dimaksudkan agar masyarakat senantiasa mengetahui perubahan dan perkembangan- perkembangan baru mengenai gizi, meluruskan pengetahuan masyarakat yang keliru
dan menyempurnakan informasi gizi yang pernah didapat selama ini.
2.7. Sikap Gizi
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap hanyalah kecenderungan untuk mengadakan tindakan terhadap
suatu objek dengan suatu cara. Jadi, sikap adalah pandangan, pendapat, tanggapan ataupun penilaian dan juga perasaan seseorang terhadap stimulus atau objek yang
disertai dengan kecenderungan untuk bertindak. Perubahan sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan keyakinan atau kepercayaan yang didapat
dari hasil penginderaan, yang salah satunya didapatkan melalui pendidikan atau proses belajar Notoatmodjo, 2003.
Pendidikan merupakan proses komunikasi, efek suatu komunikasi berupa perubahan sikap tergantung sejauh mana komunikasi itu diperhatikan, difahami dan
diterima Hovland dkk dalam Azwar,1995. Sikap dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional
terhadap stimulus sosial. Sikap bukan merupakan suatu tindakan atau aktifitas melainkan predisposisi tindakan atau perilaku. Ini berarti bahwa sikap menunjukkan
kesetujuan atau ketidaksetujuan, kesukaan atau ketidaksukaan seseorang terhadap sesuatu Mubarak, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Notoatmodjo 2003 membagi sikap mejadi empat tingkatan, tingkatan pertama adalah menerima receiving yaitusubjek mau memperhatikan stimulus yang
diberikan, kedua adalah merespon responding yaitu subjek memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan menandakan
bahwa subjek menerima ide tersebut, ketiga adalah menghargai valuing yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah, yang
keempat adalah bertanggung jawab responsible yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang pilihnya dengan segala resiko yang ada.
Sikap gizi adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan berperilaku hidup sehat. Dengan kata lain, pendapat atau penilaian
terhadap makanan, minuman, olah raga, relaksasi istirahat, dan sebagainya bagi kesehatan. Sikap seseorang terhadap gizi sering diperoleh dari pengalaman sendiri
atau orang lain yang paling dekat Haryanto, 2011. Ada kalanya sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan yang tidak selalu
terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini menurut Notoatmodjo 2003, disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:
1. Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. 2. Sikap diikuti ataupun tidak diikuti tindakan mengacu pada pengalaman orang
lain. 3. Sikap diikuti oleh tindakan nyata.
Jadi, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang menungkinkan, antaralain adalah
Universitas Sumatera Utara
tersedianya fasilitas, dukungan support dari pihak lain, seperti suami atau istri, orang tua, mertua, petugas kesehatan dan lain-lain Notoatmodjo, 2003.
2.8. Pendidikan Gizi 1000 HPK dalam Proses Perubahan Perilaku