Jumlah sasaran juga perlu dipertimbangkan untuk menetapkan metode yang akan digunakan. Misalnya untuk sasaran individu dilakukan dengan menggunakan
pendekatan perorangan, seperti bimbingan dan konseling. Pendekatan yang bersifat kelompok, dapat dilakukan dengan ceramah dan diskusi. Pendekatan yang bersifat
massa dapat dilakukan dengan kampanye, pemutaran film, pemasangan baliho dan iklan di televisi.
Pada uraian sebelumnya telah diketahui bahwa sangat banyak metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan atau materi, namun dalam hal ini
peneliti hanya membahas metode dengan pendekatan kelompok, karena sasaran yang digunakan oleh peneliti adalah kelompok, yaitu siswa SMA. Adapun beberapa
metode yang lazim digunakan pada proses belajar mengajar di kelas adalah metode ceramah dan diskusi.
2.2.1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah lebih ekonomis dan efektif untuk keperluan
penyampaian informasi. Metode ini akan berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi yang disampaikan, menyampaikan materi dengan sistematika yang
baik dan menggunakan alat bantu misalnya slide, transparan, sound system dan sebagainya Notoatmodjo, 2010.
Metode ceramah seringkali disebut juga metode kuliah The Lecture Method. Dapat pula disebut dengan metode deskripsi. Metode ceramah merupakan metode
yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak oleh
Universitas Sumatera Utara
seorang fasilitator tentang suatu materi pembelajaran tertentu. Tujuannya adalah agar peserta mengetahui dan memahami materi pendidikan tertentu dengan jalan
menyimak dan mendengarkan. Tujuan dari kegiatan ceramah adalah menyajikan fakta, menyampaikan
pendapat tentang suatu masalah, menyampaikan pengalaman perjalanan atau pengalaman pribadi, membangkitkan semangat atau merangsang pikiran peserta dan
membuka suatu permasalaha baru untuk di diskusikan Supariasa, 2012. Metode ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam
pendidikan kesehatan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Supardi dkk 2002 menyatakan bahwa metode ceramah dan media leaflet dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan responden dalam pengobatan sendiri sesuai dengan aturan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhamayanti dkk 2005
tentang promosi kesehatan jiwa melalui metode ceramah dengan role-play pada keluarga penderita skizofrenia dan tokoh masyarakat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta terbukti bahwa promosi kesehatan dengan metode ceramah berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan.
2.2.2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan metode yang terfokus pada siswa. Metode ini meberi peluang kepada mahasiswa untuk aktif mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
gagasan dan konsep, memanfaatkan sumber-sumber informasi dari kelompoknya, penerapan teori-teori yang pernah diperoleh dan memberikan respon. Dalam diskusi,
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian terdapat suatu materi yang
Universitas Sumatera Utara
didiskusikan. Dengan diskusi pengajar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berinteraksi, mengumpulkan pendapat dan membuat suatu kesimpulan
untuk memecahkan suatu masalah Mubarak, dkk, 2007. Metode diskusi ini sering digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam belajar. Efektifitas metode diskusi ini sering dibandingkan dengan efektifitas metode ceramah, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Saleha 2009 mengenai perbedaan metode diskusi dengan metode ceramah terhadap pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi menunjukkan
bahwa setelah dilakukan metode ceramah dan diskusi terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa tentang kesehatan reproduksi remaja, namun
skor peningkatan pada metode diskusi lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Lubis dkk 2013 tentang
pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak SD tentang PHBS menyimpulkan bahwa, terdapat
peningkatan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi melalui metode ceramah dan diskusi, dimana metode yang paling efektif untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap adalah melalui metode diskusi. Berdasarakan hasil-hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa metode
diskusi lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Hal ini karena diskusi memiliki kelebihan untuk merangsang kreatifitas anak didik dalam
bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan masalah, mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas wawasan,
Universitas Sumatera Utara
membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mc. Keachie yang
dikutip oleh Simamora 2009 yang menyakatakan bahwa, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan
anak dalam memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.
Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
2.3. Media Pendidikan Kesehatan