3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kudus, yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman No. 76 Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan
lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan berikut. 1 Memudahkan terciptanya kolaborasi antara peneliti dengan kepala sekolah
dan guru mata pelajaran matematika. 2 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yang menyatakan
bahwa belum pernah diadakan penelitian tentang kemampuan berpikir kritis siswa SMP ditinjau dari gaya kognitif siswa di SMP Negeri 3 Kudus.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP 3 Kudus tahun pelajaran 20142015. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan
purposive sampling dan stratified sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013: 124. Untuk menentukan kelas subjek, peneliti meminta pertimbangan guru berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis
siswa secara klasikal. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis kemampuan berpikir kritis subjek. Dalam penelitian ini dipilih satu
kelas yaitu kelas VIII I yang dilaksanakan pada tanggal 30 April – 23 Mei 2015.
Setelah kelas subjek ditentukan, subjek dipilih menggunakan metode stratified sampling. Stratified sampling adalah metode pemilihan sampel dengan
cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut dengan strata Sugiyono, 2013: 120. Dalam hal ini, siswa diberi tes
GEFT untuk kemudian digolongkan ke dalam kelompok gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent.
Penetapan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan berpedoman pada hasil tes gaya kognitif dengan menggunakan GEFT. Subjek dipilih dengan
melihat skor hasil tes GEFT tersebut. Untuk menentukan gaya kognitif siswa, maka dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Subjek penelitian mengerjakan tes GEFT yang terdiri dari 3 bagian. Bagian I terdiri dari 7 soal, sedangkan bagian II dan bagian III masing-masing terdiri
dari 9 soal. Bagian I merupakan latihan sedangkan skor yang dihitung dari bagian II dan bagian III.
2 Cara pengisian tes adalah dengan cara menemukan bentuk sederhana yang tersembunyi dalam suatu pola gambar yang lebih kompleks yang diberikan
kemudian ditebalkan dengan menggunakan pensil. 3 Skor pada tes bagian II dan III, untuk setiap jawaban benar diberikan nilai 1
dan jawaban salah 0. Kemudian skor bagian II dan III dijumlahkan. Jika skor akhir berada pada rentang 0-11 maka siswa tersebut memiliki gaya kognitif
field dependent. Sedangkan jika skor akhir berada pada rentang 12-18 maka siswa tersebut memiliki gaya kognitif field independent.
Berdasarkan hasil penentuan gaya kognitif, subjek penelitian diambil dengan tahapan sebagai berikut.
1 Hasil skor GEFT siswa yang melakukan tes, diurutkan dari skor yang terkecil hingga skor yang terbesar
2 Klasifikasikan siswa ke dalam siswa FD dengan rentang skor antara 0-11 dan siswa FI dengan rentang skor 12-18 sehingga diperoleh 2 kelompok siswa
yaitu kelompok FD dan kelompok FI 3 Tentukan nilai tengah dari kelompok FD dan bagilah kelompok FD menjadi 2
bagian yaitu kelompok lemah jika skor GEFT kurang dari sama dengan nilai tengah FD dan kelompok kuat jika skor GEFT lebih dari nilai tengah FD
4 Tentukan nilai tengah dari kelompok FI dan bagilah kelompok FI menjadi 2 bagian yaitu kelompok lemah jika skor GEFT kurang dari sama dengan nilai
tengah FI dan kelompok kuat jika skor GEFT lebih dari nilai tengah FI 5 Tentukan nilai tengah dari kelompok FD lemah, nilai tengah dari kelompok
FD kuat, nilai tengah dari kelompok FI lemah dan nilai tengah dari kelompok FI kuat
Selanjutnya subjek yang memiliki skor nilai tengah dari kelompok FD lemah disebut FD Lemah FDL, sedangkan subjek yang memiliki skor nilai
tengah dari kelompok FD kuat disebut FD Kuat FDK. Kondisi yang sama juga diterapkan pada subjek dengan gaya kognitif FI. Subjek yang memiliki skor nilai
tengah dari kelompok FI lemah disebut FI Lemah FIL dan subjek yang memiliki skor nilai tengah dari kelompok FI kuat disebut FI Kuat FIK.
Penentuan subjek juga mempertimbangkan jarak skor dengan gaya kognitif yang lain dan nilai UTS Semester Genap Tahun Pelajaran 20142015
serta memperhatikan pertimbangan guru yang berkaitan dengan kemampuan subjek untuk mengemukakan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan maupun
tulisan. Hal ini bertujuan agar diperoleh subjek yang dapat mendukung keterlaksanaan penelitian.
Tahapan pemilihan subjek penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur Pemilihan Subjek Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data