 128-138
Supariasa, I. D. N., 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC Syarkowi, A., 2008. Peningkatan Pengetahuan Gizi Masyarakat Melalui Pendidikan
dan Latihan. Forum Pendidikan, Volume 27, Nomor 2. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2012. Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta : Salemba Medika UNICEF Depkes RI. 2008. Inisiasi Dini Menyusu Air Susu Ibu. Di akses tanggal 3
Maret 2014, dari : http:www.youtube.comwatch?v=Fl8GaEPOW3Q UNICEF Indonesia, 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak. Diakses 28
Desember 2013, dari : www.unicef.or.id WHO, 2006. Iron dan Follate Suplementation. Departement of Making Pregnancy
Safer. Wismaati, D., 2013. Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi pada Kelas Ibu Hamil
terhadap Pencapaian Nilai Hemoglobin Harapan. Magister Ilmu Gizi Universitas Diponegoro.
World Bank, 2009. Naskah Kebijakan Kesehatan dan Gizi di Sekolah. Diakses 23 Januari 2014, dari : www.wds.worldbank.org
.
, 2012. Scaling Up Nutrition SUN Movement Strategy 2012-2015. Diakses 28 Desember 2013, dari : www.scalingupnutrition.org.
World Vision Indonesia. 2012. 1000 Hari Pertama. Di akses tanggal 20 Februari 2014, dari : http:www.youtube.comwatch?v=Vufos5KJQyQ.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
A. DATA SISWA
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Jumlah Anggota Keluarga : Uang saku
: Rp. hari
Kelas :
Alamat :
Pekerjaan Orang tua Ayah
: Ibu
: B.
PENGETAHUAN SISWA Petunjuk Pengisian :
Beri tanda silang X pada jawaban yang menurut Anda paling benar. 1. 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah
a. Kehidupan mulai dari usia 1 tahun hingga 5 tahun b. Kehidupan mulai dari masa kehamilan hingga melahirkan
c. Kehidupan mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun
2. Intervensi gizi secara spesifik ditujukan kepada a. Ibu hamil
b. Remaja c. Lansia lanjut usia
3. Permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini adalah a. Gizi kurang
b. Gizi lebih c. Gizi kurang dan gizi lebih
4. Tujuan utama dari gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah a. Mempercepat perbaikan gizi
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA NEGERI 1
SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014
Universitas Sumatera Utara
b. Meningkatkan akses pangan c. Menurunkan angka kelahiran
5. Berikut ini yang termasuk kegiatan intervensi sensitif adalah a. Memberikan tablet besi pada ibu hamil
b. Suplemen vitamin A pada anak c. Pendidikan gizi pada remaja
6. Remaja yang lebih beresiko untuk menderita anemia adalah a. Remaja laki-laki
b. Remaja Perempuan c. Remaja laki-laki dan remaja perempuan
7. Masalah gizi yang sering terjadi pada remaja adalah a. Diare, demam berdarah, hipertensi
b. Anemia, gizi lebih, kurang energi kronis KEK c. Osteoporosis, rematik, diabetes
8. Kelebihan berat badan atau obesitas disebabkan karena a. Banyak makan dan aktifitas kurang
b. Banyak makan dan aktifitas banyak c. Sedikit makan dan aktifitas banyak
9. Apa yang terjadi jika seorang remaja mengalami anemia a. Sulit berkonsentrasi
b. Wajah tampak cerah c. Selera makan menurun
10. Anemia terjadi karena kurang asupan a. Vitamin B
b. Kalsium c. Zat besi
11. Obesitas merupakan faktor resiko terjadinya a. Penyakit jantung
b. Penyakit kerapuhan tulang osteoporosis c. Penyakit demam berdarah dengue
12. Kurang Energi Kronis adalah a. Kekurangan asupan zat besi dalam waktu yang lama
Universitas Sumatera Utara
b. Kekurangan gizi kalori dan protein yang berlangsung lama c. Kekurangan asupan kalsium dalam waktu yang lama
13. Seseorang beresiko Kurang Energi Kronis KEK jika ukuran lingkar lengan atasnya LLA
a. 23,5 cm b. 26,5 cm
c. 30,5 cm
14. Konsumsi kalsium penting untuk a. Kesehatan mata
b. Kesehatan tulang c. Kecerdasan otak
15. Kekurangan asupan Seng Zn pada remaja dapat menyebabkan a. Terhambatnya pertumbuhan dan kematangan seksual
b. Gangguan konsentrasi c. Resiko osteoporosis
16. Indeks Masa Tubuh IMT dikatakan normal jika berada pada rentang a. 17,0 - 18,4
b. 18,6 – 25,0 c. 25,1 – 27,0
17. Kebutuhan gizi pada ibu hamil a. Sama dengan kebutuhan gizi sebelum hamil
b. Menurun pada saat hamil c. Meningkat pada saat hamil
18. Asupan gizi yang kurang pada saat hamil dapat menyebabkan a. Bayi lahir dengan berat badan lebih
b. Bayi lahir dengan berat badan normal c. Bayi lahir dengan berat badan rendah
19. Fungsi zat besi Fe selama kehamilan adalah a. Untuk pembentukan organ janin dan pembentukan sel darah merah
b. Memperlancar proses melahirkan c. Mencegah susah buang air besar pada ibu hamil
20. Ibu hamil harus mengonsumsi tablet besi Fe sebanyak
Universitas Sumatera Utara
a. 50 tablet besi selama kehamilan b. 70 tablet besi selama kehamilan
c. 90 tablet besi selama kehamilan
21. Manfaat Asam folat pada janin yang dikandung adalah a. Mencegah cacat pada otak dan tulang belakang pada bayi
b. Sebagai sumber energi c. Mencegah anak menjadi pendek
22. Sumber kalsium banyak terdapat pada a. Manggis dan pepaya
b. Susu dan keju c. Tahu dan tempe
23. Kekurangan yodium pada masa kehamilan menyebabkan a. Anak kekurangan energi dan terlihat kurus
b. Anak menjadi pendek dan tidak cerdas c. Anak menjadi gemuk
24. Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya di hindari oleh ibu hamil a. Kopi
b. Buah-buahan c. Sayuran
25. Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah a. Bayi mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun
b. Bayi diberi susu botol segera setelah lahir c. Bayi segera menyusu pada payudara ibu dalam satu jam pertama kelahirannya
26. Cairan ASI yang pertama kali keluar dari puting susu ibu adalah a. Pati
b. Kolostrum c. Lendir
27. Manfaat cairan ASI yang pertama keluar sangat berguna untuk a. Kekebalan tubuh bayi
b. Perkembangan bayi c. Pertumbuhan bayi
28. Umur bayi yang diberi ASI eksklusif yaitu
Universitas Sumatera Utara
a. 0 - 4 bulan b. 0 - 6 bulan
c. 0 -12 bulan
29. Tambahan kebutuhan energi per hari pada ibu menyusui adalah a. 500 kkal
b. 300 kkal c. 200 kkal
30. Manfaat menyusui bagi Ibu adalah a. Menimbulkan stress
b. Anak menjadi sehat c. Mempercepat penyembuhan rahim setelah melahirkan
31. Apakah kelebihan ASI bagi kesehatan bayi a. ASI membuat bayi tidak merasa lapar
b. Bayi tidak rewel c. Bayi lebih sehat karena ASI mengandung antibodi
32. Bayi mulai diberi makanan pendamping ASI MP ASI pada usia a. Segera setelah lahir
b. 4 bulan c. 6 bulan
33. Apa yang akan terjadi jika anak terlalu cepat diberikan MP ASI a. Kemampuan dalam mencerna makanan semakin baik
b. Anak menderita gangguan pada saluran pencernaan atau diare c. Tidak terjadi apa-apa
34. Apa yang akan terjadi jika anak terlalu lama diberikan MP ASI a. Kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi dan pertumbuhan anak terhambat
b. Kemampuan dalam mencerna makanan semakin baik c. Anak menderita gangguan pada saluran pencernaan atau diare
Universitas Sumatera Utara
C. SIKAP SISWA
Petunjuk pengisian : Berilah tanda checklist
√ pada pernyataan di bawah ini dengan
memilih Setuju S,Ragu-ragu RR atauTidak setuju TS Sesuai dengan pendapat Anda.
No Pernyataan
S RR
TS
1. Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak berpengaruh dalam
menentukan kualitas kehidupan seseorang di masa yang akan datang
2. Pendidikan gizi sangat diperlukan untuk menunjang program
gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan 3.
Remaja putri tidak perlu dilibatkan dalam gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan
4. Tujuan konsumsi gizi pada remaja adalah untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan mental yang optimal 5.
Tidak sarapan pagi akan mempengaruhi konsentrasi belajar 6.
Makan berlebihan dan kurang aktifitas fisik dapat menyebabkan badan menjadi gemuk
7. Kebutuhan energi remaja laki-laki lebih tinggi dari pada remaja
perempuan 8.
Konsumsi susu sangat baik untuk menjaga kepadatan tulang 9.
Makanan yang mengandung protein tidak perlu dikonsumsi oleh remaja
10. Vitamin A, C dan E baik dikonsumsi untuk pembentukan dan mendukung fungsi sel baru
11. Mengetahui status gizi tidak terlalu penting selama kita merasa sehat
12. Konsumsi kalsium pada ibu hamil diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin
13. Kebutuhan gizi pada ibu hamil harus lebih tinggi dari pada kebutuhan gizi sebelum hamil
14. Ibu hamil yang status gizinya baik tidak perlu mengonsumsi tablet besi Fe
15. Pangan hewani sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena tinggi zat besi
16. Wanita hamil harus menelan 90 tablet besi Fe selama kehamilan 17. Mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat tidak
diperlukan jika ibu hamil dalam keadaan sehat 18. Mengonsumsi makanan bergizi selama kehamilan semata-mata
Universitas Sumatera Utara
hanya untuk kesehatan bayi yang dilahirkan 19. Memberikan susu botol kepada bayi segera setelah lahir sangat
baik untuk meningkatkan berat badannya 20. Cairan ASI yang pertama kali keluar sangat baik diberikan kepada
bayi karena banyak mengandung antibodi zat kekebalan tubuh 21. Bayi usia 0-6 bulan harus di beri ASI saja tanpa makanan lain
22. Bayi lebih baik diberi susu formula susu botol karena zat gizinya lebih tinggi dari pada ASI
23. Pemberian makanan pendamping ASI MP ASI adalah untuk menggantikan ASI
24. Makanan pendamping ASI MP ASI sebaiknya diberikan segera setelah bayi dilahirkan
25. Ibu menyusui perlu diberikan kapsul vitamin A 26. Pemberian Makanan Pendamping ASI MP ASI sebaiknya
diberikan dengan berbagai variasi makanan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Materi Pendidikan Gizi
Pertemuan 1 : Pengantar Gizi 1000 HPK 1.
Pengertian 1000 HPK
Periode 1000 HPK adalah dimulai dari janin dalam kandungan sampai bayi berusia 2 tahun. Kekurangan gizi pada periode 1000 HPK tidak dapat diperbaiki
pada saat dewasa. Periode 1000 HPK telah dibuktikan secara ilmiah merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode
ini sering disebut sebagai “periode emas” atau “periode kritis”. Gerakan 1000 HPK ditujukan untuk percepatan perbaikan gizi.
2. Penyebab masalah gizi
Penyebab masalah gizi saling berkaitan diantaranya kurang akses untuk pangan yang bergizi, kurangnya pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak termasuk
mendampingi ibu dalam menyiapkan MP ASI dan kurangnya akses terhadap sarana kesehatan seperti sanitasi dan penyediaan air bersih
3. Dampak kurang gizi pada awal kehidupan
- Gagal tumbuh: berat lahir rendah, pendek, kurus, kecil dan daya tahan tubuh rendah
- Hambatan terhadap perkembangan kognitif, nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan
- Menurunkan produktivitas pada usia dewasa - Gangguan metabolik, resiko penyakit tidak menular diabetes tipe II, stroke,
penyakit jantung dll pada usia dewasa.
4. Masalah gizi di Indonesia
Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi lebih di Indonesia sudah mencapai 12,2. Untuk masalah
gizi kurang terdapat 38,5 ibu hamil usia 15-19 tahun yang mengalami kurang energi kronis KEK, 37,1 ibu hamil yang anemia, 10,2 bayi yang lahir
dengan BBLR, 19,6 balita gizi kurang, dan 37,1balita pendek stunting.
Universitas Sumatera Utara