Periode 0 – 6 Bulan 180 hari Remaja Awal Early Adolescence

Kalsuim, Wanita hamil yang berusia lebih dari 25 tahun membutuhkan kalsium kira-kira 1200 mghari dan cukup 800 mghari untuk yang berusia lebih muda. Kalsium di gunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambil dari cadangan kalsium pada tulang ibu, ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis dan tidak jarang ibu hamil yang mengeluh giginya merapuh atau mudah patah. Kebutuhan yodium penting selama kehamilan. Yodium merupakan bahan dasar hormon tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan yodiumnya sebesar 50 µg hari dari kebutuhan sebelum hamil yang hanya 150 µg hari Sibagariang, 2010.

2. Periode 0 – 6 Bulan 180 hari

Kunci utama dalam periode ini adalah melakukan inisiasi menyusu dini IMD dan Air Susu Ibu ASI secara eksklusif. Inisiasi menyusu dini IMD adalah memberikan kesempatan kepada bayi baru lahir untuk menyusu sendiri pada ibunya dalam satu jam pertama kelahirannya. proses diletakannya bayi di atas dada ibu segera setelah lahir untuk mencari puting susu ibu dan mulai menyusu untuk pertama kalinya, dengan dilakukannya IMD maka kesempatan bayi untuk mendapat kolostrum semakin besar, karena kolustrum merupakan ASI terbaik yang keluar pada hari ke 0-5 setelah bayi lahir yang mengandung antibodi zat kekebalan yang melindungi bayi dari zat yang dapat menimbulkan alergi atau infeksi Handy, 2010. Universitas Sumatera Utara ASI Eksklusif adalah pemberian ASI Air Susu Ibu setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari diare. Pada tahun 2001 WHO menyatakan bahwa ASI Eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.

3. Periode 6 – 24 Bulan 540 hari

Mulai usia 6 bulan keatas, anak mulai diberikan makanan pendamping ASI MP-ASI karena sejak usia ini, ASI saja tidak mencukupi kebutuhan anak.Pengetahuan dalam pemberian MP ASI menjadi sangat penting mengingat banyak terjadi kesalahan dalam praktek pemberiannya, seperti pemberian MP ASI yang terlalu dini pada bayi yang usianya kurang dari 6 bulan, hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau diare. Sebaliknya, penundaan pemberian MP ASI akan menghambat pertumbuhan bayi karena alergi dan zat-zat gizi yang dihasilkan dari ASI tidak mencukupi kebutuhan lagi sehingga akan menyebabkan kurang gizi Pudjiadi, 2005. Sistem pencernaan bayi usia enam bulan keatas 6 sudah relatif sempurna, untuk itu pemberian MP ASI perlu dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer menjadi bentuk yang lebih kental Arisman, 2004. Hal-hal yang hasur diperhatikan mengenai cara pemberian MP ASI secara tepat dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Prinsip Pemberian MP ASI 6-8 Bulan 8-9 Bulan 9-12 Bulan 12-24 Bulan Jenis 1 jenis bahan dasar 6 bulan 2 jenis bahan dasar 7 bulan 2-3 jenis bahan dasarsajikan secara terpisah atau dicampur 3-4 bulan jenis bahan dasar sajikan secara terpisah atau dicampur Makanan keluarga tanpa garam, gula, hindari penyedap, hindari santan dan gorengan padat Tekstur Semi cair dihaluskan, secara bertahap, kurangi campuran air sehingga menjadi semi padat Lunak disaring dan potongan makanan yang dapat di genggam dan mudah laarut Kasar dicincang, makanan yang dipotong dan dapat digenggam. Frekuensi Makanan utama 1- 2 kali sehari, camilan 1 kali sehari Makanan utama 2-3 kali sehari, camilan satu kali sehari Makanan utama 3 kali sehari, camilan 2 kali sehari Makanan utama 3 kali sehari, camilan 2 kali sehari Porsi 1-2 sendok teh, secara bertahap ditambahkan 2-3 sendok makan makanan semi padat, potongan makanan seukuran sekali gigit 3-4 sendok makan makanan semi padat, potongan makanan seukuran sekali gigit 5 sendok makan atau lebih ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sumber : Safitri, 2006 Seribu Hari Pertama Kehidupan merupakan suatu periode penting karena kebanyakan kerusakan atau terhambatnya pertumbuhan disebabkan oleh kurangnya gizi yang terjadi selama periode tersebut, dampak jangka pendek yang akan ditimbulkan seperti terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme tubuh, sedangkan untuk jangka panjang dapat berupa menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit dan munculnya penyakit- Universitas Sumatera Utara penyakit degenaratif serta disabilitas pada usia tua. Kesemuanya ini akan menurunkan kualitas SDM di Indonesia, produktifitas, dan daya saing bangsa.

2.11. Kegiatan 1000 HPK

Pada pedoman perencanaan program gizi pada 1000 HPK menjelaskan bahwa gerakan 1000 HPK terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Kedua intervensi ini sangat baik bila mampu berjalan beriringan.

2.11.1. Kegiatan Intervensi Spesifik

Tindakan atau kegiatan yang dalam perencanaannya ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya juga dapat dicatat dalam waktu yang relatif pendek. Jenis-jenis intervensi gizi spesifik adalah sebagai berikut : 1. Ibu hamil : Suplementasi besi folat, pemberian makanan pada ibu KEK, penanggulangan kecacingan pada ibu hamil, pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang postif malaria. 2. Kelompok 0-6 bulan : Promosi menyusui konseling individu dan kelompok 3. Kelompok 7-23 bulan : Promosi menyusui, KIE perubahan perilaku untuk perbaikan MP-ASI, suplementasi zink, zink untuk manajemen diare, pemberian obat cacing, fortifikasi besi, pemberian kelambu berinsektisda dan malaria. Universitas Sumatera Utara

2.11.2. Kegiatan Intervensi Sensitif

Intervensi gizi sensitif merupakan berbagai kegiatan yang berada di luar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masayarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK. Namun apabila dilaksanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya sensitif terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan kelompok 1000 HPK. Dampak kombinasi dari kegiatan spesifik dan sensitif bersifat langgeng dan jangka panjang. Intervensi gizi sensitif meliputi, penyediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan gizi, keluarga berencana, jaminan kesehatan masyarakat, jaminan persalinan dasar, fortifikasi pangan, pendidikan gizi masyarakat, intervensi untuk remaja perempuan dan pengentasan kemiskinan. Dokumen SUN Inggris menyebutkan bahwa intervensi gizi spesifik yang umumnya dilaksanakan oleh sektor kesehatan hanya 30 persen efektif mengatasi masalah gizi 1000 HPK. Hal ini karena kompleks nya masalah gizi khusunya masalah beban ganda, yaitu kombinasi antara anak kurus, pendek gemuk dan penyakit tidak menular PTM, yang terjadi pada waktu yang relatif sama di masyarakat miskin, penuntasan 70 persennya memerlukan keterlibatan banyak sektor pembangunan diluar sektor kesehatanKementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.12. Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut masa pubertas atau adolesen. Para ahli merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk fisiologis yang terjadi dengan cepat dari mas anak-anak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi. Sedangkan adolesens lebih ditekankan pada perubahan psikososial atau kematangan yang menyertai masa pubertas Soetjiningsih dalam Poltekkes I Depkes, 2012. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, remaja merupakan suatu individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari kertergantungan menjadi relatif mandiri Notoatmodjo, 2007.

2.12.1 Fase-Fase Pada Remaja

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah dua belas tahun hingga dua puluh satu tahun. Menurut Monks dalam Lutfiah, dkk 2013 fase- fase masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, antara lain sebagai berikut:

1. Remaja Awal Early Adolescence

Rentang usia pada masa remaja awal yaitu 12-14 tahun. Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa meninggalkan pola Universitas Sumatera Utara kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas, dan merasa kecewa. Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau meterialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipoes Complex perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis.

2. Remaja Pertengahan Middle Adolescence

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 1 17

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 0 2

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

1 2 38

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

7 22 9

Pengaruh Pendidikan Gizi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Negeri 1 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 0 24

A. DATA SISWA - Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 0 30

Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 3 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendidikan Kesehatan - Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 0 42

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat 2014

0 0 8

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAPSISWA SMA NEGERI 1 SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 TESIS

0 0 16